Tuesday, December 30, 2008

"... Gimana, dah siap jadi permata itu sahabatku???"

Selasa, 30 Desember 2008, pukul 13.30

Sebuah sms dari temenku Lia masuk. Isinya;

"Assalamu'alaikum wr wb Lena. Masih mantau Gaza kan. Begitu tiba di kantor pagi ini, buka Era, tulisan mahasiswa Ind (Indonesia) di Al-Azhar yang berjudul WANITA2 PERMATA DAN GENOSIDA di GAZA langs sukses mengalirkan air mataku menyapa pagi. Tulisan yang sangat menyentuh relung kalbu. Gimana, dah siap jadi permata itu sahabatku???"

Saya tersenyum membaca sms sahabat saya, yang semalam menjadi tempat 'curhat' kegalauan hati saya melihat situasi menyedihkan di Jalur Gaza. Sama seperti Lia, perasaan saya campur aduk ketika membaca artikel berjudul "Wanita-Wanita Permata dan Genosida di Gaza"
yang dimuat Eramuslim hari ini (klik disini). Antara terharu, sedih, sampai menghibur diri sendiri.

Saya bukannya tidak tahu betapa tangguhnya para ibu di Palestina. Beberapa tamu dari Palestina yang sempat bertandang ke kantor saya sering bercerita peran para perempuan dan ibu-ibu di Palestina dalam perjuangan melawan penjajahan Zionis Israel. Ada diantara mereka yang bahkan membantu para pejuang Palestina membuat roket-roket di dapur-dapur mereka. Sebagian besar para ibu di Palestina,
mengikhlaskan putera-puteri mereka saat berangkat ke sekolah karena sering terjadi anak-anak mereka pulang hanya tinggal jasadnya saja akibat tembakan peluru tentara-tentara Zionis Israel. Para ibu di Palestina rela melahirkan anak-anaknya untuk dipersembahkan untuk tanah air mereka.

Saya menjawab sms sahabat saya itu dengan jawaban pendek, "Harus siap Lia" sambil menghela nafas panjang dan berdoa dalam hati, "Ya Allah, seandainya aku tidak bisa mempersembahkan seorang anak pun untuk menjadi pejuangMu. Berilah hamba petunjuk agar tetap bisa menjadi salah satu dari wanita-wanita permata itu."

Monday, December 29, 2008

Gloomy Islamic New Year

All Muslim around the world should be very happy today, as we are all celebrating Islamic New Year 1430 Hijriah. A time when we recall the spirit of Hijrah of Rasulullah (Peace Be Upon Him) from Makkah to Madinah and build Islam civiliation in Madinah, The City of Lights. I know there is no special religious ceremony in Islam to mark New Year. But since we use the Hijriah calender it is good for us to remind the significance and the deep meaning of hijrah in time we live now.

Hijrah in Arabic means "to leave, to move, to shun, to quit" for an intentional transfer of residende. Hijrah is more meaningful as Quran explain hijrah "leaving a wrong condition and moving to a better condition, even though it may involved difficulties."  There are moral values which we can learn from the Hijrah of Rasulullah. It teaches us that wherever Muslims go, we should work to bring goodness to the land and its society.

So let me say, "Happy Islamic New Year. Keep the spirit of Hijrah flaring up in our heart and give us strenght to move to be a better Muslim."  

But this year, all Muslim celebrate their new year with sadness and with a deep concern as we see the massacre in Gaza Strip. Israel Zionists has been brutally bombarding the Gaza Strip that caused more than 300 Palestinian Muslims fell in syahid and more that 800 other wounded (the figures when i write this post).  A chicken coward Israel slaughtering the people of Gaza which is in humanity crisis under Israel's blockade more than a year.

It really broke my heart to see what happened in Gaza Strip, to see the brutallity and cruelty of Israel Zionists againts the Gazans. I live thousand miles away from Gaza but i can feel their sufferings all this time under Zionist threats and occupation. I hate and am angry with Arab countries and United Nation who do nothing to stop Israel's atrocities. I feel like throwing a nuclear-head shoes some United States' leaders who support Israel and blame Hamas for the tragedy in Gaza. How can a country claimed itself as democratic country and respect human rights allow Israel's agression to other country, Palestine and let Israel killed hundreds innocent people in Gaza. Now we are seeing US democratic hypocrisy.

All my dear friends, we might only be able to show our deep sympathy, grief and sorrow to our brothers and sisters in Gaza Strip. If we can't lend them a hand then we can say a little prayer every time, every minutes for them and avoid ourselves from every US products who support Israel. I believe that Allah swt will protect Palestinians and  with the help of Allah, Palestinians will get victory  and the Zionists will come to end.

Let's make this Islamic New Year a momentum to take hijrah seriously in all its aspects and dimensions, including to stand a firm defending Muslim rights and helping our sisters and brothers in Palestine or in every places around the world which are still under some criminal power.

Tuesday, December 23, 2008

The Satirical "Happy New Shoe"


i found the cartoon above in Internasional Middle East Media Center website. This cartoon was made by Majed Badra, a well-known Palestinian cartoonist. I don't know what's on your mind about this cartoon but i think it's quite funny and satirical.


About Maje
d Badra:

He is a well-known Palestinian cartoonist, provides daily cartoons to various news and media outlets. He was presented with many achievement awards by Palestinian, Arab and Muslim organizations. Badra's cartoons focus on the daily life of Palestinian people and their suffering under Israeli occupation.
U can meet him at www.majedbadra.net

[Pajak] Pilihan Terburuk

dengan setengah hati, dengan sangat amat terpaksa akhirnya mengizinkan bagian pajak mengurus npwp saya. persoalannya, bukan karena gaji saya bakal dipotong untuk membayar pajak itu tapi sebagai warga negara saya merasa tidak pernah mendapatkan transparansi tentang penggunaan pajak-pajak yang dipungut pemerintah dari rakyatnya. Berapa jumlahnya setiap tahun, alokasinya untuk apa saja, berapa besar kebocorannya dan siapa yang harus bertanggung jawab atas kebocoran uang rakyat itu.

