Tuesday, March 9, 2010

"A picture is worth a thousand words"

Kejadiannya sih pada hari Minggu kemarin (7/3), tapi engga papa lah baru ditulis sekarang, itung-itung menggiatkan kembali nulis di blog yang sudah sekian lama terbengkalai. Target menulis satu tulisan sehari, ternyata susah juga diwujudkan. Kadang ada ide, tapi enggak sempet nulisnya, lama-lama lupa. Kadang kebanyakan ide, malah jadi bingun mau nulis yang mana dulu dan gimana mengawalinya. Kadang sama sekali gak ada ide (ini sih karena kurang kreatif aja kali ... hehehe).

Ya sudah ... cuma pengen cerita aja ikut kegiatan workshop photo story yang digagas Pena Lectura hari Minggu kemarin. Acaranya di Gedung Gemari, Lantai 2. Niat ikut, selain memang tertarik dengan dunia fotografi juga kepengen melepas kangen dengan temen-temen dari Multiply. (Inna, Rita, Mbak Ari, Bunda Elly, Nahar, Mbak Sinta, seneng bisa ketemu lagi meski cuma sebentar dan Nataya, temen mp yang sebenarnya dah lama jadi kontak, tapi baru ketemu di dunia nyata pas workshop kemarin, nice to see u beautiful Nataya ... )

Meski dateng sudah sangat amat telat, menjelang sesi kedua workshop. Tapi lumayanlah ... dapet ilmu fotografi yang bermanfaat tentang teknik photo story. Pelan-pelan, teori fotografi yang pernah dipelajari zaman SMA bersama temen-temen KPPF (Kelompok Pelajar Peminat Fotografi) SMA 28 Jakarta, teringat lagi. Cuma ada sedikit perbedaan, karena jaman saya SMA dulu belum ada kamera digital seperti seperti sekarang. Bedanya, yah paling harus lebih familiar dengan fungsi-fungsi dan cara penggunaan fitur-fitur di kamera digital.

Yang jelas, era digital mempermudah kegiatan memotret tapi cuma dari sisi equipmentnya saja. Kamera dan segala perlengkapannya adalah pendukung, karena yang paling menentukan menarik tidaknya sebuah foto adalah manusia yang memegang kamera itu, dengan pengetahuan teknik fotografi dan insting ketika merekam momen-momen penting untuk menghasilkan karya "foto yang bercerita", sebuah karya foto dimana kita bisa melihat "cerita" di dalamnya meski tidak ada caption nya.

 "A picture is worth a thousand words", begitu katanya. Dan untuk menghasilkan foto seperti ini, dibutuhkan ketajaman naluri seorang fotografer, sense of art dan senses of humanity yang bekerja,  dimaksimalkan dengan bekal ilmu tentang teknik fotografi yang baik.

Praktek ... Praktek ... Praktek .... begitu pesan seorang fotografer senior buat para peminat fotografi. And remember:


"There are always two people in every picture:  the photographer and the viewer,"  kata Ansel Adams, photographer senior asal AS.

Deu .. koq jadi sok you know gini yah ... Tapi memotret memang mengasyikkan, meski modalnya mahal (sambil ngayal punya Canon DSLR).  Btw, kemarin nama pembicara workshopnya sapa yah ...?

pic: courtesy of Inna Puteri.

4 comments:

  1. nama pembicaranya mas wibi, mbak lena.
    MP-nya weebisons.multiply.com...

    btw, jangan2 sama saya juga ga kenal ya? hehehe...
    jurnal-nya ku link ya, mbak :)

    ReplyDelete
  2. hehehe, kan udah kenal kemarin di workshop dan di FB, salam kenal ya mbak ...
    thanks dah ngingetin, namanya wibi tokh ...:)

    ReplyDelete
  3. mba, kapan2 klo ada workshop photography, dikasitau juga dong :), biasanya syaratnya apa ya utk bisa ikutan workshop itu? soalnya saya cuma punya camera digital pocket...hehe..

    ReplyDelete
  4. aku juga tahunya dari link temen2 di fb dan mp mbak ... gak ada syarat khusus koq dan saya juga punyanya digital pocket camera ...:)

    ReplyDelete