Sunday, November 9, 2008

Teroris itu Sudah Mati?

Akhir pekan kemarin adalah akhir pekan yang membosankan. Semua pemberitaan di televisi didominasi oleh berita seputar eksekusi sampai pemakaman terpidana Bom Bali . Yang membuat bosan, hampir semua televisi menyiarkan informasi yang hampir sama bahkan diulang-ulang dan cenderung memojokkan para “korban” tereksekusi dan keluarganya, seolah-olah orang-orang Islam-lah yang selama ini menjadi biang kerok aksi-aksi terorisme, di Indonesia bahkan di seluruh dunia.  

Tak satupun sajian informasi tentang eksekusi Amrozi dan kawan-kawan yang memberikan perspekstif berbeda dan memberikan pencerahan pada ratusan juta penduduk Indonesia yang (mungkin) menyaksikan tayangan itu tentang dimensi terorisme yang sangat kompleks yang saat ini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia, terutama masyarakat Barat.  

Pemberitaan seputar eksekusi Amrozi cs sepanjang dua hari kemarin, bagi saya, tak lebih sebagai bentuk pembodohan lain pada masyarakat kita. Mereka merasa lega, karena orang-orang yang dianggap sangat berbahaya dan membunuh ratusan orang di Bali dengan bom sudah tamat riwayatnya. Tayangan-tayangan televisi itu hanya membuat masyarakat kita menjadi amnesia siapa teroris yang sesungguhnya dan masyarakat kita tetap tidak kritis, bahwa di luar sana teroris-teroris sesungguhnya masih bebas melakukan aksinya, bahkan di depan mata hampir dua milyar  penduduk  dunia dan korbannya mayoritas adalah umat Muslim !  Pun, dunia membisu melihat kekejaman para teroris yang telah dan sampai detik ini masih menjajah dan membantai kaum Muslimin di Irak, Afghanistan, Palestina, Pakistan, Libanon, Suriah, bahkan sampai Darfur, Afrika.  

Apa yang dilakukan Amrozi cs mungkin salah, itupun jika memang benar mereka para dalang aksi-aksi pengeboman di Bali, tapi media kita tidak memberikan porsi seimbang pada informasi seputar latar belakang mengapa Amrozi dan kawan-kawannya melakukan tindakan itu dan persoalan serta akar terorisme itu sendiri.  

Kita semua tahu, alasan Amrozi cs, ingin membalas apa yang dilakukan negara-negara Barat yang telah meneror kaum Muslimin di berbagai negara. Saya sedih melihat para korban Bom Bali yang beberapa diantaranya juga Muslim. Seandainya para korban bom itu  tahu, kondisi kaum Muslimin yang jauh lebih menderita di Irak, Afghanistan dan Palestina yang di bom hampir setiap hari dengan semena-mena, ditindas, dinistakan dan dilecehkan oleh pasukan koalisi negara-negara Barat, saya tidak tahu apakah mereka juga sedih dan akhirnya memahami apa yang dilakukan Amrozi dkk.

Sayangnya, media kita terutama televisi tak pernah secara intens menayangkan bagaimana penderitaan kaum Muslimin itu. Masyarakat kita hanya tahu al-Qaida, Taliban, Hamas adalah kelompok teroris, seperti yang selama ini dipropagandakan Barat. Masyarakat kita tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, bahwa bagi Barat, yang dimaksud teroris adalah mereka yang menolak tunduk pada kemauan Barat.

Hamas disebut teroris, karena menolak tunduk dan melakukan perlawanan terhadap penjajahan Israel yang didukung AS. Al-Qaida dan Taliban, adalah dua kekuatan yang dulu diciptakan AS untuk melawan komunis yang dianggap menjadi ancaman bagi hegemoni AS. Al-Qaida dan Taliban berbalik melawan AS, karena setelah komunis runtuh, mereka kecewa atas ketidakadilan yang dilakukan AS dan sekutu-sekutunya terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Suka tidak suka, itulah yang terjadi saat ini, dan pemberitaan media massa kita kurang memberikan porsi seimbang yang membuat masyarakat kita memahami apa akar terorisme dan siapa sebenarnya teroris sesungguhnya …  


