Sunday, October 11, 2009

Qory Oh Qory, Jilbab itu Remeh Yah ...


Jumat malam saya menyaksikan tayangan pemilihan Puteri Indonesia 2009 di sebuah televisi swasta. Well, sekedar menghilang ke-bete-an karena tidak ada acara tv yang menarik malam itu. Acara pemilihan itu pun sebenarnya kurang menarik dan cenderung membosankan, apalagi salah satu
pembawa acaranya, Dian Krisna yang menurut saya kelewat cerewet dan terlalu banyak komentar. Beda betul dengan gaya Tantowi Yahya yang cerdas dan elegan saat membawakan acara serupa tahun-tahun sebelumnya.  

Tapi ada yang menarik perhatian saya ketika pemilihan sampai pada 10 besar finalis, saat Dian Krisna bertanya pada salah seorang finalis asal provinsi Nangroe Aceh Darusalam-NAD, Qory Sandioriva. Intinya Dian menanyakan apa betul Qory sampai minta ijin pada Pemda NAD untuk tidak mengenakan kerudung dalam kontes pemilihan Puteri Indonesia 2009. Si finalis yang cantik itu membenarkan dan bercerita bahwa ia memang meminta dan sudah mendapatkan ijin dari pemda NAD agar dibolehkan tidak mengenakan kerudung saat mengikuti kontes.  

Jawaban itu membuat saya tercengang.  Memangnya kenapa kalau Qory mengenakan kerudung untuk menampilkan karakter khusus prov
insi yang diwakilinya? Tapi saya positif thinking saja, karena Qory dari informasi yang saya baca, memang tidak mengenakan kerudung sebelum mengikuti kontes puteri kecantikan itu. Jadi ia mengenakan kerudung cuma untuk mematuhi aturan provinsi NAD yang mewajibkan perempuan mengenakan kerudung karena NAD memberlakukan hukum Syariah Islam.  

Tapi pertanyaan di benak saya terwakili oleh Dian Krisna yang lalu menanyakan,  mengapa Qory tidak memilih tetap mengenakan kerudung karena dalam pemilihan Puteri Indonesia sebelumnya ada kontestan yang tetap mengenakan jilbabnya.   Dan dengan pede-nya si puteri asal NAD itu sambil mengumbar senyum memberikan jawaban yang intinya begini;
“karena rambut adalah keindahan bagi perempuan dan saya suka dengan keindahan.” 


Jawaban Qory kali ini membuat saya tersenyum miris, apalagi jawaban itu konteksnya dalam masalah jilbab, kerudung atau apapun istilahnya.  Terlebih lagi jawaban itu terlontar dari seorang perempuan muslim, mewakili bumi Serambi Mekkah pula dan calon puteri yang bakal mewakili nama bangsa Indonesia !  

“Aduh tuan puteri … rambut memang bagian keindahan kaum perempuan. Tapi tahukan engkau puteri … bagi perempuan Muslim rambut adalah aurat yang wajib ditutup. Tak tanggung-tanggung, Tuhan menetapkan perintah menutup aurat itu dalam kitab suci Al-Quran,” gumam saya dalam hati. Bagaimana bisa seorang wakil dari provinsi yang membelakukan syariah Islam tidak paham hukum Islam yang bisa dibilang paling mendasar buat kaum perempuan.      

Buat saya, jawaban Qory adalah sebuah ironi. Ironi buat NAD, buat para muslimah yang mengenakan jilbab maupun yang tidak mengenakan jilbab. Secara tidak langsung Qory mengatakan bahwa keindahan bagian tubuh perempuan memang untuk dipamerkan dan jadi konsumsi orang banyak.  

Lebih dari itu, jawaban Qory menimbulkan kesan bahwa jilbab menjadi penghambat seorang perempuan untuk maju, dalam konteks ini untuk menjadi seorang puteri yang memiliki brain, beauty dan behaviour (seperti moto pemilihan Puteri Indonesia). Bukankah seharusnya ia bersikap sebaliknya, menunjukkan dan membuktikan pada khalayak bahwa perempuan berjilbab juga berkualitas.  

