Wednesday, August 13, 2008

Ahmadinejad on Palestine: Mengapa Kita Harus Membela Palestina? (Book Review)

Ngapain sih repot-repot ngebelain Palestina, di Indonesia aja masih banyak orang yang sengsara. Pernyataan yang biasanya dilontarkan dengan nada sinis itu terlalu sering mampir ke telinga saya, jika saya bercerita mengapa saya menolak makan di McDonald atau sekedar bicara soal boikot produk-produk asing pendukung Zionisme.

Pertanyaan mengapa saya harus membela bangsa Palestina, ternyata pernah mengganggu Dina Y. Sulaeman seperti yang ia tulis di buku terbarunya berjudul "Ahmadinejad on Palestine: Perjuangan Nalar dan Jiwa Seorang Presiden untuk Palestina", buku yang akan saya review kecil-kecilan di postingan ini. Dan pertanyaan serupa, mungkin pernah juga terlintas di pikiran banyak orang yang belum sepenuhnya memahami apa sebenarnya yang terjadi pada bangsa Palestina dan tanah air mereka.

Tak kenal maka tak sayang. Begitulah kata pepatah. Apa yang ditulis Dina dalam pengantar buku ini, juga mengingatkan saya ke masa-masa tiga tahun silam, ketika saya mulai bekerja di situs Islam Eramuslim dan diserahi tanggung jawab mengurus desk dunia Islam. Sejak itulah, saya yang sebelumnya tidak tahu menahu soal dunia Islam, mulai atau lebih tepatnya harus bersentuhan dengan informasi-informasi dunia Islam, terutama isu-isu Palestina yang menjadi semacam informasi wajib dipublikasikan di tempat saya bekerja.

Seperti Dina, sedikit-sedikit saya mulai memahami apa yang terjadi Palestina. Sama seperti Dina pula, saya kerap menahan airmata yang mau tumpah saat menulis berita tentang warga Palestina, terutama anak-anak dan kaum ibu yang ditembak, disiksa, dilecehkan, atau bersimbah darah akibat serangan membabi buta tentara-tentara Zionis. Tak jarang gigi saya bergemelutuk menahan marah, ketika membaca berita kelicikan dan kekejaman rezim Zionis Israel yang seenaknya menghancurkan rumah-rumah, ladang-ladang milik warga Palestina dan ketika melihat sikap negara-negara Arab yang setengah hati memperjuangkan nasib Palestina.

Namun perasaan saya agak lega, ketika muncul tokoh yang satu ini, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang begitu lantang menyuarakan pembelaan terhadap Palestina. Pernyataan-pernyataannya tajam dan keras tentang Zionis Israel yang menjajah tanah dan bangsa Palestina, kerap membuat negara-negara Barat-bukan cuma Israel-naik pitam. Terutama saat Ahmadinejad dengan terbuka menyatakan keraguannya tentang tragedi Holocaust yang menimpa orang-orang Yahudi di Eropa pada masa Perang Dunia II. Ahmadinejad mengkritik kekuatan-kekuatan Barat yang merasa berdosa atas tragedi Holocaust itu dengan membentuk rezim Zionis di tanah Palestina. Akibatnya, Barat mencap Ahmadinejad anti-Holocaust. Benarkah demikian? Benarkah Ahmadinejad menginginkan negara ilegal Israel dihapus dari peta dunia?

Semuanya dijelaskan Dina dalam bukunya "Ahmadinejad on Palestine". Karena buku ini mengupas persoalan Palestina dan Israel, memang berangkat dari pidato-pidato Presiden Ahmadinejad terkait Palestina dan rezim Zionis Israel. Dina menambahkan sejumlah informasi pendukung, yang menurut saya cukup lengkap untuk menjawab pertanyaan "mengapa kita harus repot-repot membela Palestina." Mulai dari kedatangan orang-orang Yahudi ke tanah Palestina sampai terbentuknya negara Zionis Israel yang menjadi awal penjajahan kaum Zionis Yahudi terhadap bangsa dan tanah air Palestina, yang menjadi awal penderitaan lahir batin bagi rakyat Palestina.

