Saturday, September 24, 2011

Konser Maher Zein


Setelah Maher Zein, siapa tahu Sami Yusuf atau Yusuf Islam akan menyusul konser ke Indonesia ....buat yang pengen nonton langsung penampilan Maher Zein, jangan sampai ketinggalan konsernya di istora ...
.


Tuesday, September 20, 2011

[Suka Duka Angkot-er] Insiden Kecele Penumpang Angkot

Berita maraknya perkosaan di angkot, membuat saya teringat pengalaman konyol tapi lucu saat  naek angkot. Kejadiannya sebenarnya sudah agak lama, sebelum bulan Ramadan kemarin. Tapi kalau inget, masih suka bikin ketawa sendiri.

Saya sebenarnya termasuk orang yang waspada tiap naik angkot, secara sudah berkali-kali menyaksikan tindak kriminalitas, bahkan hampir beberapa kali menjadi korban orang-orang yang memiliki "sense of belonging" tinggi di dalam angkot, alias copet. Makanya, tiap naik angkot saya selalu perhatiin muka-muka penumpangnya dan mendekap tas saya erat-erat, kecuali lagi capeeek banget dan terpaksa ketiduran di angkot.

Jadi ceritanya, waktu itu saya saya mau naik angkot ke markas MP4P dari lampu merah Pasar Rebo. Di situ banyak banget angkot yang ngetem, kebanyakan kosong. Jelas saya pilih angkot paling depan, dengan pertimbangan supaya gak kelamaan nungguin ngetem. Di bagian ada beberapa angkot yang sudah terisi penumpang. Tapi intuisi kewaspadaan saya, memilih angkot yang kira-kira aman.

Setelah melihat-lihat penumpang beberapa angkot, akhirnya saya bisa bernapas lega, karena melihat angkot yang isinya perempuan semua. Hmmmm, kalau penumpangnya perempuan semua, Isnya Allah aman lah ya .... pikir saya waktu itu. Maka, dengan percaya diri, saya langsung naik ke angkot itu. Tapi .... begitu saya duduk dan melihat ke arah empat perempuan itu, jantung saya langsung berdegup.

Perempuan-perempuan itu .... ternyata bukan perempuan beneran alias waria dengan dandanan khas waria yang menurut saya sih malah syereeem. Saya langsung pura-pura gak ngeliat, untuk menutup padahal hati deg deg-an. Keempat waria itu asyik ngobrol sambil cekakak cekikik dengan gaya khas waria.

Ok laah ... meski mereka bergaya perempuan dan kelihatannya baik, di mata saya mereka tetap laki-laki dan saya sering mendengar cerita waria yang tetap dominan kelaki-lakiannya kalau sedang marah. Bukannya mau berburuk sangka sih, tapi waktu ini saya bener-bener takut. Mau turun angkot, gak mungkin ...

"Hadeeuuh ... kirain perempuan beneran, gak tahunya ...." batin saya.

Untunglah angkot segera jalan, dan tempat tujuan saya tidak terlalu jauh dari tempat saya naik angkot. Begitu sampe, saya langsung lompat keluar dari angkot. Ya ampun .... mimpi apa sih gue semalem.....

Monday, September 19, 2011

[Suka Duka Angkot-er] Karena Setiap Hari Kita Lihat Adegan "Perkosaan"

Sebagai warga Jakarta yang mengandalkan moda transportasi angkot, saya jelas agak kecut mendengar berita maraknya aksi perkosaan di atas angkot. Meski rasanya sulit dibayangkan bagaimana bisa orang melakukan perbuatan bejat itu di dalam angkot tanpa kelihatan orang, paling tidak menimbulkan kecurigaan mobil-mobil yang lewat. Tapi yang namanya penjahat, pasti lihai melakukan aksinya.

Dan kasus perkosaaan di atas angkot ini, gaungnya bahkan sampai ke Australia. Seorang penyiar radio Australia yang siarannya sempat saya dengarkan pagi kemarin, menceritakan bahwa sejumlah warga Australia yang dimintai komentarnya soal mencuatnya kasus perkosaan di atas angkot di Indonesia mengatakan, bahwa sebagai negara muslim, kasus perkosaan itu menunjukkan buruknya kerusakan akhlak di Indonesia.

Deg! sebagai seorang muslim dan sebagai orang Indonesia, rasa nasionalisme saya jadi terusik. Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, komentar orang Australia itu tidak sepenuhnya salah. Karena negara ini memang sedang dilanda krisis akhlak, terutama di kalangan para pejabat negara yang kerap "memperkosa" hak rakyat (baca: korupsi) dan adegan "perkosaan" itu begitu telanjang dihadirkan ke depan mata rakyat lewat pemberitaan media massa, terutama televisi.

Ironisnya, rakyat juga tahu bahwa kasus-kasus "perkosaan" itu selalu berujung pada benang kusut, lingkaran setan tak berujung, dan tak pernah menyeret "pelaku utama" nya ke depan hukum. Bukan tidak mungkin, kondisi semacam ini yang mendorong orang melakukan perbuatan bejat seperti perkosaan di atas angkot itu. Kondisi sebuah masyarakat adalah cerminan dari kondisi pemerintahan masyarakat yang bersangkutan. Bukankah demikian?

