Sunday, November 30, 2008

On Faish Birthday


November 30, 2008




no party, no cake, no blowing up the candles light

but i can see he keep smiling to receive many phone-calls
congratulated him on his 5th birthday on Sunday
big hug and kisses
small presents make him more alive and breezy
 ..... as happy as a sandboy....
excitedly open all the gifts
cos i know he is very interesting with geographical map
so i give him present a globe
in which he can learn more about the countries, about the world


"Happy Birthday Faish,
Wishing You a Day That is as Wonderful as You Are!"


Thursday, November 27, 2008

Peace, Seems The Hardest Thing ,The Hardest Word

I've been following the news on the last three days, still i can't believe to see what happened in Mumbai India. A bloody attacks that killed more than a hundred of people and left 300 people wounded. It's really thrilling me how this heinous attacks could happen again. But what make me sad is Muslim is being said and being suspected to be the perpetrators. I am really worried about it that it will be the start of the next and extensive the "war on teror" which is targeted Muslims all around the world.

As we know that the idea "the war in terror" which is campaigned by US and its allies since 9/11 attacks now become more and more unpopuler, as the world community finally realize that "the war on terror" campaign was purposely used to justify a unilateral aggression to other countries especially Muslim countries and it caused many problems to humanity, Muslim in particular.

Muslim scholars, politicians and organization's explanation that Islam gives an immense importance to a human life and doesn't allow any group or individual to kill innocent Muslims or non-Muslims in retaliation seems useless as the mind-set the majority of people across the globe is being shaped by mass media or anti-Muslim comments from some of the world's public figures.

I don't know where the tragedy in Mumbai will end, but i do hope people will think more clearly for not being trapped again in "the war on terror" the idea in which emerges other terrorism. Enough is enough. I do agree the perpetrators of the attacks must be punished but let's think what the roots of the violent attacks and find a fair solutions to solve the problems peacefully.

last but not least, let me extend my sympathies and condolences to all the bereaved in Mumbai tragedy.


Wednesday, November 19, 2008

Muntah?

saya memang suka nyimpen kantong plastik atau kantong keresek di dalam tas kemanapun saya pergi. benda kecil, yang mungkin bagi sebagian orang enggak penting tapi bagi saya kadang jadi penting banget. dasar emang temen saya yang satu ini jailnya gak ketulungan .... begitu liat ada kantong keresek di tas saya, dia nanya ... "buat apaan sih bawa-bawa kantong keresek?"

saya jawab, "kantong keresek ini bisa banyak manfaatnya. kalau hujan, gue bise nyimpen payung yang basah ke dalam kantong keresek, jadi gak perlu nenteng-nenteng payung basah."

"apalagi kalo ada acara makan-makan, nih kantong keresek bisa buat bisa buat bawa kue dalam jumlah besar. pokoknya bermanfaat deh," kata saya sambil senyum penuh kemenangan.

temen saya itu cuma ngangguk-ngangguk dan dari mulutnya keluar kata "oooo" panjang. tapi kalimat sambungannya bikin saya sebel, masa dia bilang gini "kirain buat persediaan kalo loe muntah di bis ... hahahhaha ..."

siwaalaannnnn .......*&*%*%*^ awas loe yah ....




Thursday, November 13, 2008

"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

Sedih rasanya menerima sms dari seorang sahabat lama yang menanyakan lowongan pekerjaan buat suaminya yang baru kena PHK. "Berat rasanya cobaan ini ..." begitu bagian isi smsnya yang membuat hati saya trenyuh sekaligus tersentak bahwa saya harus bersyukur karena masih memiliki pekerjaan, paling tidak sampai saat ini. Entah esok hari ... besar kemungkinan saya juga atau banyak orang lainnya bakal menjadi pengangguran.

Krisis keuangan yang berawal dari AS, kini sudah merambat ke seluruh dunia. Para analis ekonomi meyakini krisis ekonomi masih akan berlangsung panjang dan dunia sedang terancam resesi global terburuk setelah resesi ekonomi di era tahun 1930-an. Saat ini sudah banyak perusahaan berlevel internasional yang bangkrut atau menunggu suntikan dana bantuan. Untuk efisiensi, tak sedikit perusahaan yang melakukan rasionalisasi karyawannya.

Organisasi Perburuhan Dunia (ILO) meproyeksikan sebanyak 20 juta orang di dunia akan kehilangan pekerjaannya sampai akhir tahun 2009 akibat krisis ekonomi global. Sehingga jumlah pengangguran pada akhir tahun 2009 dipekirakan akan mencapai 210 juta orang.

Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan dampak krisis keuangan global pada kondisi kesehatan mental masyarakat dunia. Menurut WHO, krisis keuangan global yang terjadi saat ini, bisa membuat banyak orang mengalami depresi, stress, gangguan kejiwaan dan mudah putus asa.

Direktur WHO, Margaret Chan dalam pertemuan dengan para pakar kesehatan mental bulan Oktober kemarin mengatakan, "Kita tidak perlu heran atau meremehkan goncangan dan kemungkinan konsekuensi yang akan timbul dari krisis keuangan yang terjadi saat ini. Kira akan melihat lebih banyak lagi kasus-kasus orang yang terkena stress, gangguan mental bahkan sampai bunuh diri."

Pernyataan Chan diperkuat dengan hasil temuan American Psychological Association yang juga dirilis awal Oktober kemarin. Temuan itu menyebutkan bahwa delapan dari sepuluh orang Amerika mengatakan kondisi ekonomi menjadi sumber utama stress dalam kehidupan mereka. Masih ingatkan kasus penembakan seorang bekas eksekutif muda di AS beberapa waktu lalu. Eksekutif muda itu menembak seluruh keluarganya; dua anak, istri dan ibunya sebelum ia akhirnya menembak dirinya sendiri.

Semoga Allah swt tetap melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya pada kita semua, agar kita tetap dimudahkan dalam mencari rizki dan tetap kuat iman menghadapi cobaan seberat apapun.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
 QS. 2:155-156


...Kuburan...

Hari ini baru jam setengah sebelas nyampe kantor. Karena paginya harus ke pemakaman umum buat mengurus perpanjangan makam bapak yang sudah habis jatuh temponya. Karena kalau enggak diperpanjang setelah habis masa berlaku surat pemakamannya, besok-besok jangan harap bisa melihat lagi makam orang tua kita  atau makam orang-orang yang kita cintai. Makam yang masa berlakunya tidak diperpanjang dianggap enggak ada ahli warisnya dan akan diisi oleh penghuni lain. Perpanjangan makam, dilakukan selama tiga tahun sekali.

Dari sisi kemanusiaan, sulit rasanya mentolerir kebijakan itu. Untuk "beristirahat" dengan tenang saja koq rasanya susah sekali ya di negara kita ini dan sepertinya tak ada penghormatan terhadap warga negaranya yang sudah meninggal. Tapi saya cukup maklum dengan alasan bahwa tanah untuk pemakaman di kota besar seperti Jakarta ini sangat terbatas. Sementara calon penghuni makam akan terus bertambah.

Jadi orang yang sudah meninggal pun, ibarat kata, tetep harus bayar "kontrakkan" makam. Saya tidak tahu apakah kebijakan semacam ini juga berlaku di negara lain. Bersyukur kalau ahli waris makam adalah orang-orang yang peduli dan mampu secara finansial, sehingga bisa terus membayar "kontrakkan". Masalahnya, bukan sekali dua kali saya mendengar cerita ada orang menangis tersedu-sedu ketika datang ke makam, ternyata makam ia cari sudah digantikan oleh makam orang lain, karena tidak memperpanjang "kontrakkan".

Ingat itu, saya jadi mikir, gimana jika izin hidup saya di dunia ini sudah habis dan harus tinggal di "rumah kontrakkan" itu. Apakah makam saya akan tetap ada, terawat dan selalu dikunjungi, seperti makamnya para pahlawan yang ada di makam pahwalan itu? Sampe kepikirian buat nabung dari sekarang, supaya ahli waris yang saya titipkan nanti, bisa terus membayar perpanjangan "rumah kontrakkan" saya. Atau nasib saya juga akan sama seperti makam-makam yang terbengkalai dan tak diurus dan harus merelakannya untuk diisi orang lain. Entahlah ....

"cukup tanah merah dan kendi berisi air, itulah rumahku, peristirahatan abadi."

 (Herri Hendrayana Haris,Balada Si Roy)

Sunday, November 9, 2008

Teroris itu Sudah Mati?

Akhir pekan kemarin adalah akhir pekan yang membosankan. Semua pemberitaan di televisi didominasi oleh berita seputar eksekusi sampai pemakaman terpidana Bom Bali . Yang membuat bosan, hampir semua televisi menyiarkan informasi yang hampir sama bahkan diulang-ulang dan cenderung memojokkan para “korban” tereksekusi dan keluarganya, seolah-olah orang-orang Islam-lah yang selama ini menjadi biang kerok aksi-aksi terorisme, di Indonesia bahkan di seluruh dunia.  