sebelumnya, manajemen memang sudah melakukan sosialisasi tentang 'penting'nya npwp, sosialisasi yang menjadi perdebatan panas dan seru. sampe tercetus pernyataan dari seorang teman bahwa pungutan pajak di Indonesia cenderung sebagai bentuk pemerasan negara pada rakyatnya. karena faktanya, mayoritas rakyat tidak menikmati banyak manfaat dari pajak-pajak yang dibayarkannya. padahal kalo dipikir-pikir, orang paling miskin di Indonesia pun bayar pajak. ketika orang miskin itu beli sabun mandi, odol dan banyak kebutuhan primer lainnya, harga yang dibayarkan sudah termasuk hitungan pajak.

realitas di lapangan, orang dapetin minyak tanah dan gas aja susah, pendidikan masih seadanya dan kalaupun bagus mahalnya minta ampun, banyak sekolah yang rusak berat dan fasilitasnya minim, layanan transportasi masih buruk, pengangguran tidak memiliki jaminan sosial, sekalinya ada jaminan kesehatan buat orang miskin, pelayanannya juga enggak maksimal. yang bikin miris, pejabat negara dan wakil rakyat yang digaji tinggi dengan uang rakyat, malah korupsi.

seorang pekerja seperti saya, meski rajin bayar pajak, apakah ketika suatu saat nanti terkena PHK pemerintah mau memberikan jaminan sosial? semacam social security yang diterapkan negara-negara maju, yang dananya diambil dari pungutan pajak rakyat. apakah dengan mengajukan pencabutan npwp tanggung jawab pemerintah sudah selesai terhadap mereka yang tiba-tiba jadi pengangguran dan tidak perlu lagi bayar pajak.

kalaupun saya akhirnya mau mengurus npwp, terus terang, itu bukan karena saya merasa sebagai orang bijak yang perlu membayar pajak atau takut dibilang "apa kata dunia?" tapi karena keterpaksaan dan ketidakberdayaan. pasalnya, seorang pekerja yang tidak bayar npwp bakal dikenakan denda hingga 20 persen! daripada bayar denda segitu gede dan uangnya juga enggak jelas bakal kemana, pilihan terburuk adalah daftar npwp, meski uang pajak itu juga enggak jelas buat dipake apa aja. i am sick of it.

Sunday, December 21, 2008

A Corner of My Life

this is a corner where i sit now at the office, after our management again change the lay-out of the room by reason of making the room more comfortable. And it was the third times for us since we all moved to a new office about a year and half ago.

Lucky me,
i always get a good position, at the corner .....
the place that become a part of my life
where i race with the deadline
where i keep myself alone
where i put my idea into words
where i find some new friends
where i lost some old friends
where i chit chat with online friends
where i blog to blog walking
where i post this unimportant thing


Cos You Are So Special Everyday



What's the news today? I am sure everybody now is talking about mother's day as we celebrate it every December 22nd. It's Indonesia Mother's Day. Some people considers it as a special day to give something very special to their mothers, even just a simple greeting "happy mother's day, mom" with a small kiss and big hug.


But when i listened to a radio program today, i learn something important about mother's day which become a kind of  ' a ceremonial day' to show our love and affections to our mothers. The co-host of the radio program, Nuim Hayat who lives in Australia said, mother's day or any kind of 'big day' such as valentine etc, now tend to be commersialized.

He said that in Indonesia case, a country with its Muslim majority should not consider mother's day as a kind of special day cos Islam teaches us to always respect and remember our parents, specially mother in every beat of our heart and every breath we are taking. Islam put mother in a very high position so there is no one ceremonial day for mothers cos every each day is special day for them. Islam forbid to say 'ah' to our mom, ask us to pray for our parents and take care of them when they get old.

All women can be a mother but only a few of them can be a good mother.

"A man's work is from sun to sun, but a mother's work is never done.  All mothers are working mothers and being a full-time mother is one of the highest salaried jobs, since the payment is pure love."  

That's what the saying goes though today there many moms who choose to be a working mom instead of a full-time mother with various reasons. I  must be lucky that i had a full-time mother. Words are not enough to explain how wonderful you are mom .... love you now and forever

"Rabbighfir lii wa liwaalidayya wa lilmu"miniina yauma yaquumul'hisaab, Rabbirhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa."

(O Lord, forgive me, my parents and Muslims in the Hereafter. O Lord, show mercy on them as they have nourished me when I was young.)




Tuesday, December 16, 2008

Sepatu Termahal di Dunia

sepatu Muntazer al-Zaidi, wartawan Irak yang melempar Bush dengan sepatunya, bisa jadi sepatu termahal di dunia saat ini. Karena sepatu itu sudah ditawar dengan harga  10 juta dollar AS oleh seorang kaya asal Arab Saudi. Kabarnya sepatu itu bakal dipajang di Museum dan dijadikan "lambang pembebasan". Wow ...

berita lengkapnya disini : www.eramuslim.com

tapi ngomong-ngomong, sepatu "bersejarah" itu kemana yah sekarang?



*berita terkait (klik ajah di judulnya):


Al-Zaidi Disiksa?


Game Online, Lempar Sepatu Sepuasnya ke Muka Bush

Siapa Muntazer al-Zaidi?

Perempuan, Sosok Bidadari Surga

Berulang kali saya menyusut air mata yang meleleh oleh dialog-dialog mengharukan tentang sosok perempuan bernama Laisa. Dalam beberapa hal, saya seperti melihat bayangan diri saya sendiri dalam diri seorang Laisa, yang membuat emosi saya teraduk-aduk dengan apa yang dialami Laisa. Meski dalam banyak hal saya tidak sehebat Laisa yang mampu memberikan pengorbanan tanpa batas, tanpa mengharap pamrih, yang tidak pernah berkeluh kesah dengan keterbatasan dan kekurangan dalam dirinya, yang tidak pernah membalas ucapan dan tindakan buruk orang lain padanya, yang begitu sabar untuk menjemput impian .... menjadi bidadari surga. Subhanallah ...

Salut dengan Tere Liye si penulis buku Bidadari-Bidadari Surga yang sudah mengisahkan dengan indah, kocak tapi penuh makna, perjalanan hidup sebuah keluarga yang penuh kehangatan, cinta kasih, pertarungan hati, kesuraman sekaligus kebahagiaan sebagai buah dari hasil kerja keras dan doa yang tak pernah putus. Terimakasih buat Tere Liye, yang mengakhiri kisah dalam novelnya ini dengan pesan yang "menendang" yang isinya tertulis;

Epilog

Dengarkanlah kabar bahagia ini.

"Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan atau tidak pernah 'terpilih' di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). Yakinlah, wanita-wanita salehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surga parasnya cantik luar biasa.

Bidadari-Bidadari Surga is a healing and inspiring novel, very recommended.

Sunday, December 14, 2008

Why Shoes to Mr President?

i wonder what it will be ... if the shoes of Muntazer al-Zaidi, a reporter for the Cairo-based Al-Baghdad television were landed in Bush's forehead. I can't imagine Bush's face will be black and blue ....   but why shoes?

The sole of shoes are considered the ultimate insult in Arab culture, according to AFP. Islamonline wrote, after Saddam Hussein's statue was toppled in Baghdad in April 2003, many spectators beat the statue's face with their soles.





Thursday, December 11, 2008

Lafaz Allah di Langit Makkah, Subhanallah ...


Subhanallah, Allahu Akbar ... merinding, bergetar hati saya membaca laporan rekan saya (reporter Eramuslim) yang saat ini sedang di tanah suci menunaikan ibadah haji sekaligus bertugas meliput jalannya ibadah haji. Ketika melakukan tawaf ifadhah ia dan dua rekan wartawan lainnya melihat dengan jelas guratan awan putih yang membentuk lafaz Allah di atas langit yang menaungi Masjidil Haram. Sayang,  mereka tidak bisa mengabadikannya lewat lensa kamera karena memang di larang membawa kamera ke dalam kompleks Masjid Haram. Tapi Allah telah menunjukkan kebesarannya. Allahu Akbar ....


berita lengkapnya di www.eramuslim.com

Wednesday, December 10, 2008

Welcome to The World Aisyah ...

"Alhamdulillah, the baby finally come out" that was our first reaction when we receive sms from my younger sister said that the baby girl was born at 3 am, December 11, 2008. We all got worried when the baby did not show the sign to come out as the doctor's estimation that my sister will give birth on December 4 or 5.

But today we all feel relieved and i can see a big smile, especially in my sister family who set heart upon a baby girl cos they already have a son,  Faishal. So now, Faish got a younger sister and i've got a new-born niece. Faish said his sister's name will be Aisyah Nur Azizah. Welcome to the world, Aisyah ...

Mereka Perempuan Tangguh, Saya?



... Suatu petang di yahoo messenger ...


temen: ass sibuk y mb
saya: wa'alaikumsalam wr wb
saya: gak biasa aja
saya: pa kabar pak ****
temen: hiii ada fotonya sekarang
temen: kabar baik.. alhamdulillah
saya : ih .. dari dulu kaliii
saya: sibuk yah
temen: ngga yang dulu tuh yang ngadepin mobil lewat,, melengos..
temen: g sibuk banget.. cuman kemaren kemaren emang banyak keluar

..... jeda panjang ...

temen: yah
temen: dia yang sibuk y
temen: y gph.. met kerja yak
temen: salamualaikum y
saya: lahhh ... masih ngambek ajah
saya: kapan nih mo dikenalin sama cowok Hamas
temen: lah.. kali aja sibuk..
temen: Kasian co hamasnya diblokade..
temen: kemaren tuh yang konferensi internasional, ga ada yang dari gaza
saya: yahhh selundupin kan bisa
temen: karena ga boleh keluar
temen: lewat gorong gorong ya
saya: iyahh
temen: hihihih
saya: kuat gak yah saya hidup di /gaza
temen: naaahhhhhh.. itu ... emang harus dipikirkan masa depan matang matang.........
temen: jangan sampai salah langkah..
saya: hehehehe
temen: ato sebenernya bisa sih. co hamas dari libanon or jordania.. sama hamas juga..
temen: matanya biru....
temen: badannya ateltis
temen: janggutnya tipis
temen: hwaahh]
temen: gubrak deh
saya: aduh ... bener2 cowok idaman tuh
saya: mau dong
temen: tapi diah pejuang.. tar jarang pulang ke rumah.. di medan perang terus.. trus sukanyah pake topeng ala ninja ituh.. pulang ke rumahnya sebulan sekali, setoran.
saya: emberrrr
saya: biarin deh
saya: asal jangan ketembak ajah
temen: ya itu tuh masalahnya..
saya: itulah ujian buat perempuan muslim ....hayahhh
temen: saya pamit duluan yak
saya: ok

...nyambung lagi chattingnya ...

saya: jangan lupa yah kalo ada stok
temen: ya insya Allah nanti ada mo cuci gudang.. stok lama gpp?
saya: jangan kelamaan
saya: keluaran tahun berape tuh
temen: yah ngga expire sih
saya: ahahahahah
saya: sipp lah
temen: mungkin expire nya bulan februari 2009
temen: huakakakkakaka
temen: dudut ah
saya: yahhhh
saya: hahahaha
temen: dah ya
temen: wassalamuaaikum
saya: 'alaikumsalam wr wb
sign out

..... mikir .....

Dari obrolan "asal" dengan temen saya yang memang sering ketemu sama pejuang-pejuang Hamas Palestina itu, saya jadi merenung, betapa tangguhnya para istri-istri pejuang di Palestina. Mereka harus siap ditinggal suaminya ke bertempur melawan tentara Zionis Israel yang menjajah tanah air mereka dan siap menghadapi kenyataan paling buruk suaminya tertangkap atau gugur syahid terkena peluru Zionis Israel. Belum kehidupan yang serba sulit di Palestina akibat penjajahan Israel. Saya belum tentu kuat hidup dalam suasana penuh ketakutan, kekhawatiran, kesulitan makanan, obat-obatan, tidak ada listrik seperti yang dialami warga Jalur Gaza di Palestina, apalagi harus ditinggal suami pergi berjuang yang belum tentu akan pulang dengan selamat ... udah nangis bombay duluan kali. Perempuan Palestina, mereka memang muslimah-muslimah tangguh
.

gambar dari sini

Tuesday, December 9, 2008

Festival of Sacrifice, a Reflection

We just celebrated Eid al-Adha or the Festival of Sacrifice,  a religious festival for  Muslims worldwide in commemoration of the willingness of Ibrahim (Abraham) to sacrifice his son as an act of obedience to Allah (swt).

