Tuesday, January 6, 2009

Siapa Bilang Boikot Produk AS Pro Zionis Tak Berguna !

Saya sudah terlalu sering menulis tentang boikot produk Israel-AS sebagai bentuk solidaritas kita terhadap perjuangan bangsa Palestina. Dan seruan boikot itu kembali menguat seiring dengan serangan brutal dan pembantaian Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Bersamaan dengan itu, di Indonesia marak pembukaan pendaftaran untuk berjihad ke Palestina.

Bagi saya, lagi-lagi ini menunjukkan masih rendahnya pemahaman Muslim Indon
esia tentang konflik Israel-Palestina termasuk pemahaman terhadap jihad itu sendiri. Jihad untuk membantu rakyat Palestina tidak melulu harus berangkat ke Palestina untuk ikut berjuang bersama para mujahidin di sana. Di sini pun kita bisa berjihad, salah satunya adalah dengan melakukan boikot semua produk Israel-AS yang banyak bertebaran di negeri ini. Saya bisa menjamin, sekali kita memutuskan untuk ikut gerakan boikot ini, kita akan merasakan nikmat jihad itu ....  

Awal Mula Boikot Produk Israel-AS  


Seruan boikot produk Israel-AS pertama kali dilontarkan oleh ulama terkenal DR. Yusuf al-Qaradhawi yang sekarang menjadi ketua Persatuan Ulama Islam Internasional dari tempat pengasingannya di negara Qatar, menyusul Intifadah kedua di Palestina, Intifadah al-Aqsa. Sekedar informasi, intifadah al-Aqsa ini pecah saat Perdana Menteri Israel yang ketika itu dijabat oleh Ariel Sharon dan sekitar 1.000 rombongannya yang bersenjata, memasuki kompleks Masjid al-Aqsa.Intifadah kedua ini berlangsung cukup panjang mulai 29 September 2000 sampai 8 Februari 2005, setelah pihak Palestina dan Israel setuju berdamai.  

Ketika situasi di Palestina masih panas-panasnya oleh perlawanan intif
adah kedua, pada tanggal 8 Oktober 2000, stasiun televisi Aljazeera menayangkan acara wawancara dengan Syeikh Yusuf al-Qaradhawi tentang situasi di Palestina. Syaikh al-Qaradhawi adalah seorang ulama dan tokoh Muslim yang dikenal moderat dan sangat dihormati di dunia internasional karena kedalaman ilmunya. Dalam acara itulah, Syaikh al-Qaradhawi mengemukakan bahwa memboikot produk-produk buatan Israel dan Amerika adalah kewajiban bagi umat Islam di seluruh dunia. Ia mengatakan, uang yang kita bayarkan untuk sebotol Coca Cola misalnya, akan menjadi sebuah peluru dalam persenjataan perang Amerika dan Israel yang akan dibidikkan langsung ke arah kita.  

"Kita telah menyumbangkan uang kita setiap harinya ke McDonalds, KF
C, Burger King dan sebagainya tanpa memikirikan akan kemana uang itu pergi. Menurut saya, setiap Muslim harus bertanggung jawab dalam hal ini, atas keluarga dan gaya hidup mereka. Lihatlah orang-orang Amerika yang telah mem-veto resolusi PBB untuk mengutuk aksi serangan tentara Israel di Palestina," kata Syaikh al-Qaradhawi dalam wawancara tersebut.  

Syaikh al-Qaradhawi akhirnya mengeluarkan fatwa haram membelanjakan uang yang dimiliki kaum Muslimin untuk membeli produk-produk pro-Zionis Israel pada November 2000 yang berbunyi; 


"Tiap-tiap riyal, dirham dan sebagainya, yang digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelm
a menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuh pemuda dan bocah-bocah Palestina. Sebab itu, diharamkan bagi umat Islam membeli barang-barang  atau produk musuh-musuh Islam tersebut. Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya ..." 

Syaikh al-Qaradhawi bahkan dengan tegas menyatakan, siapapun yang membeli produk yang terbukti menyalurkan sebagian keuntungan perusahaannya kepada Zionis Israel dan tidak mengindahkan gerakan boikot ini, sama dengan sekutu Zionis Israel sekaligus aktif memb
unuh rakyat Palestina yang tak berdosa.  

Gerakan boikot produk Israel-AS yang berawal dari Qatar ini akhirnya meluas ke seluruh dunia, mulai dari negara-negara Arab sampai ke Afrika, Eropa, Amerika, Asia. Dan dalam dalam jangka waktu kurang dari dua tahun, gerakan boikot ini berhasil memukul perekonomian Zionis Israel.  

Dampak Gerakan B
oikot di Israel

Tahun 2002, wartawati Totally Jewish, Daniella Peled menulis tentang runtuhnya bisnis restoran Eucalyptus milik pengusaha Yahudi Israel Moshe Bason setelah seruan boikot dari dunia Islam. Restoran yang berlokasi di Yerusalem dan paling tersohor di Israel itu akhirnya kolaps setelah 15 tahun berdiri. Selama dua tahun itu, tingkat penjualannya turun drastis hingga 90 persen karena pengunjungnya makin berkurang.  

Tanggal 3 Juli 2002 mantan perdana menteri Israel yang kini menjadi menteri pertahanan Israel, Ehud Barak menyatakan bahwa perekonomian Israel sedang dalam masa kritis. Hal tersebut juga diakui oleh Ariel Sharon-PM Israel saat itu-dan Menteri Keuangan Israel Silvan Shalom. "Investor luar negeri kehilangan kepercayaannya untuk menanamkan modal di wilayah Israel," kata Shalom ketika itu.  