Jawaban Qory sebenarnya menunjukkan rendahnya pemahaman Qory tentang keindahan dan kecantikan bagi kaum perempuan. Betapa mirisnya mendengar pernyataan Qory, karena sementara para muslimah berjilbab di negara-negara non-Muslim berjuang keras untuk mempertahankan jilbabnya bahkan sampai ada yang meregang nyawa. Di Indonesia, negeri mayoritas Muslim dan relatif memberi keleluasaan untuk mengenakan busana muslimah, ada perempuan Muslim yang dengan entengnya meremehkan jilbab demi kepentingan dunia yang sifatnya hanya sementara.  

Qory mungkin lupa, hakekat kemuliaan yang sesungguhnya bagi manusia adalah,  menjadi mulia di mata Allah Swt, Sang Pencipta yang telah memberikannya berbagai nikmat termasuk kecantikan wajahnya sehingga ia bisa terpilih sebagai kontestan ratu kecantikan. Bahkan Qori terpilih sebagai Puteri Indonesia 2009 !  

Karena pemenang puteri Indonesia akan mewakili Indonesia dalam Miss Universe, jadi, nanti kita akan melihat seorang muslimah Indonesia, wakil dari provinsi yang begitu ketat menerapkan hukum Islam, memperlihatkan keindahan tubuhnya dalam busana pakaian renang di kontes Miss Universe. Sejatinya, ini kemunduran peradaban buat bangsa Indonesia ...  Qory oh Qory ...

18 comments:

  1. Dan Aceh sendiri mempertanyakan perwakilan Cory sebagai putri Aceh..

    ReplyDelete
  2. asik.. ntar liat dia pake bikinii.. asiik.. *sinis*

    ReplyDelete
  3. Karena rambutku indah, maka kulepas jilbabku (lol)

    ReplyDelete
  4. Saya pribadi nggak pernah ngritik orang nggak pakai jilbab karena itu pilihan orang Tapi ketika baca2 berita jawaban si QORY SAYA prihatin juga kenapa demi membela dirinya yg nggak pakai jilbab alasan macam2, padahal bisa aja jawab meski orang aceh saya nggak pingin kerudungan kan sudah selesai, selain itu saya juga nggak heran karena pernah nemuin beberapa teman yg kadang2 lepas diacara tertentu hanya karena akan kumpul dengan orang asing,
    Padahal orang asing2nya nggak perduli apa yg kita kenakan buktinya gaul belasan tahun dengan mereka nggak ada yg usil dengan saya kenakan.
    Satu lagi pendapat saya seandainya Indonesia bisa ngirim putri Indonesia ke miss universe kerudungan dan si sesi baju renang juga pakai yg tertutup itu Insya Alloh malah menang, karena menurut saya malah akan serasa antik dan beda dari yg lain sehingga akan mencuri perhatian kan biasanya orang bule suka yg antik2.

    ReplyDelete
  5. pemilihan puteri indonesia thn brp gitu (lupa) pernah ada wakil dari NAD yg tetep pake jilbab kan? kok malah sekarang jd begini sih? duh :(

    ReplyDelete
  6. setahuku, kontestan puteri indonesia dari prov NAD selalu pake jilbab (meski bajunya ketat dan tipis). baru kali ini tidak pake jilbab.

    ReplyDelete
  7. mba ulasan cukup tajam, bagus mengkitisinya. blh copas utk republished lagi?

    ReplyDelete
  8. Aduuuh.. Kram perutku membayangkannya saja..

    ReplyDelete
  9. Yah, bagi Qory, jilbab hanyalah masalah birokrasi semata...

    ReplyDelete
  10. Suka ama tulisan ini. Emang ironi ya...

    ReplyDelete
  11. sampai ternganga waktu mendengar jawaban jawabannya...

    ReplyDelete
  12. aku ga nonton..tp smpt mendengar ttg jilbab si Qory ini..miris memang.. hmm,kesannya yg mengenakan jilbab tdk memiliki rambut indah.. lbh luas lg,mengesankan berjilbab menutupi kekurangan tubuh..TFS ya mbak lena,tajem bgt ulasannya..

    ReplyDelete
  13. Dangkalnya Pemahaman > Moral Terabaikan.... Semoga kembali mendapat Hidayah.... Insya Allah.. Amien..!!!

    ReplyDelete
  14. Demi Menggapai kenikmatan Dunia, Rela Menggadaikan Aqidah... Na'udzubillah.... Semoga kembali mendapat Hidayah.... Insya Allah.. Amien..!!!

    ReplyDelete