Tak satupun sajian informasi tentang eksekusi Amrozi dan kawan-kawan yang memberikan perspekstif berbeda dan memberikan pencerahan pada ratusan juta penduduk Indonesia yang (mungkin) menyaksikan tayangan itu tentang dimensi terorisme yang sangat kompleks yang saat ini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia, terutama masyarakat Barat.  

Pemberitaan seputar eksekusi Amrozi cs sepanjang dua hari kemarin, bagi saya, tak lebih sebagai bentuk pembodohan lain pada masyarakat kita. Mereka merasa lega, karena orang-orang yang dianggap sangat berbahaya dan membunuh ratusan orang di Bali dengan bom sudah tamat riwayatnya. Tayangan-tayangan televisi itu hanya membuat masyarakat kita menjadi amnesia siapa teroris yang sesungguhnya dan masyarakat kita tetap tidak kritis, bahwa di luar sana teroris-teroris sesungguhnya masih bebas melakukan aksinya, bahkan di depan mata hampir dua milyar  penduduk  dunia dan korbannya mayoritas adalah umat Muslim !  Pun, dunia membisu melihat kekejaman para teroris yang telah dan sampai detik ini masih menjajah dan membantai kaum Muslimin di Irak, Afghanistan, Palestina, Pakistan, Libanon, Suriah, bahkan sampai Darfur, Afrika.  

Apa yang dilakukan Amrozi cs mungkin salah, itupun jika memang benar mereka para dalang aksi-aksi pengeboman di Bali, tapi media kita tidak memberikan porsi seimbang pada informasi seputar latar belakang mengapa Amrozi dan kawan-kawannya melakukan tindakan itu dan persoalan serta akar terorisme itu sendiri.  

Kita semua tahu, alasan Amrozi cs, ingin membalas apa yang dilakukan negara-negara Barat yang telah meneror kaum Muslimin di berbagai negara. Saya sedih melihat para korban Bom Bali yang beberapa diantaranya juga Muslim. Seandainya para korban bom itu  tahu, kondisi kaum Muslimin yang jauh lebih menderita di Irak, Afghanistan dan Palestina yang di bom hampir setiap hari dengan semena-mena, ditindas, dinistakan dan dilecehkan oleh pasukan koalisi negara-negara Barat, saya tidak tahu apakah mereka juga sedih dan akhirnya memahami apa yang dilakukan Amrozi dkk.

Sayangnya, media kita terutama televisi tak pernah secara intens menayangkan bagaimana penderitaan kaum Muslimin itu. Masyarakat kita hanya tahu al-Qaida, Taliban, Hamas adalah kelompok teroris, seperti yang selama ini dipropagandakan Barat. Masyarakat kita tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, bahwa bagi Barat, yang dimaksud teroris adalah mereka yang menolak tunduk pada kemauan Barat.

Hamas disebut teroris, karena menolak tunduk dan melakukan perlawanan terhadap penjajahan Israel yang didukung AS. Al-Qaida dan Taliban, adalah dua kekuatan yang dulu diciptakan AS untuk melawan komunis yang dianggap menjadi ancaman bagi hegemoni AS. Al-Qaida dan Taliban berbalik melawan AS, karena setelah komunis runtuh, mereka kecewa atas ketidakadilan yang dilakukan AS dan sekutu-sekutunya terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Suka tidak suka, itulah yang terjadi saat ini, dan pemberitaan media massa kita kurang memberikan porsi seimbang yang membuat masyarakat kita memahami apa akar terorisme dan siapa sebenarnya teroris sesungguhnya …  


Kematian Amrozi cs, atau siapapun yang dihukum mati karena terorisme, tidak akan menghentikan aksi-aksi terorisme, sepanjang masih ada ketidakadilan, masih ada penindasan sebuah bangsa terhadap bangsa lain yang menimbulkan perlawanan, masih ada bangsa yang seenaknya membuat senjata nuklir, tapi melarang negara lain membangun proyek nuklir. Yang ironisnya, penjajahan dan penindasan itu, dilakukan oleh negara-negara yang katanya negara modern dan masyarakatnya berpikiran maju, menganut demokrasi dan menghormati hak asasi manusia.

Jadi, siapa teroris sesungguhnya?  Teroris itu masih ada di depan mata kita, mereka belum mati .... bahkan tanpa sadar, mungkin kita telah ikut mendukung mereka. Wallahualam ...      