Orang-orang Palestina diusir dari rumahnya, bahkan dari tempat kelahirannya, rumah-rumah dan tanah mereka juga ikut dirampas. Anda mungkin takkan sanggup membayangkan bagaimana rasanya, jika membaca apa yang dialami warga Palestina yang menjadi korban kekejaman Zionis Israel, yang ditulis Dina dalam buku ini. Kekejaman itu terjadi hampir setiap hari hingga saat ini.

Dina juga memberikan informasi seputar "tabir" hitam yang menyelimuti tragedi Holocaust yang mungkin tidak banyak orang yang tahu. Sehingga seorang Ahmadinejad dengan berani mengatakan bahwa "Holocaust yang diklaim kaum Zionis adalah mitos."  

Tapi seorang Ahmadinejad bukan cuma bisa mengkritik dan mengecam tapi ia juga melontarkan solusi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk bangsa Palestina. Dan solusi yang dilontarkan Ahmadinejad, sekarang mulai diwacanakan oleh pemerintah otoritas Palestina yang mulai "lelah" dan "hilang kesabaran" menghadapi ulah Zionis Israel yang kerap mengacaukan proses negosiasi perdamaian. Solusi apa yang ditawarkan Ahmadineja, Dina membeberkannya dengan lugas dalam bukunya.

Menurut saya, buku "Ahmadinejad on Palestine" adalah buku yang menarik untuk dibaca dan Dina cukup berimbang dalam menulis buku ini, karena Dina juga mencantumkan suara-suara dari pihak Israel.

Kalau tidak berlebihan saya katakan, umat Islam di Indonesia seharusnya membaca buku ini. Atau siapa saja yang peduli dengan kemanusiaan dan hak asasi manusia. Karena masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan, dimana ada sebuah bangsa yang masih berada di bawah penjajahan bangsa lain. Kecuali kalau kita berani malu, bersikap tak mau tahu karena terlalu repot mengurusi "penderitaan" diri sendiri dan merasa tak perlu mikirin orang Palestina nun jauh disana. Penggalan pidato Ahmadinejad berikut ini, mungkin bisa jadi bahan renungan;

"Saya memperingatkan pemimpin di dunia Islam agar menyadari konspirasi (Barat-Zionis) ini. Jika diantara mereka mengambil langkah untuk mengakui rezim Zionis ini, berarti ia akan tergilas dalam api perjuangan umat Islam dan akan menanggung malu selamanya, tak peduli apakah dia melakukan hal itu karena ketidakpahaman, kenaifan, atau keegoisan dan cinta dunia."

 

 

25 comments:

  1. hmmm, aku dari sma ngikutin perkembangan peperangan, dari timur tengah, sampe skrng...
    buku ini sgt layak dimiliki bgt yah mbak....
    ntar istirahat mu beli ah, smoga ada di ambas...hehehehe....

    penggalan pidatonya mantap! tegas!
    TFS yah mbak... :)

    ReplyDelete
  2. yups ... buku ini bagus buat referensi soal Palestina ...

    *promosiiin bukunya mbak Dina :)

    ReplyDelete
  3. kayaknya perlu diperiksa deh mbak, mereka yang ngomong di Indonesia masih banyak masalah dan kesengsaraan sudah berbuat belum untuk mengurangi masalah dan kesengsaraan tersebut, jangan-jangan itu cuma alasan aja :(

    ReplyDelete
  4. sok atuh lia .... pasti tergugah baca buku ini, like always ....:)

    ReplyDelete
  5. yah .... kalu orientasi kita hanya terfokus pada diri sendiri, kita akan merasa jadi orang yang paling sengsara di dunia dan tidak peduli dengan kesusahan orang lain ...

    ReplyDelete
  6. Mahmoud Ahamdinejad...one of my fav world leader...frankly speaking he's a lion of the Arabian Desert...so bold and courageous...

    Seandainya semua pemimpin di jazirah Arab seperti dia...

    ReplyDelete
  7. saya juga sering berpikiran seperti ini ....

