Tuesday, December 16, 2008

Perempuan, Sosok Bidadari Surga

Berulang kali saya menyusut air mata yang meleleh oleh dialog-dialog mengharukan tentang sosok perempuan bernama Laisa. Dalam beberapa hal, saya seperti melihat bayangan diri saya sendiri dalam diri seorang Laisa, yang membuat emosi saya teraduk-aduk dengan apa yang dialami Laisa. Meski dalam banyak hal saya tidak sehebat Laisa yang mampu memberikan pengorbanan tanpa batas, tanpa mengharap pamrih, yang tidak pernah berkeluh kesah dengan keterbatasan dan kekurangan dalam dirinya, yang tidak pernah membalas ucapan dan tindakan buruk orang lain padanya, yang begitu sabar untuk menjemput impian .... menjadi bidadari surga. Subhanallah ...

Salut dengan Tere Liye si penulis buku Bidadari-Bidadari Surga yang sudah mengisahkan dengan indah, kocak tapi penuh makna, perjalanan hidup sebuah keluarga yang penuh kehangatan, cinta kasih, pertarungan hati, kesuraman sekaligus kebahagiaan sebagai buah dari hasil kerja keras dan doa yang tak pernah putus. Terimakasih buat Tere Liye, yang mengakhiri kisah dalam novelnya ini dengan pesan yang "menendang" yang isinya tertulis;

Epilog

Dengarkanlah kabar bahagia ini.

"Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan atau tidak pernah 'terpilih' di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). Yakinlah, wanita-wanita salehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surga parasnya cantik luar biasa.

Bidadari-Bidadari Surga is a healing and inspiring novel, very recommended.

14 comments:

  1. Bunda sudah beli, tapi belum sempat baca Len..

    *jadi penasaran.. :)

    ReplyDelete
  2. hm.. hm.. ini novel keren banget memang... dijamin asli!
    *wakakakak...

    ReplyDelete
  3. bener2 penulis narsiss... :))

    *btw, epilog yg Darwis tulis diatas memang oke.. :)

    ReplyDelete
  4. hehehe, akhirnya berhasil memancing penulisnya untuk datang ke sini .....

    salam kenal, novelnya emang bener-bener bagus koq ....

    ReplyDelete
  5. wah, itu sih gak perlu dipancing..
    kadar narsisme tereliye itu 10.. jd kalo ada yg nulis ttg dia, langsung BEEP! BEEP! BEEP!.. meluncur..

    ReplyDelete
  6. dah baca... aku suka bgt sama tulisan2nya tere liye... tp baru bc y ini, delisa, sama moga bunda itu... semuanya menguras air mata... indah!

    iya, br ngeh.. di belakang buku itu jg ada alamat multiplynya yaa... salam kenal bang tere

    ReplyDelete
  7. beeh .... makin banyak yang memuji nih Tere .... makin BEEP BEEP BEEP dah ...

    *gpp narsis, asalkan tetap rendah hati .... sudah menjadi penulis best seller yah ...:)

    ReplyDelete
  8. bohong Len, ada yg ngasih tau postingan ini ke dia tuh.. :))

    ReplyDelete
  9. hehehe, gpp bohong bund, asal jangan ketahuan ...:)

    ReplyDelete
  10. cerewet, tukang ngadu, tukang ngelaporin... duuh, sy perasaan nggak punya bunda yg seperti ini deh.. :))

    ReplyDelete