Kematian Amrozi cs, atau siapapun yang dihukum mati karena terorisme, tidak akan menghentikan aksi-aksi terorisme, sepanjang masih ada ketidakadilan, masih ada penindasan sebuah bangsa terhadap bangsa lain yang menimbulkan perlawanan, masih ada bangsa yang seenaknya membuat senjata nuklir, tapi melarang negara lain membangun proyek nuklir. Yang ironisnya, penjajahan dan penindasan itu, dilakukan oleh negara-negara yang katanya negara modern dan masyarakatnya berpikiran maju, menganut demokrasi dan menghormati hak asasi manusia.

Jadi, siapa teroris sesungguhnya?  Teroris itu masih ada di depan mata kita, mereka belum mati .... bahkan tanpa sadar, mungkin kita telah ikut mendukung mereka. Wallahualam ...      

16 comments:

  1. Mudah2an kita tak terkena Azab Allah karna kita meneteskan mata saat mereka para orang yg mengaku muslim menganiyaya dirinya sendiri dengan memojokkan para korban eksekusi, padahal mereka para Syuhada Allah..

    ReplyDelete
  2. eeeng.. tipi kita mah ambil gambar doang Len....

    ReplyDelete
  3. *miris...........*

    males nonton tipi lately

    ReplyDelete
  4. menurutku kalo mo ngebom di israel aja kali, di Indo mah sama aja bunuh sodara sendiri:D

    ReplyDelete
  5. sepengetahuan saya ... kasus-kasus bom di Indonesia, semuanya mengarah pada kepentingan pihak asing, tidak ada yang langsung diarahkan terhadap orang Indonesia, memang sih akibatnya banyak masyarakat kita sendiri yang jadi korban ... tapi ada persoalan yang selayaknya dipahami tentang persoalan terorisme atau ... akan banyak lagi jatuh korban tak berdosa ...

    ReplyDelete
  6. terlalu banyak polemik tante...
    bisa panjang banget nih...
    semoga Allah mengampuni...

    ReplyDelete
  7. saya sih berharap polemik itu tidak berkepanjangan atau sengaja dipanjang-panjangkan dan dunia ini bisa lebih damai dan tentram ...

    ReplyDelete
  8. Sama Mbak...tiap hari berita2 itu2 mlulu and bosen. Kesannya kok Amrozi cs seperti selebritas aja. Apapun alasan pengeboman, jika benar mereka pelakunya, tidak dibenarkan...banyak korban juga muslim kok..kenapa bukan para koruptor, jaksa, politisi dan hakim kotor saja yang dijadikan sasaran teror, kan mereka yang menjadi biang kesengsaraan rakyat...

    ReplyDelete
  9. 1.Tulisan Lena ini benar2 telah memberi perspektif yg berbeda.
    2.Tampaknya aku lebih beruntung, krn mengikuti reportase dari radio yg beritanya lebih berimbang dan apa adanya.
    3.Justru setelah kematiannya, semangat mereka bertiga untuk membela islam akan terusss hidup, walau dgn cara berbeda ( baca : tdk pake bom )
    4.Jangan terlalu yakin bahwa hanya mereka bertigalah pelaku bom Bali. Bukan apa2, khawatirnya mereka bertiga masuk surga sbg syuhada, eh...kita malah belom tau akan masuk kemana. Wallahualam....

    ReplyDelete
  10. yup... disini aku dapet pencerahan dari kejadian2 y ada...
    TFS mba Lena ;)

    ReplyDelete
  11. seneng aja bisa selalu mantengin nih blog ada hal baru yang lain dari yang lain..:)

    ReplyDelete
  12. Eksekusi Amrozi tidak lebih dari menyapu kotoran ke bawah karpet :(

    TFS mbak Lena

    ReplyDelete
  13. setuju banget Len teroris yang asli masih bergentayangan...........

    ReplyDelete
  14. Ada yang beda di-body text. Lebih sexy ngeliatnya.

    ReplyDelete
  15. pilihan fontnya beda .... lebih seksi yah ....:)

    ReplyDelete