    *he is my favourite too ... :)

    ReplyDelete
  8. pertama saya tidak bermaksud menyerang. sebagai seorang kristen yang taat dengan agama saya ingin menyampaikan bahwa sebaiknya kita saling menjaga perdamaian dan tidak berasumsi hanya dengan membaca satu buku, apalagi jarak kita yang berjauhan dengan palestina belum tentu kita mengetahui akar permasalahan disana. Dan di negeri yang memang muslim ini saya memang sering mendengar bahwa israel banyak membuat palestina sengsara namun sekali lagi ini merupakan pendapat yang anda dengar di negeri muslim. Kita tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Dan dengan ini saya ingin memberitahukan bahwa jika ternyata "saudara saya" (kaum yahudi/kristen/barat) disana yang ternyata benar melakukan kesalahan besar seperti membantai penduduk muslim tanpa adanya alasan yang jelas, saya minta maaf kepada saudara muslim sekalian. Mulai dari sekarang mari kita mulai mencintai negeri kita sendiri terlebih dahulu, membangun kehidupan 5 agama menjadi lebih baik dan saling menghargai satu sama lain.Saya cinta damai, saya rasa muslim indonesia juga cinta damai. Jadi mulailah jangan menghakimi negeri seberang lain, karena hanya tuhan yang bisa menghakimi, dan juga mulailah bangun pendapat yang netral tanpa menimbulkan pendapat kebencian karena itu saya rasa di islam juga tidak boleh.

    ReplyDelete
  9. membela Palestina bukan berarti kita tidak mencintai negeri kita sendiri. Semua orang boleh mengklaim cinta damai, faktanya perang dan penjajahan masih terjadi karena ambisi dan keserakahan negara-negara Barat terhadap negeri-negeri Muslim. Termasuk Israel yang menjajah Palestina. Suka tidak suka begitulah faktanya. Masalahnya bukan soal agama, tapi soal kemanusiaan. Masalah Palestina sudah menjadi masalah internasional, jadi bukan karena saya membaca satu buku saja. Apakah Anda tahu akar persoalan Israel-Palestina? Saya yakin kalau Anda tahu, Anda akan bersikap seperti saya. Karena di Palestina, bukan cuma Muslim yang dizalimi tapi juga saudara-saudara seiman Anda, umat Kristiani. Tidak percaya? coba Anda sering membaca berita-berita tentang Israel-Palestina sehingga Anda paham akar permasalahan disana. Perdamaian itu uiversal, oleh sebab itu, jika kita mengaku cinta damai, maka kita jangan hanya mencintai negeri sendiri yang membuat kita selfish dan egois, tapi juga harus membela bangsa manapun yang dijajah dan dizalimi bangsa lain .... :) :)

    ReplyDelete
  10. amin, kita harus membantu rekan-rekan yang kesulitan disana dan menciptakan perdamaian dimanapun.

    ReplyDelete
  11. i agree up to this point ... termasuk melawan penjajahan Israel atas bangsa Palestina ...

    ReplyDelete
  12. btw melawan penjajahan israel bukan berarti meniadakan israel kan? harus dibuat perjanjian bersama agar seimbang dan sesuai kepentingan masing-masing daerah2nya..

    ReplyDelete
  13. kita harus menghormati jika bangsa Palestina menginginkan negara Israel dihapus dari muka bumi, negara Israel didirikan secara sepihak di atas tanah bangsa Palestina. Saya pikir Anda sudah paham sejarah berdirinya Israel. Jika Anda paham, pasti Anda juga akan memahami mengapa sebagian orang dan sebagian besar bangsa Palestina tidak mengakui keberadaan Israel. Lagipula, apakah menjamin jika Israel diberi kesempatan untuk berdiri sendiri dan berdampingan dengan Palestina, Israel akan menghormati hak-hak bangsa Palestina? Anda lihat saja kondisinya sekarang, apa pernah Israel menghormati bangsa Palestina? Yang ada, setiap hari Israel membunuh, membantai bahkan memblokade wilayah Palestina. Yang perlu diingat adalah, Israel bukan hanya merampas tanah milik bangsa Palestina, tapi juga menjajahnya hingga detik ini. Sebaiknya Anda baca sejarah berdirinya Israel dengan teliti, sebelum mengomentari soal Israel, hingga Anda memahami apakah Israel itu negara legal atau ilegal.... ok?

    ReplyDelete
  14. kalo ini terus terang saya tidak setuju, karena jika hanya memikirkan satu bangsa, bisa saja saya juga ikut membela israel. dan memusnahkan palestina, jika selalu memikirkan asal muasal negara palestina / israel tidak akan selesai. marilah secara bersama-sama dibentuklah perjanjian yang saling menghormati..
    dan menurut saya anda melihat dari segi pandang bangsa palestina tidak adil..