We all know the story of Eid al-Adha when the devil tempted Ibrahim for not obeying Allah (swt) to spare his son.  But Ibrahim succesfully beat the temptation and as he was about to sacrifice his son, Allah (swt) intervened and instead provided a lamb as the sacrifice.  Today all over the world Muslims sacrifice an animal (usually a goat or a sheep), as a reminder of Ibrahim's obedience to Allah (swt).

Unfortunately, wether we realise or not, we just conceive Eid al-Adha as a special moment to share with others by donating our udhiyah (animal sacrifice) wihout good knowledge of the significance of the "sacrifice" itself. That's why we sometimes feel the joy of Eid al-Adha just because we afford to buy a sheep or goat to sacrifice and to share the meats with poor people or the joy that we will receive the donation that make our freezer at home full with stock of fresh meats. In short, when the celebration is over, so is the joy and we easily forget the essence of "sacrifice" and to impelement it in our daily life.

does it ever cross our mind what our action wil be if we experience what has happened to Prophet Ibrahim? shall we sacrifice our child just like that? Actualy that what Allah (swt) teach us about sacrifice not only for human being but the most important to Allah as a test for our obidience to HIM. Are we ready to give up things which are valued or desired? are we ready to give up something for something else which is more important and urgent? are we ready to sacrifice our wealth, time, life, attitudes even fellings in our daily life?  as we realise that everything we have in this world in fact belong to Allah (swt).

We need will and effort to turn toward Allah and to turn away from all which displease HIM. It all need sacrifice in our daily life not only on Eid al-Adha because sacrifice in our daily lives is the only real way to success in here in the world and in the hereafter. Insya Allah.

*an advice to myself

Friday, December 5, 2008

what happened sih?










i wonder why


recent updates from my contact list do not appear on my multiply inbox

is somebody outhre has got the same problem with me?

is there any problem again on multiply

or is there any problem on my comuputer system

i wonder why ?

Wednesday, December 3, 2008

Please, Excuse Me .....

Diapet, enggak mempan
Diatab, enggak mempan juga
sampe minum anti-biotik segala
Mau beli Biodiar,
ternyata stok-stok di apotik pada kosong
pada banyak yang sakit kayak saya apa yah?
gagal deh program penggemukan badan
padahal kemarin dah seneng banget
dah doyan makan
Diare ...
koq gak sembuh-sembuh sih
dah capek nih empat hari
bolak-balik ke "belakang"
Duh!

Beli Mobil Hadiahnya Mobil, Keren ....

Ini mungkin cuma terjadi di Belgia, beli mobil satu dikasih hadiah mobil satu. Showroom-showroom mobil disana memang lagi berusaha keras menghabiskan stok dagangan mobilnya, makanya mereka menggelar program "BOGOF" atau Buy One Get One Free!

Kalau di Indonesia, program kayak gini paling cuma ada di departemen store dan itu juga paling cuma buat produk garmen yang gak penting gitu deh. Enggak mungkin kaliiiiii, ada showroom mobil disini yang berani nawarin Buy One Get One Free, kayak jualan combro.

Tapi jangan salah, para pedagang mobil di Belgia menggelar program "BOGOF" bukan karena mereka lagi baik hati loh .... selengkapnya baca ndiri dah ah  di sini: www.eramuslim.com 

Ngeng ... Ngeng .... Ngeng .....

Tuesday, December 2, 2008

Feeling So Blue



life is always full of lots of ups and downs,

but there is no such the worst thing than
lost three friends all at once!
i maybe not so close to them
but all this time i see them around
hearing their voice
listening to them prattling
enjoy their silly jokes
we are laughing at
having lunch, chit-chat
doing things together
i really hate to say g'bye
but ...
this crazy global economic crisis
has made us apart

farewell my friends ...
believe that
Allah will give u
a better life today
and tomorrow

*remember iis, sheila and syar'an



Monday, December 1, 2008

The Three Hadiths, Thank Sis ...



i was tagged by my sister Maryam to find three hadiths. It's an easy and difficult job i think ( u must be confused with my languange ...), easy cos there are many hadiths that i just open my hadiths collections, difficult cos i have to translate it into English correctly to avoid mistake in meaning and interpretation.

here are the three hadiths i like the most ... cos they are short an easy to remember ... taken from Shahih Bukhari




1. about the gift

Narrated Abu Huraira:

The Prophet said, "I shall accept the invitation even if I were invited to a meal of a sheep's trotter, and I shall accept the gift even if it were an arm or a trotter of a sheep."  

2. to make the heart tender

Narrated Ibn 'Abbas:

The Prophet said, "There are two blessings which many people lose: (They are) Health and free time for doing good."

3. about patient

Narrated Abu Sa'id Al-Khudri and Abu Huraira:

The Prophet said, "No fatigue, nor disease, nor sorrow, nor sadness, nor hurt, nor distress befalls a Muslim, even if it were the prick he receives from a thorn, but that Allah expiates some of his sins for that."


I hope the three hadiths will be all good for us, most important that we spare just a little time remembering again what Rasulullah Muhammad (peace be upon him) teaches us in doing our everyday life. thanks sis Maryam for the homework. Hugs ...

 

Sunday, November 30, 2008

On Faish Birthday


November 30, 2008




no party, no cake, no blowing up the candles light

but i can see he keep smiling to receive many phone-calls
congratulated him on his 5th birthday on Sunday
big hug and kisses
small presents make him more alive and breezy
 ..... as happy as a sandboy....
excitedly open all the gifts
cos i know he is very interesting with geographical map
so i give him present a globe
in which he can learn more about the countries, about the world


"Happy Birthday Faish,
Wishing You a Day That is as Wonderful as You Are!"


Thursday, November 27, 2008

Peace, Seems The Hardest Thing ,The Hardest Word

I've been following the news on the last three days, still i can't believe to see what happened in Mumbai India. A bloody attacks that killed more than a hundred of people and left 300 people wounded. It's really thrilling me how this heinous attacks could happen again. But what make me sad is Muslim is being said and being suspected to be the perpetrators. I am really worried about it that it will be the start of the next and extensive the "war on teror" which is targeted Muslims all around the world.

