Wednesday, September 16, 2009

[movie] KCB 2, Apanya Yang Istimewa?


Sekuel film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) akhirnya keluar juga. Gala Premier film KCB 2 berlangsung di Sinema XXI, Plaza ex hari Selasa (15/9) malam. Meski tidak terlalu antusias pengen nonton KCB 2- karena KCB 1 yang 'garing' itu-saya bersama dua orang teman tetep datang ke Plaza ex untuk ikut menyaksikan penayangan perdana (Gala Premier) KCB 2. Alasannya, karena sayang kalau undangan gratis tidak dimanfaatkan (hehehe) dan ingin membuktikan ucapan seorang teman yang bilang kalau KCB 2 lebih bagus dari KCB 1. Betulkah?

Sebelum saya bilang betul atau tidak. Saya ingin menceritakan sedikit film KCB 2. Sesuai tag line yang tertulis dalam promo filmnya "It's A Love Story", KCB 2 memang film melodrama cinta-cintaan yang menceritakan lika-liku seorang Khairul Azzam menemukan cinta sejatinya. Cinta yang ia semai pada seorang puteri kyai sejak masih berada di Kairo.

Seperti goresan pena Khalil Gibran dalam puisi cintanya, "Apabila cinta memanggilmu, ikutilah ia meski jalannya terjal dan berliku. Pabila sayapnya merengkuhmu, pasrahlah serta menyerah, meski pedang yang tersembunyi di balik sayap itu melukaimu."

Seperti itulah kisah seorang Azzam sebelum akhirnya sampai pada cinta sejatinya. Ia harus menempuh jalan berliku, merasakan dulu banyak kekecewaan, bahkan kepedihan karena harus kehilangan orang yang paling dikasihinya. Semuanya dikemas oleh sutradara Chaerul Umam dalam KCB 2 yang menjadi klimaks dari keseluruhan cerita Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburahman El Shirazy.

Kalau di KCB pertama banyak adegan dan dialog yang mengundang tawa, di KCB 2 sebaliknya, banyak scene yang mengharu biru atau paling tidak membuat mata penonton berembun. Untuk kali ini, Chaerul Umam berhasil membuat saya "nyaman" menonton film ini dari awal hingga akhir, meski masih ada beberapa "cacat" yang agak mengganggu, dan itu cuma terkait dengan "pesan sponsor" dan akting figurannya yang sepertinya lepas dari perhatian sang sutradara. Lepas dari itu, saya suka dengan gaya (baca:akting) Niniek L. Karim dan Deddy Mizwar yang telah "mewarnai" film ini.

Rasa "nyaman" yang saya rasakan sepertinya juga dirasakan penonton lainnya malam itu. Begitu film selesai, terdengar tepuk tangan dari penonton-meski tidak terlalu bergemuruh-yang nampaknya puas menyaksikan akhir cerita KCB 2.  Apa boleh buat, saya harus mengatakan KCB 2 memang lebih baik dari KCB 1, jika tidak bisa disebut bagus. Karena dari sisi cerita dan kualitas sinematografinya sebenarnya biasa-biasa saja. Beda ketika saya menyaksikan film macam The Kite Runner, Children of Heaven atau Turtle Can Fly. Film-film yang membuat saya betul-betul bukan hanya menikmati jalan ceritanya, tapi juga kepiawaian dan kreativitas seorang sutradara menggunakan teknik-teknik sinematografi, mengambil sudut pandang lewat lensa kamera, sehingga menghasilkan gambar visual yang enak dipandang mata serta eksplorasi tempat dan lingkungan tempat film dibuat.

Tapi tak apalah, KCB semoga menjadi batu loncatan film-film bergenre islami yang layak dan sehat dikonsumsi para pecinta film di negeri ini. Semoga.

 

 

 

7 comments:

  1. belum liat dua2nya euy ,baca novelnya udah :D

    ReplyDelete
  2. Harusnya judulnya bukan KCB, tapi MENCARI JODOH dengan sountrack lagunya WALI :)

    ReplyDelete
  3. Sayang, yah... padahal sutradaranya bukan sembarangan. Seorang chairul umam gitu loch!

    Ada beberapa catatan yang seharusnya bisa dibuat jauh lebih baik dari itu.

    Ketika Furqon berterus terang kepada istrinya tentang "penyakit" yang dia derita, seharusnya bisa digarap lebih apik lagi. Anna actingnya juga biasa ajah. Doooh.. sayaang bangeettt.... Konfliknya tidak dikemas dengan baik.

    Lalu saat kecelakaan yang merengut nyawa ibunya Azzam, seharusnya bisa membuat penonton benar-benar menitikkan airmata. Andai Azzam dibuat mengingat kenangan manis dengan ibunya, tentu lebih dramatis. Tapi sayang, di film kemarin sepertinya datar-datar saja.
    Sayang....

    ReplyDelete
  4. Mbak dapat yang malam, yah.
    Kalo aku yang sambil buka puasa. Mayan euy... dapat sepiring nasi and sebotol air mineral yang harganya 50 ribu :)

    ReplyDelete
  5. yg pertama ga nonton coz baca resensi di berbagai blog bilang kalo ga bagus, yg kedua nonton ga ya?

    ReplyDelete
  6. Wah jadi pengen ntn... Ntar kl balik mks deh,,, disini mah dah ada bioskop hehehe

    ReplyDelete