Tuesday, May 19, 2009

"Jangan Pilih Capres Yang .... "


Bukan kebetulan kalau dalam waktu dekat ini, dua negara, Indonesia dan Iran akan menggelar pemilu presiden. Iran akan menggelar pemilu presidennya pada bulan Juni, Indonesia pada bulan Juli. Tapi terus terang, saya koq lebih antusias dan lebih deg-degan ngikutin pilpres Iran ketimbang pilpres Indonesia. Apalagi setelah melihat kandidat pasangan capres dan cawapresnya di sini, yah ....  tak satu pun pasangan capres dan cawapres yang sesuai dengan harapan saya.


Bagi umat Islam, memilih pemimpin bukan masalah sepele karena pertanggungjawabannya bukan hanya di dunia tapi juga di akherat. Disinilah peran para ulama bermain, memberi bimbingan dan masukkan bagi umat, pemimpin macam apa yang harus mereka pilih.

Ngomong-ngomong soal peran pemuka agama dalam pilpres, apa yang dilakukan oleh pemimpin tertinggi spiritual Iran mungkin patut dicontoh oleh para ulama non politisi di negeri ini. Apalagi sekarang lagi heboh kontroversi pasangan SBY dan Budiono yang didukung koalisi partai-partai Islam. Memangnya apa sih yang dilakukan pemimpin spiritual Iran itu?

Menjelang pemilu presiden di Iran tanggal 12 Juni mendatang, pemimpin tertinggi spiritual Iran Ayatullah Ali Khamenei angkat bicara. Dalam pidatonya di provinsi Kordestan yang disiarkan televisi Iran, Khamenei mengingatkan rakyat Iran untuk berhati-hati memilih calon presiden. Ia menghimbau rakyat Iran untuk tidak memilih calon presiden yang pro-Barat.

"Berhati-hatilah dengan pilihan kalian. Jangan biarkan mereka yang  ingin menyerah pada musuh-musuh kita dan membuat negara ini kehilangan martabatnya, masuk ke kantor (kepresidenan) atas pilihan rakyat," tukas Khamenei.

Ia menegaskan, akan jadi "bencana besar" bagi Iran jika yang terpilih dalam pemilu nanti adalah kandidat yang mudah menyerahkan dirinya pada kekuatan Barat atau arogansi dunia internasional. "Jangan memilih para kandidat yang mau menjilat Barat agar mendapatkan tempat di arena internasional, karena tidak akan membawa manfaat bagi rakyat Iran," himbau Khamenei.

Khamenei tidak menyebutkan siapa saja kandidat presiden Iran yang layak dipilih oleh rakyat. Yang jelas, dalam pemilu terdahulu, Khamenei memberikan dukungannya pada Mahmoud Ahmadinejad, yang dalam pemilu kali ini ikut mencalonkan diri lagi. Selama ini, Ahmadinejad dikenal sebagai sosok presiden Iran yang paling berani dan vokal mengkritik Barat, terutama AS khususnya dalam isu Israel-Palestina dan program nuklir Iran.

Sayangnya, saya koq tidak melihat ada ulama yang angkat bicara soal bagaimana umat Islam di Indonesia dalam memilih calon pemimpinnya. Setidaknya untuk memberikan pandangan dan masukkan pada umat agar tidak tergelincir dengan pilihannya. Karena beragama Islam saja, tidak cukup untuk memberikan jaminan bahwa calon pemimpin yang bersangkutan bisa mengangkat harkat dan derajat umat. Karena urusan umat juga bukan sekedar urusan ekonomi semata, tapi juga urusan harga diri di tengah kancah dunia internasional.

Dalam konteks Indonesia sekarang ini, para ulama di negeri ini selayaknya mencontoh himbauan Ali Khamenei. Sebagai pemimpin umat, ia mengingatkan agar rakyat tidak memilih calon presiden yang pro-Barat.

*disarikan dari sini

5 comments:

  1. jangan pro barat, tapi pro rakyat.

    ReplyDelete
  2. ia nihh.. kek pengen golput aja.. :(

    ReplyDelete
  3. gimana ya kalo tukeran presiden...di sini juga sebagian pada ngeluh pemimpinnya

    ReplyDelete
  4. kalau presidennya kaya Ahmdinejad ... saya sih seneng banget bisa tukeran ... :)

    ReplyDelete
  5. ya bingung.. pemilu yang unbelieveable daah.. semoga diberikan pemimpin yg pro rakyat

    ReplyDelete