Thursday, November 6, 2008

Obama Tunjuk "Rhambo" Sebagai Kepala Staff Gedung Putih

Presiden terpilih Barack Obama makin tak malu  lagi menunjukkan keberpihakannya pada Israel. Ia menunjuk seorang mantan tentara Israel, Rahm Emanuel sebagai Kepala Staff Gedung Putihnya.

Atas penunjukkan Emanuel  surat kabar Israel Maariv di headlinenya menulis "Our Man in the White House".  Di AS sendiri Emanuel di juluki "Rhambo" karena perilakunya sebagi politisi yang suka sikut kanan sikut kiri.


Kalau Kepala Staff Gedung Putih adalah bekas tentara Israel, bisa dibayangkan bagaimana nasih rakyat Palestina dan nasib Muslim Amerika bahkan dunia selanjutnya.  Siapa sebenarnya si "Rhambo" ini, cerita lengkapnya bisa dibaca disini

*gambar pinjem disini

Wednesday, November 5, 2008

Barack Obama dan Rhoma Irama

Ada apa dengan Barack Obama dan Rhoma Irama? Keduanya jelas jauh berbeda. Tapi ada satu kesamaan antara mereka berdua. Obama disambut meriah atas kemenangannya dalam pemilu AS. Tapi mungkin banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu bahwa Rhoma Irama juga disambut meriah di AS saat menggelar konser dangdutnya di sana.

Tak tanggung-tanggung Rhoma Irama diundang manggung oleh Universitas Pittsburgh. Kalau di Indonesia Bang Rhoma manggung di depan khalayak dangduters dari masyarakat bawah, di AS  "Satria Bergitar" ini konser di depan para akademisi dan berhasil membuat mereka bergoyang dangdut.

Seperti apa meriahnya konser dangdut Bang Rhoma di AS, berikut saya kutipkan laporan pandangan mata Bung Naratama yang ikut dalam perjalanan konser Rhoma pertengahan Oktober kemarin.

"Lagu berjudul Begadang baru saja menggebrak publik Pittsburgh, Philladelphia, Amerika lewat kendangan dangdut Soneta Group!  "This song I wrote in 1975, the name of the song is All Night Long or Begadang!", ucap Bang Haji Rhoma Irama didepan sekitar 300 penonton yang memenuhi ruang konser Bellefield Auditorium, University of Pittsburgh di kota berbukit Pittsburgh yang dikenal sebagai kota kampus liberal.

Belum sampai Refrain lagu kedua dinyanyikan, tiba-tiba sejumlah mahasiswa Pittsburgh University yang banyak
datang dari Departemen Musik langsung maju kedepan panggung dan... JOGETAN! Tidak sampai satu menit, majulah semua penonton dari berbagai warna kulit: ada kulit hitam, kulit putih, kulit india hingga kulit abu2, sibuk berjoget ria menggoyangkan tubuh diatas nada-nada dangdut-rock campur dakwah ala Soneta.

Ketika lagu "Adu Domba" dinyanyikan, suara kendang campur drum elektronik terdengar mendam, "Operator, please volume up the percussion, that's good thank you", ucap bang Rhoma....

Rupanya nama Rhoma Irama dan Soneta group sudah sangat kondang di Departemen Musik Universitas Pittsburgh. Ketika saya ngobrol dengan mahasiswa2 yang datang menonton, mereka bilang Rhoma Irama adalah salah satu idola mereka dari dunia Asia.

Jadi, konser pertama Rhoma Irama di Pittsburgh, Amerika Serikat boleh dibilang sukses. Saya sampai terharu melihat Rhoma diidolakan oleh para penonton mahasiswa yang sangat "ngefans". "He is a legend, I love his music. I always hear his name on class now he is here.... amazing... I wanna go to Indonesia some
day", begitu respons para penonton

Puncak acara adalah Jam Session antara Rhoma Irama dan musisi Dangdut Amerika, KOBOI DANGDUT. Dan ketika lagu "Terajana" bergelimang diatas panggung, langsung semua penonton bergoyang, ini mirip menonton acara KDI di TPI atau konser Dangdut di SCTV. Bedanya, yang joget orang Amerika dan di kota yang agak2 antah berantah, Pittsburgh.

Saya sempat bilang ke Profesor Andrew Weintraub dari Departemen Musik, "Ini kayak mimpi, nonton Rhoma Irama di Amerika, di Pittsburgh lagi...". Andrew yang fasih berbahasa Indonesia-Sunda ini tertawa sambil bilang "ya asik ya...".

