Wednesday, May 28, 2008

<<< MaaF, Saya Tidak Simpati >>>

Semalam saya melihat berita di televisi tentang aksi unjuk rasa mahasiswa yang menentang kenaikan BBM. Salah satunya aksi mahasiswa yang dilakukan di daerah Bekasi. Terus terang, saya betul-betul sebel melihat kelakuan mahasiswa yang berdemo ini. Demonya brutal, enggak jelas dan menurut saya anarkis dan tidak pake etika. Sama sekali tidak mencerminkan sikap mahasiswa, sikap intelektual ....

Gimana enggak sebel, di tayangan berita itu, saya melihat para mahasiswa yang demo menentang kenaikan BBM, menyetop sebuah mobil yang didalamnya ada seorang anak kecil. Si anak nampak kebingungan dan ketakutan melihat ulah mahasiswa yang tiba-tiba menyetop dan mengerubungi mobil sambil teriak-teriak, menyiram air dan tindakan lainnya yang menurut saya enggak pantes dilakukan MAHASISWA di depan anak kecil.

Enggak kebayang gimana perasaan si anak melihat "kakak-kakak" nya yang beringas itu. Mudah-mudahan saja anak itu tidak trauma dan kenangan buruk itu tidak terbawa sampai ia dewasa.

Terus terang, saya betul-betul jengkel melihat ulah mahasiswa yang sok belain rakyat dengan melakukan aksi unjuk rasa yang brutal dan anarkis dan kerap memprovokasi aparat yang menjaga aksi demo mereka. Ngapain coba demo harus ngelemparin aparat pake batu, pake bom molotov, mencaci maki, merusak mobil orang. Nanti, kalau sudah kena pentung aparat, berubah jadi cengeng, misuh-misuh cari dukungan kesana kemari minta dibelain. Polisi lagi deh yang disalahin. Bukannya, mau belain polisi yang katanya terlalu berlebihan dalam menangani aksi demo mahasiswa. Tapi polisi juga manusia, kalau dilempari batu dan dilempari bom molotov sama mahasiswa, terus dia sendiri kena, mahasiswa mau enggak yah disalahin, dibilang melanggar hak asasi manusia.

Saya juga sebel sama kenaikan harga BBM, tapi saya lebih sebel kalau aksi unjuk rasa menentang kenaikan BBM apalagi mengatasnamakan penderitaan rakyat, disertai tindakan anarkis. Memangnya kalau udah demo dan rusuh, BBM bakal turun, rakyat miskin akan berkurang kesusahannya. Enggak guys! so please be smart. Mahasiswa harus introspeksi dan mencari alternatif lain untuk menunjukkan empatinya pada rakyat. Hari gini demo masih mau bentrok sama polisi? Enggak banget deh.

Tunjukkanlah mahasiswa itu seorang intelektual, yang mengadalkan otak bukan fisik. Coba uang demo itu kalian kumpulkan, beli sembako, dan dijual lagi ke masyarakat dengan harga lebih murah. Coba mahasiswa yang biasa kuliah pake mobil, tinggal aja mobilnya di rumah, sebagai tanda menentang kenaikan BBM atau uang bensinnya dikumpulin buat bantu rakyat miskin. Hayooo, bisa enggak?

Bikin kegiatan sosial, buka layanan kesehatan gratis kek, apalah pokoknya kegiatan yang positif dan lebih simpatik. Praktekkanlah ilmu yang didapat di bangku kuliah. Jangan teriak-teriak mau belain rakyat, tapi malah bikin susah rakyat. Memblokir jalan, merusak mobil orang. Kalo gitu, apa bedanya dong mahasiswa sama pemerintah. Maaf, saya betul-betul tidak simpati ....


11 comments:

  1. bener banget tuh mba... jadi sebel gitu.... pantes aja Indonesia ngga maju wong generasi muda-nya "mudah dikompori".... hmmppfff....


    Intro : saya juga ngga simpati mba, saya M3.. :D *PEACE*

    ReplyDelete
  2. Saya juga nggak simpati kalau mahasiswa demo dengan brutal, mendingan dia nggak usah jadi mahasiswa karena nggak ada gunanya lebih baik di suruh jadi petani aja yg nrimo nggak pernah demo,saya juga heran kenapa mahasiswa jaman sekarang begitu,salah asuhan dari ortu mereka masing2 atau hanya ikut2an biar di sorot media.

    ReplyDelete
  3. iya ugh!!!... apalagi kalau dah demo bikin rusuh merugikan kepentingan orang banyak!... ga ada lagi tuh sakral2nya mahasiswa bergerak membela rakyat... gaya doangggg... *esmosi jiwa karena kebagian macet2an mulu gara2 demo mahasiswa*

    ReplyDelete
  4. mahasiswa sekarang beda banget sama mahasiswa yang dulu... coba deh, kalo dana BKM udh ngucur...pasti pada mingkem semua deh!

    ReplyDelete
  5. emberr ... kadang suka geregetan ngeliat perilaku mahasiswa yang enggak wise

    ReplyDelete
  6. pada saya kalau nak demo secara aman, tidak salah... Tapi jangan sekali-kali demo kekerasan. Bukannya masalah boleh diselesaikan dengan kekerasan, malah menimbulkan lagi ketakutan pelabur apabila suasana tidak stabil dan tidak aman. Reform sebuah negara bukannya boleh dilakukan dalam masa yang singkat!

    ReplyDelete
  7. lagi males nonton tipi mba.., sebel acaranya gituan dan beritanya gituan mulu :((

    ReplyDelete
  8. Sama mbak, mahasiswa koq jadi kayak preman gitu ya. Saya takut ada pihak-pihak yang menunggangi sehingga jadi anarkis seperti itu.

    ReplyDelete
  9. menurut saya, demo teteup hrs ada (menyuarakan protes rakyat, kalo mhsw diem aja, pemerintah tenang2 aja), tapi demo-nya yg damai dan tanpa kekerasan.

    ReplyDelete
  10. Wah, kalau saya nggak suka demo demoan, kecuali demo masak.
    Peace, guyon aja dari pada stres mikirin harga barang yang mulai naik gila-gilaan ditambah lihat aksi para mahasiswa.

    ReplyDelete