Thursday, May 12, 2011

Mereka Ingin Bersukaria di Atas Penderitaan Rakyat Palestina


Tanggal 14 Mei 1948, ketika orang-orang Yahudi Zionis bersukaria atas
berdirinya negara ilegal mereka, ratusan ribu rakyat Palestina justru mengalami penderitaan lahir batin yang berlangsung hingga detik ini. Hari itu menjadi "Hari Bencana" bagi rakyat Palestina, dan sampai sekarang,


Beberapa hari belakangan ini, berita seputar rencana sekelompok orang yang mengatasnamakan Komunitas Yahudi Indonesia merayakan hari kemerdekaan Israel menjadi isu hangat, terutama bagi kaum Muslimin yang peduli pada perjuangan rakyat Palestina.

Berita ini seolah menjadi "tamparan" baru, khususnya bagi Muslim Indonesia yang belakangan ini diterpa berbagai isu tak sedap, mulai dari terorisme sampai kasus NII yang membuat para orang tua melarang anak-anaknya ikut kegiatan pengajian dan membuat banyak orang Islam jadi fobia pada Islam.

Kelompok yang tiba-tiba muncul dengan mengatasnamakan Komunitas
Yahudi Indonesia ini seperti menyentak kesadaran kita bahwa ternyata di Indonesia sel-sel Yahudi Zionis ada dan aktif. Dengan asumsi, jika kelompok ini memang benar merupakan komunitas Yahudi pro Israel, dan bukan kelompok yang "sengaja diciptakan" untuk memanfaatkan situasi dimana saat ini Islam dan orang Islam di Indonesia sedang dipojokkan dengan berbagai isu miring, dan untuk memprovokasi umat Islam karena isu Israel merupakan isu sensitif bagi kaum Muslimin.

Terus terang, saya agak ragu tentang "keaslian" Komunitas Yahudi Indonesia ini memang benar-benar komunitas Yahudi pro-Israel yang ada di Indonesia.
Keraguan saya yang pertama, dari pernyataan mereka ingin merayakan "kemerdekaan" Israel seperti yang ditulis di banyak media massa. Saya tidak tahu, apakah medianya yang salah kutip, atau kelompok bersangkutan memang mengatakan "hari kemerdekaan Israel."

Kata "kemerdekaan Israel" jadi aneh, setidaknya buat saya,
pertanyaannya adalah memang sejak kapan Israel dijajah sehingga mengklaim "merdeka". Di kamus bahasa Indonesia arti kata "kemerdekaan" adalah keadaan (hal) berdiri sendiri, dalam artian bebas, lepas, tidak terjajah lagi. Memang sebelum ini Israel dijajah? Yang ada, Israel-lah yang menjajah wilayah orang lain, yaitu Palestina.



Israel tak pernah dijajah, tapi berdirinya negara ilegal itu yang menjadi awal penjajahan modern di dunia ini. Israel "didirikan" secara sepihak oleh
kaum Zionis untuk mengumpulkan kembali kaum Yahudi diaspora, dengan cara merampas tanah, rumah, harta benda rakyat Palestina, dan mengusir rakyat Palestina dari tanah airnya.  

Sejauh yang saya tahu, media Barat saja tidak pernah menyebut hari
kemerdekaan buat Israel, tapi "hari berdiri" nya negara Israel (the establishment of Jewish State).

Yang mencurigakan lagi, pemimpin kelompok itu menyatakan akan merahasiakan tempat pelaksanaan perayaan "hari merdeka" Israel. Tapi ia membeberkan rencana perayaan itu ke media massa. Sepertinya ini cuma
taktik untuk cari sensasi atau sengaja ingin memprovokasi? Kalau memang kelompok ini sudah berani tampil dan memublikasikan diri mereka sebagai Komunitas Yahudi pro-Israel (kenapa saya pake tambahan pro-Israel, karena enggak semua Yahudi mendukung Israel dan Zionismenya), kenapa juga harus takut kalau mau buat perayaan secara terbuka.  Pengecut? mungkin.

Kita sepertinya harus hati-hati dengan cara-cara yang dilakukan kelompok seperti ini. Jangan sampai reaktif seperti yang sudah-sudah. Ini bukan
berarti kita diam saja atau apatis, karena biar bagaimanapun juga, perayaan "hari merdeka" Israel apalagi sampai mengibarkan benderanya, adalah persoalan serius, bukan hanya untuk umat Islam tapi juga bagi pemerintah  Indonesia, karena komitmen Indonesia adalah mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Di sisi lain, dengan kemunculan kelompok pro-Israel ini, kita jadi tahu
wajah-wajah Zionis di negeri ini yang bukan tidak mungkin akan memperluas pengaruhnya dan meracuni generasi muda Indonesia yang tak paham apa itu Zionisme.

Temans, yang perlu kita ingat, tanggal 14 Mei 1948, ketika orang-orang Yahudi Zionis bersukaria atas berdirinya negara ilegal mereka, ratusan ribu rakyat Palestina justru mengalami penderitaan lahir batin yang berlangsung hingga detik ini. Hari itu menjadi "Hari Bencana" bagi rakyat Palestina, da
n sampai sekarang,  mereka dan masyarakat Muslim dunia yang peduli Palestina, mengingatnya sebagai Hari Nakba atau Hari Bencana yang diperingati setiap tanggal 15 Mei.

Hingga saat ini, Israel tidak pernah berhenti melakukan pembersihan etnis
Palestina demi mewujudkan ambisi membangun Israel Raya. Adalah tanggung jawab setiap manusia, bukan hanya muslim, yang peduli akan kemanusiaan untuk mengakhiri penjajahan Israel di bumi Palestina. Jika ada segelintir manusia aneh yang merayakan penjajahan itu, kita pantas bersikap tanpa harus melakukan kekerasan. Ini juga akan menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan komitmennya mendukung perjuangan Palestina, dengan tidak membiarkan kelompok ini dengan leluasa melakukan aksinya.



3 comments:

  1. ini tulisan sendiri atau berita? Kalau berita, ada link sumbernya gak?

    ReplyDelete
  2. Sikap yang terlalu reaktif bisa jadi malah menjadi tertawaan mereka dan menunjukkan kelemahan kita sendiri

    ReplyDelete