Thursday, November 11, 2010

"Pagi-Pagi Makan Sayur Lodeh, Salaman Dweeehh ..."


Tapi begitu melihat berita di Metro TV dinihari, Jumat (12/11) tadi, saya jadi tergelitik untuk sekedar menulis catatan ini. Tadinya sih enggak pengen banget deh ikut ngomentarin soal insiden salaman Menkominfo Pak Tifatul dengan Michele Obama yang ramai dipergunjingkan di jagat maya.

Tayangan berita Metro TV menyebutkan bahwa "insiden salaman" itu ternyata menjadi pemberitaan seru di tv-tv AS dan sudah pasti menjadi bahan olok-olokan di sana. Metro TV juga menampilkan seorang,  saya lupa apa dia anchor tv atau salah satu satu tokoh masyarakat di AS, mengolok-olok Menkominfo Indonesia atas insiden salaman itu di televisi dan setiap orang itu bicara disambut gelak tawa. Seolah insiden salaman Tifatul dengan Michele Obama adalah sebuah bahan lawakan yang amat sangat lucu.(Srimulat ajah kalah lucu kali ...)

Yang lebih seru lagi, sebuah tv AS, masih menurut pemberitaan Metro TV, menjadikan "insiden salaman" yang tertangkap kamera itu sebagai "gambar terbaik" atau the best of the best (Lebay banget deh !)

Melihat berita itu, sebagai orang Indonesia (tanpa bermaksud membela Tifatul loh ya) saya koq sebel banget yah. Kurang ajar betul orang-orang itu, udah presidennya bikin susah di sini,  terus dengan arogannya menjadikan  "insiden salaman" itu sebagai bahan olok-olokan (yang menurut saya, mereka sebenarnya ingin menertawakan Indonesia). Ah, sungguh menyebalkan  ....

Di sisi lain, saya koq merasa (apa saya yang terlalu perasa yah ... ) tv-tv AS itu sebenarnya ingin mencela Islam. Secara gitu loh, pak Tiffatul adalah tokoh dari partai Islam yang dikenal taat menjalankan syariat Islam, termasuk dalam masalah salaman antara lelaki dan perempuan. Tahu sendiri lah, di Amerika sono, meski ngakunya sebagai negara demokrasi dan menghormati kebebasan, mayoritas warganya dan para politisinya masih mengidap penyakit Islamofobia akut.

Well, alih-alih Indonesia dapat untung atas kedatangan Obama, malah jadi buntung, karena "insiden salaman" pak menteri yang dikenal suka berpantun itu. Menyedihkan banget gak sih ...

Tapi tetap ada hikmah dibalik sebuah peristiwa buruk. Pelajaran yang mungkin bisa kita (tepatnya saya) ambil adalah bahwa kita sebagai bangsa (utamanya Muslim) memang harus punya wibawa, tegas dalam menghadapi "gaya AS." Lebih dari itu, jika kita sudah meyakini sesuatu, adalah tanggung jawab kita untuk menjaga konsistensinya. Dalam kasus Pak Tif, jika selama ini memegang prinsip untuk tidak saling bersentuhan tangan saat salaman dengan yang bukan muhrim, yang mestinya konsisten. Tapi Pak Tif manusia juga yang bisa khilaf, kelewat grogi kali yah saat Michele mengulurkan tangan.

Eh, tapi, saya jadi inget sebuah foto ketika Presiden Ahmadinejad datang ke Indonesia. Beliau dengan anggun cuma membungkukkan badan sedikit, ketika seorang perempuan mengulurkan tangan untuk bersalaman. Apa boleh dalam hal salaman pun, sepertinya kita harus belajar dari Kang Ahamdinejad .

Sebagai penutup tulisan ini, izinkan saya sedikit berpantun ....


Pagi-pagi makan sayur lodeh (gimana coba tuh rasanya)
gara-gara grogi, jadi salaman dweeh ...

no hard feeling ya Pak Tif ... peace ... peace ....


***gambar dari sini

6 comments:

  1. owalah...
    kirain mau ahas lodeh
    tiwas laper duluan hehe

    ReplyDelete
  2. hehehe, maaf mbak, sayur lodehnya di bawah ...:)

    ReplyDelete
  3. Semua kejadian terjadi atas ijin Allah.
    Aku yakin ada hikmah besar dibalik kehebohan ini.

    *Surprise..euy,reaksi Lena bisa sebijak ini :P *

    ReplyDelete
  4. hm...begitulah media zionis *mangkel*

    ReplyDelete