As we know that the idea "the war in terror" which is campaigned by US and its allies since 9/11 attacks now become more and more unpopuler, as the world community finally realize that "the war on terror" campaign was purposely used to justify a unilateral aggression to other countries especially Muslim countries and it caused many problems to humanity, Muslim in particular.

Muslim scholars, politicians and organization's explanation that Islam gives an immense importance to a human life and doesn't allow any group or individual to kill innocent Muslims or non-Muslims in retaliation seems useless as the mind-set the majority of people across the globe is being shaped by mass media or anti-Muslim comments from some of the world's public figures.

I don't know where the tragedy in Mumbai will end, but i do hope people will think more clearly for not being trapped again in "the war on terror" the idea in which emerges other terrorism. Enough is enough. I do agree the perpetrators of the attacks must be punished but let's think what the roots of the violent attacks and find a fair solutions to solve the problems peacefully.

last but not least, let me extend my sympathies and condolences to all the bereaved in Mumbai tragedy.


Wednesday, November 19, 2008

Muntah?

saya memang suka nyimpen kantong plastik atau kantong keresek di dalam tas kemanapun saya pergi. benda kecil, yang mungkin bagi sebagian orang enggak penting tapi bagi saya kadang jadi penting banget. dasar emang temen saya yang satu ini jailnya gak ketulungan .... begitu liat ada kantong keresek di tas saya, dia nanya ... "buat apaan sih bawa-bawa kantong keresek?"

saya jawab, "kantong keresek ini bisa banyak manfaatnya. kalau hujan, gue bise nyimpen payung yang basah ke dalam kantong keresek, jadi gak perlu nenteng-nenteng payung basah."

"apalagi kalo ada acara makan-makan, nih kantong keresek bisa buat bisa buat bawa kue dalam jumlah besar. pokoknya bermanfaat deh," kata saya sambil senyum penuh kemenangan.

temen saya itu cuma ngangguk-ngangguk dan dari mulutnya keluar kata "oooo" panjang. tapi kalimat sambungannya bikin saya sebel, masa dia bilang gini "kirain buat persediaan kalo loe muntah di bis ... hahahhaha ..."

siwaalaannnnn .......*&*%*%*^ awas loe yah ....




Thursday, November 13, 2008

"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

Sedih rasanya menerima sms dari seorang sahabat lama yang menanyakan lowongan pekerjaan buat suaminya yang baru kena PHK. "Berat rasanya cobaan ini ..." begitu bagian isi smsnya yang membuat hati saya trenyuh sekaligus tersentak bahwa saya harus bersyukur karena masih memiliki pekerjaan, paling tidak sampai saat ini. Entah esok hari ... besar kemungkinan saya juga atau banyak orang lainnya bakal menjadi pengangguran.

Krisis keuangan yang berawal dari AS, kini sudah merambat ke seluruh dunia. Para analis ekonomi meyakini krisis ekonomi masih akan berlangsung panjang dan dunia sedang terancam resesi global terburuk setelah resesi ekonomi di era tahun 1930-an. Saat ini sudah banyak perusahaan berlevel internasional yang bangkrut atau menunggu suntikan dana bantuan. Untuk efisiensi, tak sedikit perusahaan yang melakukan rasionalisasi karyawannya.

Organisasi Perburuhan Dunia (ILO) meproyeksikan sebanyak 20 juta orang di dunia akan kehilangan pekerjaannya sampai akhir tahun 2009 akibat krisis ekonomi global. Sehingga jumlah pengangguran pada akhir tahun 2009 dipekirakan akan mencapai 210 juta orang.

Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan dampak krisis keuangan global pada kondisi kesehatan mental masyarakat dunia. Menurut WHO, krisis keuangan global yang terjadi saat ini, bisa membuat banyak orang mengalami depresi, stress, gangguan kejiwaan dan mudah putus asa.

Direktur WHO, Margaret Chan dalam pertemuan dengan para pakar kesehatan mental bulan Oktober kemarin mengatakan, "Kita tidak perlu heran atau meremehkan goncangan dan kemungkinan konsekuensi yang akan timbul dari krisis keuangan yang terjadi saat ini. Kira akan melihat lebih banyak lagi kasus-kasus orang yang terkena stress, gangguan mental bahkan sampai bunuh diri."

Pernyataan Chan diperkuat dengan hasil temuan American Psychological Association yang juga dirilis awal Oktober kemarin. Temuan itu menyebutkan bahwa delapan dari sepuluh orang Amerika mengatakan kondisi ekonomi menjadi sumber utama stress dalam kehidupan mereka. Masih ingatkan kasus penembakan seorang bekas eksekutif muda di AS beberapa waktu lalu. Eksekutif muda itu menembak seluruh keluarganya; dua anak, istri dan ibunya sebelum ia akhirnya menembak dirinya sendiri.

Semoga Allah swt tetap melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya pada kita semua, agar kita tetap dimudahkan dalam mencari rizki dan tetap kuat iman menghadapi cobaan seberat apapun.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
 QS. 2:155-156


...Kuburan...

Hari ini baru jam setengah sebelas nyampe kantor. Karena paginya harus ke pemakaman umum buat mengurus perpanjangan makam bapak yang sudah habis jatuh temponya. Karena kalau enggak diperpanjang setelah habis masa berlaku surat pemakamannya, besok-besok jangan harap bisa melihat lagi makam orang tua kita  atau makam orang-orang yang kita cintai. Makam yang masa berlakunya tidak diperpanjang dianggap enggak ada ahli warisnya dan akan diisi oleh penghuni lain. Perpanjangan makam, dilakukan selama tiga tahun sekali.

Dari sisi kemanusiaan, sulit rasanya mentolerir kebijakan itu. Untuk "beristirahat" dengan tenang saja koq rasanya susah sekali ya di negara kita ini dan sepertinya tak ada penghormatan terhadap warga negaranya yang sudah meninggal. Tapi saya cukup maklum dengan alasan bahwa tanah untuk pemakaman di kota besar seperti Jakarta ini sangat terbatas. Sementara calon penghuni makam akan terus bertambah.

