seorang teman bertanya, "apa yang dilakukan Ikhwanul Muslimin untuk revolusi Mesir?". Jawaban saya, "TIDAK ADA" yang mereka lakukan untuk revolusi itu. Konon, sebagai kekuatan Islam terbesar di Negeri Piramid, seharusnya sudah dari dulu Ikhwanul Muslimin memelopori revolusi dan menumbangkan pemimpin zalim seperti Mubarak. Nyatanya, diktator itu masih berkuasa hingga sekarang. menghadapi pemimpin muslim yang zalim, kudu militan bung ! kecuali puas cuma jadi pendompleng atau pengekor ....
jadi inget, kalau saya membandingkan revolusi Mesir dengan revolusi Islam di Iran dan memuji keberhasilan revolusi Islam itu, ada orang-orang yang sinis, mencibir, bahkan dengan sok tahunya menuding saya pro-Syiah dan terlalu mengkultuskan Iran, yang kata orang-orang itu, aliran agamanya sesat.
tapi sekarang, orang-orang yang menuding dan sinis itu, malah memuji-muji, mengagung-agungkan kelompok Ikhawanul Muslimin (IM), seolah-olah IM gerakan Islam yang paling hebat dan bakal menjadi ikon pembebasan Mesir dari diktator Mubarak. Nah lho ... jadi sekarang sebenarnya siapa yang mengkultuskan ya?
menghadapi orang-orang yang gampang menghakimi dan menuduh orang lain, memang cuma bisa senyum dan istighfar. gak ada manfaatnya mendebat orang sombong, yang tidak mau belajar dari kebaikan dan kesuksesan orang lain. memangnya kalo ada orang Islam mencontoh perbuatan baik yang dilakukan orang Kristen misalnya, terus orang Islam itu otomatis jadi Kristen juga apa?
*sigh ....
semoga pengalaman ini memberikan pelajaran kecil buat kita semua. untuk sering berkaca diri, sebelum menghakimi orang lain. selanjutnya, lupakan saja ada oang-orang seperti itu di sekitar kita. mereka cuma menghambat langkah maju kita.
Met pagi semuanya ....
