Thursday, June 18, 2009

[Termehek-Mehek] Antara Kebenaran dan Keadilan

Demi sebuah klaim menegakkan kebenaran, kita bisa menghalalkan segala cara dan tanpa disadari kita sendiri sudah berbuat tidak adil, yang lebih parah lagi, tidak jujur pada diri sendiri.

Demi sebuah klaim meneggakan kebenaran, kita jadi lupa, akan dosa-dosa kita sendiri dan jadi sibuk mengumbar dosa-dosa orang lain. Merasa menjadi orang yang paling didzalimi, merasa paling benar, sehingga sukar mengakui kesalahan sendiri dan mengakui bahwa orang lain memang lebih hebat dari kita.

Demi sebuah klaim kebenaran akidah, kita membenci sebuah kaum  yang sebenarnya sedang menghadapi konspirasi jahat kelompok-kelompok yang tidak mau melihat umat Islam maju dan menjadi negara yang terhormat. Tenggelam dalam pada dendam masal lalu, seakakan kita sendiri tak punya dosa dan untuk itu tak punya tanggung jawab moral untuk membelanya.

Apakah kita baru akan menunjukkan simpati kalau kaum yang kita benci atas nama akidah itu sudah hancur luluh oleh bom-bom orang lain. Setelah lebih banyak lagi Muslim yang mati? Lalu kemanakah akidah kita sendiri? Hawa nafsu membuat banyak orang sulit menakar antara kebencian dan keadilan?  Atas nama akidah?

Tak ingatkah kita pesan Allah SWT dalam al-Quran yang kita junjung tinggi ...

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yg selalu menegakkan keadilan karena Allah menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat pada ketakwaan. Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.”  (Al-Maidah:8)

"Apa saja kebaikan yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apasaja musibah (bencana) yang menimpa kamu, maka itu dari kesalahanmu sendiri (QS An Nisa’ : 79).

“Dan ingatlah peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat padamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai berai.” (Attaubah: 25)

Semoga Allah SWT senantiasa menuntun kita di jalanNya.
 Allahu Akbar ... Allahu Maha Besar ...


*mulai eneg melihat orang yang menjelek-jelekkan kelompok lain dengan dalih akidah. kayak enggak punya dosa ajah ..

3 comments: