Monday, June 30, 2008

Jadi Emosi Gue

Negara satu ini mungkin pantas disebut negara paling pengecut dan primitif di abad modern ini. Karena cuma orang-orang primitif yang masih suka berperang dan mengandalkan kekuatan fisik daripada kekuatan OTAK. Catet, OTAK. Dan hanya manusia-manusia pengecut yang menusuk lawannya dari belakang. Dan tindakan pengecut itu dilakukan sebuah negara yang mengaku sebagai negara besar, Amerika Serikat !

Kebusukan AS itu diungkap oleh wartawan senior Seymour Hersh dalam tulisannya di majalah The New Yorker yang akan terbit tanggal 7 Juli mendatang. Hersh membeberkan bagaimana pemerintahan Bush diam-diam menggelar operasi-operasi rahasia dan mendanai kelompok-kelompok separatis serta teroris untuk mengganggu stabilitas negara Iran.

Hersh dalam artikelnya menulis bahwa pada akhir tahun 2007, Kongres AS menyetujui permintaan Presiden Bush agar diizinkan membiayai operasi-operasi terselubung secara luas untuk melawan Iran.

"Operasi-operasi ini, dimana Bush membutuhkan dana sekitar 400 juta dollar, dijelaskan dalam 'Presidential Finding' yang ditandatangani oleh Bush, dan operasi-operasi itu didisain untuk mengganggu stabilitas negara Iran," tulis Hersh yang berhasil mengorek keterangan itu dari sumber-sumbernya, para agen intelejen AS baik yang sudah mantan maupun yang masih aktif.

Menurut Hersh, dalam 'Presidential Finding' disebutkan bahwa pemerintahan Bush akan membentuk kelompok yang disebut 'Gang of Eight' yang anggotanya dipilih dari kalangan pimpinan Kongres dan Komite Intelejen.

"Fokus dari 'Presidential Finding' adalah melakukan berbagai hambatan terhadap ambisi nuklir Iran dan melakukan perubahan rezim di Iran," kata seorang pejabat intelejen yang tahu tentang rencana itu.

Untuk mewujudkan operasi itu, AS mengumpulkan informasi intelijen tentang program nuklir Iran dan menggalang kerjasama dengan kelompok-kelompok yang juga tidak senang dengan Iran seperti kelompok minoritas Arab Ahwazi dan Baluchi. AS sengaja memberikan bantuan dana pada kelompok-kelompok itu untuk melakukan operasi di dalam dan di luar Iran, guna mengganggu stabilitas Negeri Para Mullah itu. AS memanfaatkan kelompok-kelompok itu, agar 'tangan'nya tetap bersih.
 
Tulisan Hersh ini memperkuat tuduhan Iran bahwa pemerintahan Bush telah memberikan bantuan dana dan persenjataan pada kelompok separatis di Iran untuk melawan negara Republik Islam Iran. Sebelum ini, Sunday Telegraph juga memuat artikel yang menyebutkan bahwa Bush memberikan otoritas pada CIA untuk melakukan operasi-operasi "hitam" untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan mendanai kelompok-kelompok separatis serta kelompok-kelompok teroris untuk mengganggu stabilitas negara Iran.

"Pasukan Operasi Khusus AS telah melakukan sejumlah operasinya di wilayah perbatasan selatan Irak dengan persetujuan presiden, sejak tahun 2007 lalu," tulis Hers yang pernah memenangkan penghargaan Pulitzer.

Masih menurut Hers, AS tidak pernah mengesampingkan opsi serangan militer ke Iran. "Segala sesuatunya dibenarkan atas nama perang global melawan teror," tanda Hersh.

Iran Siapkan Kuburan Massal

Sementara Iran, makin diancam bukannya makin takut, malah makin berani. Seorang komandan Iran, Brigadir Jenderal Mir-Faisal Baqerzadeh, ketua Yayasan untuk Mengenang Perlawanan Suci hari Minggu kemarin mengatakan, Iran sedang menggali '320 ribu kuburan' di provinsi-provinsi perbatasan sebagai persediaan tempat pemakaman untuk para penyerbu Iran yang tewas

"Kami akan menggali 15 ribu sampai 20 ribu kuburan di masing-masing perbatasan," kata Brigadir Jenderal Baqerzadeh dan menurutnya, penggalian itu sudah mendapatkan persetujuan markas besar angkatan bersenjata Iran.

"Kami tidak berharap, keluarga dari tentara-tentara musuh kami mengalami apa yang yang dialami orang-orang Amerika setelah Perang Vietnam," ujar Brigjen Baqerzadeh.

"Pemakaman pada tentara musuh yang terbunuh akan dilakukan dengan layak dan dalam waktu yang singkat," sambungnya.

Baqerzadeh menambahkan, keputusan itu sejalan dengan komitmen Republik Islam Iran untuk mematuhi Konvensi Jenewa dan protokol-protokol lainnya terkait dengan peperangan. Untuk itu, Iran akan menjalin kerjasama dengan Palang Merah.

Iran memang beda dengan AS. Sebagai pihak yang sering diancam, Iran masih memikirkan untuk mematuhi Konvensi Jenewa. Sedangkan AS, mana pernah memikirkan etika berperang seperti yang diatur dalam Konvensi Jenewa. Jelas sudah, mana negara yang BERADAB  dan mana negara yang BIADAB!

*Jadi emosi gue ... AS ini seneng banget perang, cuma Allah kali yang bisa bikin negara ini kapok ...

 

11 comments:

  1. sabaaaaarrrrrrrrr buuuuuuu...........

    ReplyDelete
  2. Kemaren juga media Iran...mengupas habis-habisan masalah ini
    Bahkan nyebutin juga dampak senjata kimia Amerika terhadap penduduk Afghanistan dan Irak. Menurut hasil penelitian, pasca penyerangan Amerika, banyak penduduk Afghanistan yang menderita penyakit cacat bawaan dan diduga kuat akibat bahan-bahan senjata kimia. Suatu hari kebenaran bakal terkuak....

    ReplyDelete
  3. Tuh kan, AS nuduh Irak bikin senjata pemusnah massal, padahal dia sendiri udah pake senjata pemusnah massal dan senjata kimia berbahaya .... capeekkk deh ...


    ReplyDelete
  4. dah habis sabarnya di ..... i just want peace to the world ...

    ReplyDelete
  5. hmmm gimana yah, sebenernya kita tuh gak suka perang, tapi kalo mo diserang masa diem ajah ... mo ikutan juga ... hehehe

    ReplyDelete
  6. Anehnya ada di MP yang lain yang memuja Amerika setinggi langit. sampe mau muntah rasanya pas baca MP tersebut.

    ReplyDelete
  7. hehehe, mungkin yang diliat dari Amerika yang hura-hura nya ajah ... dan kurang update kali, kalo Amerika sedang diambang kehancuran sosial ekonominya ....

    ReplyDelete