Jadi orang yang sudah meninggal pun, ibarat kata, tetep harus bayar "kontrakkan" makam. Saya tidak tahu apakah kebijakan semacam ini juga berlaku di negara lain. Bersyukur kalau ahli waris makam adalah orang-orang yang peduli dan mampu secara finansial, sehingga bisa terus membayar "kontrakkan". Masalahnya, bukan sekali dua kali saya mendengar cerita ada orang menangis tersedu-sedu ketika datang ke makam, ternyata makam ia cari sudah digantikan oleh makam orang lain, karena tidak memperpanjang "kontrakkan".

Ingat itu, saya jadi mikir, gimana jika izin hidup saya di dunia ini sudah habis dan harus tinggal di "rumah kontrakkan" itu. Apakah makam saya akan tetap ada, terawat dan selalu dikunjungi, seperti makamnya para pahlawan yang ada di makam pahwalan itu? Sampe kepikirian buat nabung dari sekarang, supaya ahli waris yang saya titipkan nanti, bisa terus membayar perpanjangan "rumah kontrakkan" saya. Atau nasib saya juga akan sama seperti makam-makam yang terbengkalai dan tak diurus dan harus merelakannya untuk diisi orang lain. Entahlah ....

"cukup tanah merah dan kendi berisi air, itulah rumahku, peristirahatan abadi."

 (Herri Hendrayana Haris,Balada Si Roy)

Sunday, November 9, 2008

Teroris itu Sudah Mati?

Akhir pekan kemarin adalah akhir pekan yang membosankan. Semua pemberitaan di televisi didominasi oleh berita seputar eksekusi sampai pemakaman terpidana Bom Bali . Yang membuat bosan, hampir semua televisi menyiarkan informasi yang hampir sama bahkan diulang-ulang dan cenderung memojokkan para “korban” tereksekusi dan keluarganya, seolah-olah orang-orang Islam-lah yang selama ini menjadi biang kerok aksi-aksi terorisme, di Indonesia bahkan di seluruh dunia.  

Tak satupun sajian informasi tentang eksekusi Amrozi dan kawan-kawan yang memberikan perspekstif berbeda dan memberikan pencerahan pada ratusan juta penduduk Indonesia yang (mungkin) menyaksikan tayangan itu tentang dimensi terorisme yang sangat kompleks yang saat ini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia, terutama masyarakat Barat.  

Pemberitaan seputar eksekusi Amrozi cs sepanjang dua hari kemarin, bagi saya, tak lebih sebagai bentuk pembodohan lain pada masyarakat kita. Mereka merasa lega, karena orang-orang yang dianggap sangat berbahaya dan membunuh ratusan orang di Bali dengan bom sudah tamat riwayatnya. Tayangan-tayangan televisi itu hanya membuat masyarakat kita menjadi amnesia siapa teroris yang sesungguhnya dan masyarakat kita tetap tidak kritis, bahwa di luar sana teroris-teroris sesungguhnya masih bebas melakukan aksinya, bahkan di depan mata hampir dua milyar  penduduk  dunia dan korbannya mayoritas adalah umat Muslim !  Pun, dunia membisu melihat kekejaman para teroris yang telah dan sampai detik ini masih menjajah dan membantai kaum Muslimin di Irak, Afghanistan, Palestina, Pakistan, Libanon, Suriah, bahkan sampai Darfur, Afrika.  

Apa yang dilakukan Amrozi cs mungkin salah, itupun jika memang benar mereka para dalang aksi-aksi pengeboman di Bali, tapi media kita tidak memberikan porsi seimbang pada informasi seputar latar belakang mengapa Amrozi dan kawan-kawannya melakukan tindakan itu dan persoalan serta akar terorisme itu sendiri.  

Kita semua tahu, alasan Amrozi cs, ingin membalas apa yang dilakukan negara-negara Barat yang telah meneror kaum Muslimin di berbagai negara. Saya sedih melihat para korban Bom Bali yang beberapa diantaranya juga Muslim. Seandainya para korban bom itu  tahu, kondisi kaum Muslimin yang jauh lebih menderita di Irak, Afghanistan dan Palestina yang di bom hampir setiap hari dengan semena-mena, ditindas, dinistakan dan dilecehkan oleh pasukan koalisi negara-negara Barat, saya tidak tahu apakah mereka juga sedih dan akhirnya memahami apa yang dilakukan Amrozi dkk.

Sayangnya, media kita terutama televisi tak pernah secara intens menayangkan bagaimana penderitaan kaum Muslimin itu. Masyarakat kita hanya tahu al-Qaida, Taliban, Hamas adalah kelompok teroris, seperti yang selama ini dipropagandakan Barat. Masyarakat kita tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, bahwa bagi Barat, yang dimaksud teroris adalah mereka yang menolak tunduk pada kemauan Barat.

Hamas disebut teroris, karena menolak tunduk dan melakukan perlawanan terhadap penjajahan Israel yang didukung AS. Al-Qaida dan Taliban, adalah dua kekuatan yang dulu diciptakan AS untuk melawan komunis yang dianggap menjadi ancaman bagi hegemoni AS. Al-Qaida dan Taliban berbalik melawan AS, karena setelah komunis runtuh, mereka kecewa atas ketidakadilan yang dilakukan AS dan sekutu-sekutunya terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Suka tidak suka, itulah yang terjadi saat ini, dan pemberitaan media massa kita kurang memberikan porsi seimbang yang membuat masyarakat kita memahami apa akar terorisme dan siapa sebenarnya teroris sesungguhnya …  


Kematian Amrozi cs, atau siapapun yang dihukum mati karena terorisme, tidak akan menghentikan aksi-aksi terorisme, sepanjang masih ada ketidakadilan, masih ada penindasan sebuah bangsa terhadap bangsa lain yang menimbulkan perlawanan, masih ada bangsa yang seenaknya membuat senjata nuklir, tapi melarang negara lain membangun proyek nuklir. Yang ironisnya, penjajahan dan penindasan itu, dilakukan oleh negara-negara yang katanya negara modern dan masyarakatnya berpikiran maju, menganut demokrasi dan menghormati hak asasi manusia.