Kembali ke kasus perkosaan di angkot, tak perlu buang-buang energi memperdebatkan para pengunjuk rasa yang mengenakan rok mini dan mendiskreditkan kaum lelaki, atau kaum lelaki yang mengkritik cara berpakaian perempuan yang bisa mendorong terjadinya kejahatan seksual. Sehingga kita lupa persoalan yang paling penting bahwa di negeri ini jaminan keamanan terhadap warga negaranya sangat minim. Bahkan ketika kita sudah melaporkan sebuah tindak kejahatan, tidak ada kesigapan dan kecepatan untuk menindaklanjuti laporan itu. Sehingga seorang korban perkosaan di angkot, bahkan sampai harus mencari sendiri pelaku perkosaan yang kebetulan wajahnya masih ia ingat.

Ada persoalan apa sebenarya? Jelas persoalan penegakan hukum yang tidak serius, terutama pada para pelaku perkosaan, entah itu pelaku perkosaan di atas angkot, maupun para pelaku "perkosaan" hak-hak rakyat.

Selebihnya, soal keamanan, rasanya untuk saat ini, kita kaum perempuan mesti esktra keras menjaga diri sendiri, terutama para pengguna angkot.  Jangan lupa untuk selalu memohon perlindungan Yang Maha Kuasa dengan berdzikir "Hasbunallah-u Wani’mal-Wakîl, Ni’mal-Mawlâ Wani’man-Nashîr”, cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”.


Sunday, September 18, 2011

AstroFotografi



Astronomi fotografi .... sebelumnya tak pernah terlintas di pikiran saya. Mulai tertarik dengan astronomi fotografi atau yang sering disingkat dengan astrofotografi saat tak sengaja membaca sebuah majalah (lupa namanya) saat dalam penerbangan Jakarta-Solo buat membantu rekan-rekan relawan untuk para korban meletusnya Gunung Merapi sekira setahun lalu.


"Menarik juga," pikir saya setelah membaca artikel yang lumayan bisa membunuh fobia terbang saya. Karena yang menjadi obyek foto adalah benda-benda langit yang jaraknya amat sangat jauuhhhh dari bumi kita, dan fenomena-fenomena langit yang unik.

Dan ternyata, astrofotografi memang menarik banget, setelah hari Sabtu (17/9) ikut pemaparan tentang astrofotografi bersama teman-teman (bersama adik-adik sih tepatnya, berasa udah tua banget di tengah anak kuliahan dan seragam abu-abu ...)  Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) di Planetarium, TIM.

Paling enggak, menambah ilmu dan wawasan, bagaimana sih astrofotografi dilakukan, alatnya apa aja, tekniknya gimana aja. Nilai plus dari astrofotografi adalah, setidaknya kita mesti tahu sedikit-sedikit tentang ilmu astronomi dan mengikuti info-info terkini di dunia astronomi. Setidaknya, kita tahu kapan ada hujan meteor, dimana letak rasi bintang, supaya bisa mendapatkan obyek benda langit yang jarang-jarang terjadi atau nampak di langit.

Dan untuk bisa ber-astrofotografi, gak harus punya kamera canggih, pake kamera hp pun bisa, asal punya perangkat penunjangnya yang memadai ... (nah, perangkat penunjangnya ini yang mahal, ) bagus kalau punya teleskop sendiri.

Tapi salut dengan teman-teman muda (berasa udah tua ... ) di HAAJ, yang ternyata banyak yang menekuni astrofotografi dan hasil foto mereka juga bagus-bagus.... ditambah bekal pengetahuan astronomi mereka.  Jadi malu sama diri sendiri, karena masih kebanyakan "narsis" fotografi, hehehehe.


Sayang, malam itu gak  pengamatan dan langsung mempraktekkan astrofotografi. Selain sayanya sudah ngantuk dan terlalu malem, mesti pulang ke rumah. Tapi alhamdulillah, hari itu bertambah pengetahuan. Mudah-mudahan, lain kesempatan bisa berkesempatan lagi bertemu teman-teman di HAAJ dan ikut mempraktekkan astrofotografi.

Selamat Tinggal Musim yang Lalu









angin yang bertiup senja ini
menggugurkan daun-daun
yang mengering karena kemarau panjang
cuaca mulai sering diliputi awan
yang kadang jatuh menjadi titik hujan
menebarkan aroma tanah yang khas
pertanda musim akan berganti
selamat tinggal musim yang lalu
aku ingin menjelang musim yang akan datang
musim semi yang lebih indah ...

Thursday, September 15, 2011

Hujan di Bulan September



hujan ...
bukannya aku tak bersyukur engkau datang
tapi mengapa butiran airmu
terasa begitu dingin, tajam dan menyakitkan

hujan...
meski memilukan
aku tetap memanjatkan doa
semoga bersama air yang luruh ke bumi sesorean tadi
ada setetes obat untuk menyembuhkan luka ini

hujan ...
kutunggu kau lagi esok hari

Monday, September 12, 2011

... bukan sekedar jalan-jalan ...



"Hakikat sebuah perjalanan bukanlah sekedar menikmati keindahan dari satu tempat ke tempat lain. Bukan sekedar mengagumi dan menemukan tempat-tempat unik di suatu daerah dengan biaya semurah-murahnya. Makna sebuah perjalanan harus lebih besar daripada itu. Sebuah perjalanan harus bisa membawa pelakunya naik ke derajat yang lebih tinggi, memperluas wawasan, sekaligus memperdalam keimanan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh perjalanan hijrah Nabi Muhammad Saw. dari Mekkah ke Madinah,"  (dari buku: 99 Cahaya di Langit Eropa)