Salam,
Naratama "

Nah, temen-temen yang pengen liat para koboi nyanyiin lagu dangdut, dibawah ini link rekaman videonya yang diambil dari Youtube. Selamat dangdutan ... terajana ....terajana ....

*dangdut cowboy clik here

Tuesday, November 4, 2008

"A True Friend of Israel" Wins US Election

Barack Obama finally wins the race of US President Election and become the firts ever black president of the United States in US history. He  unequivocally defeated his rival MCain by securing more than 270 electoral votes, a winning post to be a president according to US Election's rule. He will be inaugurated as the 44th US president on January 20, 2009.

Instead of cheering to welcome Obama's win-like many people are doing today-i am saying to my heart "here come 'a true friend of Israel' wins the election!"

"I am a true friend of Israel", that was Obama said during his campaign that make me change my sympathy-if i could say my support-to him, moreover when he said that Israel has a legitimate claim on Jerussalem and support it to become a capital of Israel. By saying this, Obama clearly says that he support the occupation of Israel on Palestine.

I am also skeptical of his commitment to draw US troops from Iraq, as now US military in Iraq are negotiating what is called SOFA (Status of Forces Agreement) in which US ask Iraq government to allow its troops stays longer until 2011 in that country.

so what Obama's win mean to Islamic world ? can he make changes on US foreign policies-as his jargon on his campaign "Change We Need"- mainly in Muslim world?  I dont know if US Muslims who voted for Obama did aware about this matter. I do understand that they have no other choice. They have to choose between "two evils" but ... what changes we expect from someone who clearly says "I am a true friend of Israel."


*lama-lama MP gue di-hack deh, ngeritik AS melulu, hehehe

Ironis, Serasa Tinggal di Negara Bagian AS

Bisa dipastikan semua mata dunia kini tertuju ke negeri Paman Sam untuk menyaksikan pertarungan Barack Obama dan John McCain memperebutkan kursi kekuasaan Gedung Putih, untuk menggantikan George W. Bush yang sudah dua periode menjadi presiden AS. Tak terkecuali rakyat Indonesia. Apalagi salah satu kandidatnya, Obama, pernah empat tahun tinggal di Indonesia dan pernah punya ayah tiri orang Indonesia. Tak heran kalau jauh-jauh hari banyak orang Indonesia sudah mengelu-elukan Obama.

Beberapa stasiun televisi Indonesia bahkan menampilkan beragam acara khusus terkait pemilu presiden AS. Mulai dari profil kedua kandidat sampai analisa-analisa dari pakar dan pengamat politik. Tema yang diangkat pun diambil dari berbagai sudut, mulai dari ekonomi, sosial, politik dan budaya. Saking ramenya program-program acara pemilu presiden AS di beberapa tv kita, saya sampai merasa bukan tinggal di Indonesia, tapi tinggal di salah satu negara bagian AS,  Kalah heboh deh, pilkada dan pemilu Indonesia.

Cuma sayangnya, beberapa tayangan tentang pemilu presiden AS yang saya tonton, sama sekali tidak mengkritisi tentang profil kedua kandidat presiden AS, terutama tentang sikap mereka terhadap dunia Islam dan isu Palestina. Apalagi Indonesia, yang mayoritas penduduknya Muslim dan masalah hubungan AS-dunia Islam dan Palestina adalah masalah krusial untuk menciptakan perdamaian dunia. Apa pasal? Karena AS sampai detik ini masih menjajah Irak, Afghanistan, melakukan serangan ke wilayah Pakistan dan Suriah dan masih mendukung penjajahan Zionis Israel atas tanah Palestina.

Khusus untuk masalah Palestina, entah media massa mainstream Indonesia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, kalau kedua kandidat presiden AS, Barack Obama dan McCain adalah pendukung Zionis Israel. Selama masa kampanye, keduanya mengatakan bahwa Yerusalem akan menjadi ibukota Israel. Itu artinya, mereka mendukung penjajahan Israel di Palestina. Logikanya, bagaimana bisa negara yang mengaku negara demokrasi dan mengkampanyekan demokrasi ke seluruh dunia, melanggengkan sebuah penjajahan di muka bumi, bahkan melakukan penjajahan itu sendiri di Irak dan Afghanistan?