    ReplyDelete
  15. Anda berhak membela Israel. Tapi saya melihat persoalan Palestina dari latar belakang sejarahnya, saya mengatakan, memaklumi mereka yang ingin negara Israel dibubarkan, karena negara Israel memang negara ilegal yang dipaksakan berdiri di atas negara milik orang lain. Saya cuma tidak mendukung penjajahan di atas muka bumi, termasuk penjajahan Israel atas tanah Palestina.

    Tentu saja saya melihatnya dari sisi bangsa Palestina, meski Anda menganggapnya tidak adil. Karena dari sisi manapun, berdirinya negara Israel juga atas ketidakadilan. Yahudi Zionis mengusir dan merampas tanah, harta dan rumah milik orang-orang Muslim, Kristen Palestina demi mendirikan sebuah negara bernama Israel, apakah menurut Anda itu adil? Sekarang, Israel melarang para pengungsi Palestina kembali ke tanah airnya, apakah menurut Anda itu adil?

    Coba Anda lihat sekarang, apakah Israel pernah menghormati kesepakatan-kesepakatan damai dengan Palestina? Israel selalu melanggar kesepakatan damai dengan Palestina. Israel tetap melakukan operasi militer secara berkala ke wilayah Palestina, membunuh dan menangkapi warga sipil Palestina, anak-anak dan perempuan, membangun pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, inikah yang namanya saling menghormati?

    Jadi jangan salahkan orang Palestina atau siapapun yang menuntut negara Israel dihapus dari peta dunia, karena Israel yang ada sekarangpun, tidak pernah menggunakan kesempatan untuk menjadi bangsa yang beradab, yang menghormati kedaulatan bangsa lain, termasuk bangsa Palestina. Israel ingin mewujudkan ambisinya membentuk Israel Raya, tak peduli harus membantai dan merebut tanah milik bangsa lain. Jika begini faktanya, siapa sebenarnya yang tidak punya sikap saling menghormati? Israel atau Palestina?

    ReplyDelete
  16. Kenapa Israel ilegal? Saya membaca beberapa artikel yang menjelaskan bahwa negera israel dibentuk atas keputusan PBB . Dan bahkan tanah palestina sebenarnya bukan hanya di israel namun kenapa Palestina hanya ngotot meminta tanah israel?
    Dan kalo melihat sejarah kembali tanah palestina merupakan tanah israel yang mereka bangun 2000 tahun lalu. Apakah israel tidak berhak atas tanahnya sendiri?

    ReplyDelete
  17. Anda tahu siapa yang berada di belakang putusan PBB itu dan apa latar belakangnya? Apakah Anda tahu perjanjian Balfour? sekali lagi, tolong teliti latar belakang putusan PBB itu, sebuah putusan yang diambil secara sepihak atas konspirasi antara kaum Yahudi Zionis dan Inggris.

    Anda salah menggunakan kalimat. Seharusnya, tanah Palestina yang sekarang dirampas dan dijadikan negara Israel, bukan "tanah Palestina hanya di Israel" :)
    Memangnya menurut Anda tanah Palestina ada dimana lagi?

    Tanah Palestina merupakan tanah Israel yang dibangun ribuan tahun lalu? bisa benar bisa tidak. Lihat lagi sejarah asal-asul kaum Yahudi dan Israel. Faktanya, ummat Israel tidak pernah tinggal lama di daerah Palestina walaupun Nabi Yakub as tinggal di Nablus daerah kan'aan tetapi keturunannya tidak lagi tinggal disana. Mereka lebih lama tinggal di Mesir ketika zaman nabi Musa as. dan daerah-daerah sekitarnya. Tidak bisa pula dikatakan bahwa Palestina sebagai tanah warisan nabi Nuh as sebagai mutlak milik orang-orang Israel, karena keturunan nabi Nuh as mencakup nabi Luth as, dan nabi Ibrahim as. Kalaupun orang-orang Israel ingin mengklaim tanahnya dahulu, wilayahnya sangat amat kecil, tidak ada seperempatnya wilayah Palestina sekarang. Apa mau mereka dikasih tanah sekecil itu? Pasti enggak mau, liat aja sekarang, tetap merampas tanah milik orang Palestina kan ...

