Tuesday, April 14, 2009

Suatu Senja di Stasiun Gambir

sabtu sore, nemenin sepupu dan puterinya, Aishah yang mau pulang ke Cimahi ke stasiun Gambir. sampe di Gambir, sudah ada kereta api Parahiyangan dan dengan pede-nya langsung naek ke gerbong nomor 2 dan nyari kursi sesuai nomor kursi yang tertera di tiket. tapi pas sampe ke kursi yang dituju, koq sudah diisi ya ...

uuppss, ternyata itu
kereta Parahiyangan yang akan berangkat pukul 16.30 sementara kereta sepupu saya, di tiket tertulis jam keberangkatan 17.17. okeh, setelah minta maaf, akhirnya kita turun lagi.

waktu berlalu, kereta demi kereta yang menuju ke berbagai kota di Jawa sudah berangkat. matahari sudah hampir tenggelam. peron 2 tempat kami menunggu juga sudah kosong, tinggal kami berempat yang menunggu. tapi kenapa tidak ada tanda-tanda kereta Parahiyangan yang menuju Cimahi akan datang. kalaupun datang, kayaknya enggak mungkin de
h penumpangnya cuma sepupu saya dan puterinya, penumpang lain pada kemana yah ...?

untuk membunuh kejenuhan, saya menemani Faishal dan Aisah melihat lokomotif yang lalu lalang dan disambungkan ke rangkaian gerbong kereta. kedua anak berusia lima tahun ini antusias banget melihat proses penyambungan lokomotif ke gerbong kereta, sambil foto-foto tentunya.

stasiun gambir sudah makin redup. lampu-lampu sudah dinyalakan. adzan maghrib hampir tiba. kereta yang ditunggu hampir tiba. ternyata ... oh ternyata .... setelah meneliti tiketnya, sepupu saya baru sadar
ada kesalahan pada tiketnya, karena yang tertulis pada kolom tujuan adalah Cimahi-Gambir. bukan Gambir-Cimahi. sepupu saya tidak menelitinya lagi ketika membeli langsung tiket pulang di stasiun kereta api Cimahi.


komplain ke bagian pelayanan pelanggan. sebenarnya sih petugasnya ramah dan menawarkan solusi, sepupu saya bisa ikut kereta Argo Gede jurusan Bandung yang berangkat pukul 19.30 karena itu adalah kereta terakhir yang menuju Bandung. si petugas bilang, sepupu saya nanti bilang aja ke kondekturnya dan siapin aja ongkos untuk satu tiket. urusan beres. tapi si petugas tidak mau memberikan memo atau sekedar kertas berisi catatan bahwa kami sudah komplain ke bagian customer service.

khawatir bakal repot karena tidak menerima memo atau catatan apapun. sepupu saya akhirnya memilih beli tiket baru ajah, Argo Gede, kereta terakhir menuju Bandung. Pukul 19.30 kereta yang mereka tumpangi perlahan meninggalkan stasiun Gambir yang makin sepi.


6 comments:

  1. Waduh, untung akhirnya masih bisa keangkut ya. Secara sekarang parahyangan juga suka penuh semenjak ongkosnya turun, hehehe.

    ReplyDelete
  2. kalo ke Bdg masih bisa ya... dari Bdg..wow.. temen saya kan mau balik ke Jkt.. Cipaganti penuh, adanya besok paginya (senin)

    ReplyDelete
  3. alhamdulillah jadi juga ya pulangnya, kesian juga. kebayang repotnya ada ibu bawa dua anak di perjalanan malam hari gitu...

    ReplyDelete
  4. Syukurlah masih ada kereta yg mengangkut

    ReplyDelete