Jadi, siapa teroris sesungguhnya?  Teroris itu masih ada di depan mata kita, mereka belum mati .... bahkan tanpa sadar, mungkin kita telah ikut mendukung mereka. Wallahualam ...      

Thursday, November 6, 2008

Obama Tunjuk "Rhambo" Sebagai Kepala Staff Gedung Putih

Presiden terpilih Barack Obama makin tak malu  lagi menunjukkan keberpihakannya pada Israel. Ia menunjuk seorang mantan tentara Israel, Rahm Emanuel sebagai Kepala Staff Gedung Putihnya.

Atas penunjukkan Emanuel  surat kabar Israel Maariv di headlinenya menulis "Our Man in the White House".  Di AS sendiri Emanuel di juluki "Rhambo" karena perilakunya sebagi politisi yang suka sikut kanan sikut kiri.


Kalau Kepala Staff Gedung Putih adalah bekas tentara Israel, bisa dibayangkan bagaimana nasih rakyat Palestina dan nasib Muslim Amerika bahkan dunia selanjutnya.  Siapa sebenarnya si "Rhambo" ini, cerita lengkapnya bisa dibaca disini

*gambar pinjem disini

Wednesday, November 5, 2008

Barack Obama dan Rhoma Irama

Ada apa dengan Barack Obama dan Rhoma Irama? Keduanya jelas jauh berbeda. Tapi ada satu kesamaan antara mereka berdua. Obama disambut meriah atas kemenangannya dalam pemilu AS. Tapi mungkin banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu bahwa Rhoma Irama juga disambut meriah di AS saat menggelar konser dangdutnya di sana.

Tak tanggung-tanggung Rhoma Irama diundang manggung oleh Universitas Pittsburgh. Kalau di Indonesia Bang Rhoma manggung di depan khalayak dangduters dari masyarakat bawah, di AS  "Satria Bergitar" ini konser di depan para akademisi dan berhasil membuat mereka bergoyang dangdut.

Seperti apa meriahnya konser dangdut Bang Rhoma di AS, berikut saya kutipkan laporan pandangan mata Bung Naratama yang ikut dalam perjalanan konser Rhoma pertengahan Oktober kemarin.

"Lagu berjudul Begadang baru saja menggebrak publik Pittsburgh, Philladelphia, Amerika lewat kendangan dangdut Soneta Group!  "This song I wrote in 1975, the name of the song is All Night Long or Begadang!", ucap Bang Haji Rhoma Irama didepan sekitar 300 penonton yang memenuhi ruang konser Bellefield Auditorium, University of Pittsburgh di kota berbukit Pittsburgh yang dikenal sebagai kota kampus liberal.

Belum sampai Refrain lagu kedua dinyanyikan, tiba-tiba sejumlah mahasiswa Pittsburgh University yang banyak
datang dari Departemen Musik langsung maju kedepan panggung dan... JOGETAN! Tidak sampai satu menit, majulah semua penonton dari berbagai warna kulit: ada kulit hitam, kulit putih, kulit india hingga kulit abu2, sibuk berjoget ria menggoyangkan tubuh diatas nada-nada dangdut-rock campur dakwah ala Soneta.

Ketika lagu "Adu Domba" dinyanyikan, suara kendang campur drum elektronik terdengar mendam, "Operator, please volume up the percussion, that's good thank you", ucap bang Rhoma....

Rupanya nama Rhoma Irama dan Soneta group sudah sangat kondang di Departemen Musik Universitas Pittsburgh. Ketika saya ngobrol dengan mahasiswa2 yang datang menonton, mereka bilang Rhoma Irama adalah salah satu idola mereka dari dunia Asia.

Jadi, konser pertama Rhoma Irama di Pittsburgh, Amerika Serikat boleh dibilang sukses. Saya sampai terharu melihat Rhoma diidolakan oleh para penonton mahasiswa yang sangat "ngefans". "He is a legend, I love his music. I always hear his name on class now he is here.... amazing... I wanna go to Indonesia some
day", begitu respons para penonton

Puncak acara adalah Jam Session antara Rhoma Irama dan musisi Dangdut Amerika, KOBOI DANGDUT. Dan ketika lagu "Terajana" bergelimang diatas panggung, langsung semua penonton bergoyang, ini mirip menonton acara KDI di TPI atau konser Dangdut di SCTV. Bedanya, yang joget orang Amerika dan di kota yang agak2 antah berantah, Pittsburgh.

Saya sempat bilang ke Profesor Andrew Weintraub dari Departemen Musik, "Ini kayak mimpi, nonton Rhoma Irama di Amerika, di Pittsburgh lagi...". Andrew yang fasih berbahasa Indonesia-Sunda ini tertawa sambil bilang "ya asik ya...".

Salam,
Naratama "

Nah, temen-temen yang pengen liat para koboi nyanyiin lagu dangdut, dibawah ini link rekaman videonya yang diambil dari Youtube. Selamat dangdutan ... terajana ....terajana ....

*dangdut cowboy clik here

Tuesday, November 4, 2008

"A True Friend of Israel" Wins US Election

Barack Obama finally wins the race of US President Election and become the firts ever black president of the United States in US history. He  unequivocally defeated his rival MCain by securing more than 270 electoral votes, a winning post to be a president according to US Election's rule. He will be inaugurated as the 44th US president on January 20, 2009.

Instead of cheering to welcome Obama's win-like many people are doing today-i am saying to my heart "here come 'a true friend of Israel' wins the election!"

"I am a true friend of Israel", that was Obama said during his campaign that make me change my sympathy-if i could say my support-to him, moreover when he said that Israel has a legitimate claim on Jerussalem and support it to become a capital of Israel. By saying this, Obama clearly says that he support the occupation of Israel on Palestine.

I am also skeptical of his commitment to draw US troops from Iraq, as now US military in Iraq are negotiating what is called SOFA (Status of Forces Agreement) in which US ask Iraq government to allow its troops stays longer until 2011 in that country.

so what Obama's win mean to Islamic world ? can he make changes on US foreign policies-as his jargon on his campaign "Change We Need"- mainly in Muslim world?  I dont know if US Muslims who voted for Obama did aware about this matter. I do understand that they have no other choice. They have to choose between "two evils" but ... what changes we expect from someone who clearly says "I am a true friend of Israel."