    Anda mungkin juga harus memahami apa itu gerakan Zionis, sehingga pemahaman Anda tentang negara Israel makin lengkap. Karena berdirinya negara Israel tidak lepas dari gerakan kaum Zionis. Mereka sengaja menjual kepercayaan dan mitos agama Yahudi sebagai pembenaran atas berdirinya negara Israel di atas tanah Palestina ...

    ReplyDelete
  18. hm.. sangat amat kompleks ceritanya saya tidak terlalu mendalaminya (ini kekurangan saya) :). Yah saya hanya berharap kepada Tuhan siapa yang memang bersalah patut dihukum seberatnya. Dan berikan kebebasan bagi rakyat disana (Israel / Palestina) dari segala tindak kekerasan dan perang. Namun jika dinyatakan harus menghapuskan bangsa israel saya sangat tidak setuju. :) harusnya ada cara yang lebih adil dan tidak memihak. :)

    ReplyDelete
  19. Tidak ada yang bilang harus menghapus bangsa Israel, yang jadi masalah adalah negara Israel karena negara itu ilegal. Anda harus membedakan itu. Bangsa Israel seperti juga bangsa lainnya di dunia berhak untuk hidup, tapi tidak dengan cara menjajah, membunuh dan merampas hak milik bangsa lain. Persoalannya kan di situ. Saya yakin, kalau bangsa orang-orang Israel berpikiran sama dengan Anda, bisa bersikap adil dan tidak memihak. Orang-orang Israel bisa hidup nyaman, bangsa Palestina pasti akan menerima mereka. Tapi masalahnya, Israel selalu melakukan kekerasan sehingga memicu perlawanan dari orang-orang Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan pemikiran Ahmadinejad, karena ia bicara berdasarkan fakta. Cuma negara-negara Barat seperti AS dan sekutunya yang selama ini selalu memberi dukungan dan pembelaan buta pada Israel, tutup mata atas penindasan dan kekejaman Israel di bumi Palestina.

    Anda tahu, saat ini, 1,6 juta rakyat Palestina di Gaza terancam kelaparan karena Israel menutup perbatasan ke Gaza dan melarang bantuan masuk ke wilayah itu. Coba Anda pikir, itukah yang namanya keadilan dan menghormati bangsa lain?

    ReplyDelete
  20. Buat Nalpha, saran saya, gimana kalo Anda baca dulu buku Ahmadinejad on Palestine? Buku itu sama sekali buku propaganda. Saya menguraikan secara sederhana (jadi bacanya ga mumet) sejarah konflik, apa yg sebenarnya terjadi, bgmn sebenarnya kondisi di Palestina dan Israel..apa sbnrnya sumber konflik, apa yg hrs dilakukan terhadap Israel (yg jelas, mrk tdk 'dimusnahkan') dll.
    Setelah itu, kita diskusi lagi:)

    *ini bukan mau jualan, loh.. tapi diskusi tanpa pemahaman sampai ke 'akar' akan sulit menemukan titik temu...

    ReplyDelete
  21. menurut saya di palestina itu gag cmn org islam aja kristen ada,yahudi jg ada,sebenernya ini cmn nafsu segelintir org saja ,saya juga tidak setuju dengan tindakan yg dilakukan oleh israel,dan kalo asal muasal orang israel yang masih sodara dengan dg org palestina ,yang sama2 keturunan ibrahim..gtu dan kita seharusnya jangn membahas secara agama,tpi dg cara kemanusiaan aja..jangan sampai terjadi perpecahan lagi ..............gtu mbak &mas nya...

    ReplyDelete
  22. sulit memisahkan konflik Israel-Palestina dengan isu agama. Karena Israel menjajah tanah Palestina dengan menggunakan dasar keyakinan agamanya, sementara rakyat Palestina semata-mata berjuang untuk memerdekakan tanah airnya dari penjajahan Yahudi Zionis Israel. Karena sebelum penjajahan Yahudi Zionis Israel, orang-orang Muslim, Kristen dan Yahudi, hidup berdampingan di Palestina ...

    ReplyDelete