Thursday, December 10, 2009

Mengapa Damai Tapi Perang Mr. President!


Kamis, 10 Desember 2009, menjadi catatan kelam bagi perdamaian dunia. Karena pada hari itu, bertempat di Oslo City Hall, Norwegia, Komite Nobel-sebuah lembaga yang selama ini dikenal prestisius-menganugerahkan hadiah Nobel Perdamaian pada Presiden AS, Barack Obama.

Nobel Perdamaian untuk Obama adalah sebuah ironi. Karena beberapa hari sebelumnya, Obama secara eksplisit mengumumkan "perang"nya di Afghanistan, dengan mengirimkan ribuan pasukan tambahan ke negeri itu dengan dalih untuk menumpas kelompok islamis Taliban. Bahkan sutradara kondang AS Michael Moore mencela kebijakan Obama itu dan menyebutnya sebagai "Presiden Perang".

Obama juga membatalkan penutupan kamp penjara Guantanamo, dimana banyak terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan para prajurit AS terhadap para tahanan yang kebanyakan Muslim atas tudingan terlibat terorisme. Padahal dia sendiri yang menjanjikan kamp penyiksaan itu harus sudaha ditutup pada Januari 2010. Sampai detik ini, Obama yang oleh sebagian masyarakat Indonesia dibangga-banggakan hanya karena pernah sekolah di sebuah SD di Menteng ini, tidak pernah berani mengatakan kapan kamp penjara jahanam itu akan ditutup. Penyiksaan pun masih terus terjadi di sana.

Obama pun mengundur jadwal penarikan pasukan AS dari Irak, sementara Negeri 1001 Malam itu makin porak poranda oleh berbagai aksi kekerasan yang menelan banyak korban di kalangan rakyat sipil.

Dalam konflik Israel-Palestina, Obama gagal menekan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman ilegalnya di wilayah Palestina di Tepi Barat. Dan Pemerintahan Obama secara terbuka menolak laporan tim investigasi Richard Goldstone yang menyimpulkan bahwa rejim Zionis itu telah melakukan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang dalam serangan brutalnya ke Jalur Gaza bulan Januari 2008 lalu.

Bahkan, dalam pidatonya di acara penyerahan hadiah Nobel Perdamaian, Obama masih membanggakan perang yang dikobarkan negaranya di pelosok dunia. "Perang terkadang diperlukan dan perang pada tingkat tertentu adalah ekspresi dari perasaan manusia," kata Obama.

"Saya bertanggung jawab atas pengerahan ribuan anak-anak muda Amerika ke negara yang jauh untuk berperang. Diantara mereka akan membunuh atau terbunuh," sambung Obama.

Lalu, akal sehat kita pun bertanya, prestasi apa yang sudah dicapai seorang Barack Obama dalam menciptakan perdamaian dunia? Layakkah seseorang diberi penghargaan sebagai "tokoh perdamaian" jika tangannya berlumuran darah manusia tak berdosa?

Nobel Perdamaian untuk Obama adalah skandal dunia yang memalukan. Makna perdamaian dijungkirbalikkan. Perdamaian adalah Perang, itulah Barack Obama.

5 comments:

  1. that's really a hillarious thing, a war funder has won a peace prize .... lol..

    ReplyDelete
  2. and the world is going crazy .... :)

    ReplyDelete
  3. because mostly we always beleive what we see.

    ReplyDelete
  4. "Make the lie big, make it simple, keep saying it, and eventually they will believe it." - Adolf Hitler

    ReplyDelete