Monday, January 5, 2009

kemana mereka?

saya memutuskan untuk tidak melihat laporan televisi lagi yang menampilkan situasi memilukan di Jalur Gaza. sudah enggak kuat rasanya melihat penderitaan Gaza. masih tak percaya, ada sekelompok manusia yang bisa berbuat sedemikian kejam terhadap manusia lain demi sebuah ambisi "Israel Raya". terlalu naif mempercayai omongan zionis Israel hanya ingin memberangus Hamas. sama sekali tidak, zionis-zionis itu ingin merebut Gaza. jika jalur Gaza jatuh,  rezim zionis itu tinggal merebut Tepi Barat, wilayah Palestina yang tersisa. dan jika Tepi Barat berhasil mereka kuasa penuh, maka lengkaplah penjajahan Zionis Israel di bumi Palestina, bumi para anbiya, tempat suci ketiga bagi umat Muslim dunia.

pada saat yang sama, saya melihat sebuah kemunafikan yang nyata, di negeri saya. mengapa yang aktif berunjukrasa dan mengecam Israel cuma umat Islam. kemana organisasi-organisasi hak asasi yang ada di Indonesia, organisasi perempuan, organisasi massa yang katanya cinta perdamaian dan persatuan. mengapa mereka cuma bergerak ketika orang Islam yang dianggap melakukan kekerasan. kenapa mereka cuma berdemo ketika ada aliran Islam sesat yang dilarang,  tapi bungkam ketika umat Islam yang menjadi korban kekerasan. kemana mereka? apakah baru akan muncul lagi ketika ada orang Islam yang melakukan pemboman, tapi diam ketika umat Islam yang menjadi korban bombardir Israel. kemana mereka?

kemana juga orang-orang Indonesia pendukung Barack Obama yang kemarin memuji dan membangga-banggakan Obama, padahal sekarang Obama juga diam melihat kebrutalan Zionis Israel yang disebutnya sebagai sahabat karib. apakah mereka masih bangga dan memuji Obama. mengapa mereka tidak bersuara dan mengapa televisi-televisi yang dulu sibuk mewanwancari mereka, tidak meminta pendapat mereka lagi tentang Obama yang bisu tuli melihat kebiadaban Israel di Palestina ...

untuk apa saya mempertanyakan ini semua, untuk apa? apakah akan mengurangi penderitaan Gaza? tidak, sama sekali tidak. tapi saya belajar sebuah pelajaran penting untuk tidak mudah percaya dengan kelompok manapun yang teriak-teriak soal keadilan dan hak asasi manusia di negeri ini. ergghhhh ...


13 comments:

  1. kalo inna dari awal emang ga sanggup mbak :-(

    ReplyDelete
  2. Ahad kemarin lihat di Al Jazeera keadaan rumah sakit di Gaza, sangat memilukan, obat2an habis, bahan bakar habis, korban terus berdatangan

    memang ada standar ganda mbak, sudah jelas itu

    ReplyDelete
  3. rumah-rumah sakit juga ikut dibom dan diteror, begitu pula petugas medis dan ambulan-ambulan yang sedang mengevakuasi korban ....

    http://www.eramuslim.com/berita/palestina/rumah-sakit-dan-pekerja-medis-juga-jadi-target-bom-bom-israel.htm

    ReplyDelete
  4. makin jelas kok mbak, siapa dan apa sebenarnya orientasi mereka..
    hasbunallah wa ni'mal wakil...

    ReplyDelete
  5. yup Mbak...benar2 memilukan dan bikin hati ini sakit

    ReplyDelete
  6. hmmm... saya kemaren bilang ke teman, mau lebih fokus nulis berita yang memberi semangat, tentang keteguhan mujahidin Gaza, kekuatan rakyat Gaza. Kemaren sambil nangis.... nulis berita tentang keberhasilan mujahidin Al Qassam menyadap komunikasi tentara Israel... soal ada belasan ribu pejuang yang tinggal di lorong-lorong bawah tanah dan tak tersentuh serangan gila Israel... tentang kehidupan malam mereka yang dihabisi dengan sorotan mata tajam mengawasi gerak gerik tentara Israel sambil bermunajat.. soal mereka berhasil menewaskan 10 orang pasukan perampok Zionis Israel..... (hmmm... sayangnya eramus udah ngga nerima naskah sayah... ) Meski perlu, tapi emang udah over ekspos bicara derita Gaza.....

    ReplyDelete
  7. mmmh... padahal indonesia negara moslem terbesar di dunia ya....
    solidaritas minim adanya...

    ReplyDelete
  8. menurut saya justru solidaritas dari kelompok-kelompok dan organisasi Islam sudah cukup besar, cuma itu loh, LSM2 perempuan, organisasi ham yang mengecam amrozi cs, kelompok-kelompok yang katanya pembela ham dan demokrasi waktu Ahmdiyah dinyatakan terlarang, koq gak pada nongol yah ketika umat Islam dibantai di Gaza ...:(

    ReplyDelete
  9. terimakasih pak Lili, eramuslim tetap menerima kontribusi tulisan pak Lili, itung-itung tabungan pahala, pak. tapi ntar ada yang marah loh, pak Lili nulis buat era .... :)

    ReplyDelete
  10. Mereka takut Len...takut gak dapet kucuran dana dari yang bikin skenario penyerangan...

    ReplyDelete
  11. duh .... segitu jual dirinya ...:(

    ReplyDelete
  12. sampai kadang2 menulis tentang palestinapun yudi merasa malu mbak..

    ReplyDelete
  13. Assalammualaikum,,,
    apa yang mbak rasakan dan pikirkan sama yang dengan saya rasakan dan pikirkan, ya begitulah demokrasi mengatur kita mbak padahal kita mayoritas islam...saat ini kita hanya bisa menyatukan perasaan dan pikiran tapi belum bisa menyatukan peraturan.sehingga kita blum bisa dikatakan masyarakt islam.

    ReplyDelete