*lama-lama MP gue di-hack deh, ngeritik AS melulu, hehehe

Ironis, Serasa Tinggal di Negara Bagian AS

Bisa dipastikan semua mata dunia kini tertuju ke negeri Paman Sam untuk menyaksikan pertarungan Barack Obama dan John McCain memperebutkan kursi kekuasaan Gedung Putih, untuk menggantikan George W. Bush yang sudah dua periode menjadi presiden AS. Tak terkecuali rakyat Indonesia. Apalagi salah satu kandidatnya, Obama, pernah empat tahun tinggal di Indonesia dan pernah punya ayah tiri orang Indonesia. Tak heran kalau jauh-jauh hari banyak orang Indonesia sudah mengelu-elukan Obama.

Beberapa stasiun televisi Indonesia bahkan menampilkan beragam acara khusus terkait pemilu presiden AS. Mulai dari profil kedua kandidat sampai analisa-analisa dari pakar dan pengamat politik. Tema yang diangkat pun diambil dari berbagai sudut, mulai dari ekonomi, sosial, politik dan budaya. Saking ramenya program-program acara pemilu presiden AS di beberapa tv kita, saya sampai merasa bukan tinggal di Indonesia, tapi tinggal di salah satu negara bagian AS,  Kalah heboh deh, pilkada dan pemilu Indonesia.

Cuma sayangnya, beberapa tayangan tentang pemilu presiden AS yang saya tonton, sama sekali tidak mengkritisi tentang profil kedua kandidat presiden AS, terutama tentang sikap mereka terhadap dunia Islam dan isu Palestina. Apalagi Indonesia, yang mayoritas penduduknya Muslim dan masalah hubungan AS-dunia Islam dan Palestina adalah masalah krusial untuk menciptakan perdamaian dunia. Apa pasal? Karena AS sampai detik ini masih menjajah Irak, Afghanistan, melakukan serangan ke wilayah Pakistan dan Suriah dan masih mendukung penjajahan Zionis Israel atas tanah Palestina.

Khusus untuk masalah Palestina, entah media massa mainstream Indonesia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, kalau kedua kandidat presiden AS, Barack Obama dan McCain adalah pendukung Zionis Israel. Selama masa kampanye, keduanya mengatakan bahwa Yerusalem akan menjadi ibukota Israel. Itu artinya, mereka mendukung penjajahan Israel di Palestina. Logikanya, bagaimana bisa negara yang mengaku negara demokrasi dan mengkampanyekan demokrasi ke seluruh dunia, melanggengkan sebuah penjajahan di muka bumi, bahkan melakukan penjajahan itu sendiri di Irak dan Afghanistan?

Lantas, ngapain tv-tv kita cuma memunculkan euforia pemilu presiden AS kalau tidak kritis dalam menyajikannya untuk masyarakat Indonesia? Tv-tv kita ternyata lebih Amerika-minded. Padahal, beberapa media Barat saja memberitakan bagaimana seorang Obama dan McCain adalah pendukung Zionis Israel dan sangat jelas, siapapun presiden AS, Palestina tetap akan dijajah Israel. Ironis, buat Indonesia dan masyarakatnya yang katanya komitmen terhadap perjuangan bangsa Palestina ...

Buat saya ... siapapun presiden Amerika, sepanjang belum menunjukkan komitmen perdamaiannya pada dunia Islam dan Palestina, hmmm ... ke laut aja kali yeee ... tidak akan membawa manfaat bagi umat manusia, terutama umat Islam.

Monday, November 3, 2008

Gerimis dan Malu

Pagi ini saya mendengarkan tausiyah AA Gym lewat radio, yang sangat menyentuh sekali. AA mengutip pemberitaan dari sebuah surat kabar yang menggambarkan kondisi 1,5 juta rakyat Palestina di Jalur Ghaza yang sangat mengenaskan akibat blokade yang dilakukan zionis Israel. Apa yang disampaikan AA sebenarnya sudah sering, bahkan hampir setiap hari, saya baca beritanya. Tapi mendengar kembali apa yang sampaikan AA Gym pagi tadi, membuat hati saya gerimis dan malu.

Hati saya gerimis membayangkan penderitaan warga Jalur Ghaza, yang hidup bagai dalam sebuah penjara raksasa karena mereka sama sekali tidak punya akses kemana-mana akibat ulah zionis Israel yang menutup semua perbatasan yang menjadi keluar masuk ke wilayah Ghaza. Israel juga membatasi bantuan dari luar, sehingga warga Ghaza kekurangan makanan, obat-obatan, tak ada listrik karena pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik pun dihentikan, anak-anak kekurangan buku tulis, nyawa mereka bahkan terancam karena para tentara Israel bisa setiap saat menyerbu dan menghancurkan rumah mereka, membom bahkan menembak seenaknya.

Semua penderitaan yang dialami warga Palestina itu kata AA, seharusnya mengasah rasa empati kita, menyadarkan kita untuk tidak hidup berlebihan apalagi bermegah-megahan dan selayaknya membuat kita selalu ingat bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang, karena di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Sungguh, penderitaan itu merupakan ujian bagi orang-orang yang beriman. Dan keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki bangsa Palestina-lah, kata AA, yang membuat mereka tetap eksis sampai sekarang ini, tak pernah henti melakukan perlawanan terhadap penjajahan Zionis, meski cuma dengan lemparan batu-batu kerikil.

Malu rasanya hati ini, membayangkan jika aku yang hidup Jalur Ghaza sekarang, akankah aku memiliki kesabaran dan ketabahan yang sama seperti yang dialami warga Ghaza itu. Akankah keimanan dan ketaqwaan saya goyah karena tak mampu menanggung beban yang sedemikian berat ....

Astagfirullah ... aku yang hidup di negara yang relatif tenang, dimana semua kebutuhan bisa didapat, seharusnya memiliki keimanan dan ketaqwaan yang lebih tebal. Karena keimanan dan ketaqwaan, kata AA, adalah obat mujarab dari segala kesulitan. Seharusnyalah kita bercermin dari perjuangan rakyat Palestina ...