Lantas, ngapain tv-tv kita cuma memunculkan euforia pemilu presiden AS kalau tidak kritis dalam menyajikannya untuk masyarakat Indonesia? Tv-tv kita ternyata lebih Amerika-minded. Padahal, beberapa media Barat saja memberitakan bagaimana seorang Obama dan McCain adalah pendukung Zionis Israel dan sangat jelas, siapapun presiden AS, Palestina tetap akan dijajah Israel. Ironis, buat Indonesia dan masyarakatnya yang katanya komitmen terhadap perjuangan bangsa Palestina ...

Buat saya ... siapapun presiden Amerika, sepanjang belum menunjukkan komitmen perdamaiannya pada dunia Islam dan Palestina, hmmm ... ke laut aja kali yeee ... tidak akan membawa manfaat bagi umat manusia, terutama umat Islam.

Monday, November 3, 2008

Gerimis dan Malu

Pagi ini saya mendengarkan tausiyah AA Gym lewat radio, yang sangat menyentuh sekali. AA mengutip pemberitaan dari sebuah surat kabar yang menggambarkan kondisi 1,5 juta rakyat Palestina di Jalur Ghaza yang sangat mengenaskan akibat blokade yang dilakukan zionis Israel. Apa yang disampaikan AA sebenarnya sudah sering, bahkan hampir setiap hari, saya baca beritanya. Tapi mendengar kembali apa yang sampaikan AA Gym pagi tadi, membuat hati saya gerimis dan malu.

Hati saya gerimis membayangkan penderitaan warga Jalur Ghaza, yang hidup bagai dalam sebuah penjara raksasa karena mereka sama sekali tidak punya akses kemana-mana akibat ulah zionis Israel yang menutup semua perbatasan yang menjadi keluar masuk ke wilayah Ghaza. Israel juga membatasi bantuan dari luar, sehingga warga Ghaza kekurangan makanan, obat-obatan, tak ada listrik karena pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik pun dihentikan, anak-anak kekurangan buku tulis, nyawa mereka bahkan terancam karena para tentara Israel bisa setiap saat menyerbu dan menghancurkan rumah mereka, membom bahkan menembak seenaknya.

Semua penderitaan yang dialami warga Palestina itu kata AA, seharusnya mengasah rasa empati kita, menyadarkan kita untuk tidak hidup berlebihan apalagi bermegah-megahan dan selayaknya membuat kita selalu ingat bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang, karena di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Sungguh, penderitaan itu merupakan ujian bagi orang-orang yang beriman. Dan keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki bangsa Palestina-lah, kata AA, yang membuat mereka tetap eksis sampai sekarang ini, tak pernah henti melakukan perlawanan terhadap penjajahan Zionis, meski cuma dengan lemparan batu-batu kerikil.

Malu rasanya hati ini, membayangkan jika aku yang hidup Jalur Ghaza sekarang, akankah aku memiliki kesabaran dan ketabahan yang sama seperti yang dialami warga Ghaza itu. Akankah keimanan dan ketaqwaan saya goyah karena tak mampu menanggung beban yang sedemikian berat ....

Astagfirullah ... aku yang hidup di negara yang relatif tenang, dimana semua kebutuhan bisa didapat, seharusnya memiliki keimanan dan ketaqwaan yang lebih tebal. Karena keimanan dan ketaqwaan, kata AA, adalah obat mujarab dari segala kesulitan. Seharusnyalah kita bercermin dari perjuangan rakyat Palestina ...

Sunday, November 2, 2008

Charity Concert Indonesia for Palestine

Thousands Muslim of Indonesia show their solidarity to Palestine people by attending a fund-raising music concert which is held on Sunday at the sport center-Gelora Bung Karno-Senayan, Jakarta. The concert is dedicated to the people of Palestine who is till under occupation of Zionist Israel and as a part of  two-days Internasional Conference on Palestine in Jakarta, organized by Indonesia National Committee for Palestine People.

Some Indonesia's famous singers and nasheed group, such as Opick, Sulis and Izzatul Islam  took apart in that charity concert, including a special guest Firqatul I'tisham, a nasheed group from Palestine-Syria. Their performance received a big applause from audiences in basketball hall, the venue of the concert.  They waved Palestine's flag and they occasionally shouted out takbir "Allahu Akbar" as they raised their fist up enthusiasticly.

Outside the the venue, there is also Palestine-Photo Exhibition and bazzar. All the money collected from this charity concert and actvities will be sent to Palestine people. Indonesia has long support the struggle of Palestinians against Zionist Israel and has a kind of a charity program called "One Man One Dollar" to save Palestine.

click
here for complete pictures