Sejak seruan boikot Israel, data statistik resmi menunjukkan jumlah turis yang datang ke Israel menurun cukup signifikan. Dalam satu musim kunjungan di tahun 2002, jumlah turis hanya 33.000 orang, padahal pada k
urun waktu sama pada tahun 2001, jumlah turis ke Israel mencapai 116.000 orang. Turunnya jumlah turis, menimbulkan efek berantai dengan menurunnya tingkat hunian hotel di Israel dan penerbangan ke Israel.  

Di harian Jerusalem Post, penulis Haim Saphiro mengutip laporan Asosiasi Perhotelan Israel yang menyebutkan bahwa menurunnya tingkat hunian hotel setelah seruan aksi boikot merupakan periode terburuk sepanjang sejarah Israel. Dari laporan itu misalnya diketahui, tingkat hunian hotel di Eilat cuma 10 persen, di Laut Mati cuma 4 persen, di Herzliya cuma 5 persen dan di Haifa cuma 4 persen. Perusahaan penerbangan Israel El Al,menurut CEO-nya Yitzchak Amitai juga terpaksa mengurangi jumlah penerbangan ke Eropa dan AS hingga 10-30 persen. 


Karena makin menurunnya jumlah turis, biro-biro wisata Israel sampai menggelar kampanye "Solidarity Tour" untuk mengajak para turis datang ke Israel dan tidak takut akan ancaman boikot itu.  

Kerugian juga dialami industri militer Israel akibat intifadah dan gerakan boikot. Akhirnya, pimpinan  Israel Military Industries  (IMI) Arieh Mizrahi dalam rapat resmi dengan Federasi Pekerja Histadrust mengumumkan PHK sekitar 800 hingga 1.000 pekerjanya, menutup sekitar lima unit pabrik senjatanya dan melakukan merger sebagai upaya efisiensi.  

Itu cuma beberapa contoh dampak gerakan boikot produk AS-Israel terhadap perekonomian Israel, belum lagi perusahaan-perusahaan Israel yang terpaksa tutup. Sejak gerakan boikot itu dilakukan secara serempak hampir di seluruh belahan dunia, bukan hanya dunia Arab saja, Israel harus menelan pil pahit atas kekejian yang dilakukannya terhadap bangsa Palestina.  

Ketika hampir kolaps, AS langsung memberikan bantuan dana jutaan dollar pada Israel. Tahun 2004 dibawah pemerintahan Presiden George W. Bush, AS menjalankan program bantuan dana setiap tahunnya untuk sektor keuangan dan militer Israel,  yang jum
lahnya mencapai 20 persen dari total bantuan AS ke luar negeri. Bantuan itu masih disalurkan sampai sekarang. Selain Bush, ada Paul Wolfowitz mantan Presiden Bank Dunia dan pernah menjadi dubes AS di Indonesia, seorang Yahudi garis keras di AS yang memelopori seruan untuk memberikan bantuan pada Israel lewat kampanyenya "Stand With Israel" sehingga hingga saat ini, Israel masih tegak berdiri dan terus menerus membantai rakyat Palestina.  

Melihat dampaknya yang cukup besar bagi Israel, gerakan boikot ini terus meluas bukan hanya bidang ekonomi tapi juga pendidikan dan olahraga. Informasi lebih lengkap tentang gerakan boikot ini bisa dilihat di situs www.inminds.co.uk atau www.boycottisraelnow.com di situs ini terdapat daftar lengkap apa saj
a produk-produk AS pendukung Israel yang harus diboikot dan informasi gerakan boikot antara lain boikot Israel yang dilakukan para akademisi di Inggris dan seorang atlet Iran.  

Boikot Merugikan Indonesia?  

Dalam beberapa wawancara di televisi, ada beberapa pengamat di Indonesia yang menyarankan agar masyarakat Indonesia tidak melakukan aksi boikot terhadap produk AS pro Zionis yang ada di Indonesia, dengan alasan akan menyebabkan pengangguran karena yang bekerja disana adalah orang Indonesia juga.  

Saya menyayangkan pendapat yang menurut saya dangkal dan hanya berpikir pendek. Kalau para pengamat itu cerdas dan melihatnya untuk kepentingan jangka panjang, aksi boikot produk AS pro Zionis ini justru akan menguntungkan Indonesia sendiri. Kalau produk-produk AS pro Zionis itu tidak laku, akan membuka kesempatan bagi para pengusaha di negeri kita untuk menciptakan produk sendiri dan klop dengan gerakan Cintailah Produk Indonesia, dan itu akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Kalau menciptakan produk sendiri, pengusaha kita juga akan mendapatkan keuntungan penuh, beda dengan kalau mereka membuka perusahaan franchise asing yang harus membayar iuran franchise-nya ke perusahaan induknya. Jadi siapa bilang boikot produk AS pro Zionis akan merugikan Indonesia?   

Saya ingin kembali mengutip pernyataan Syaikh al-Qaradhawi dalam wawancaranya dengan al-Jazeera

 "Wahai manusia, tidakkan kalian berpikir? Tidakkan kalian memiliki perasaan lagi?  Persenjataan perang mereka didanai oleh uang kita dan gaya hidup konsumerisme yang mereka paksakan pada kita. Saya bertanya pada kalian semua dengan nama Allah, atas nama ribuan orang yang mati di tangan teroris-teroris itu pada tahun 1948 (saat berdirinya negara ilegal Israel), pada tahun 1967 (perang Arab-Israel), pada tahun 1973 di Qana, di Dir Yassin, di Bahr al-Bakar, di Jalur Gaza dan di Al-Quds ..."  

"Mereka telah menjadikan kita sebagai konsumen-konsumen yang buta, yang rela membayarkan uangnya untuk mendanai persenjataan mereka. Boikot mereka sekarang atau takkan pernah selamanya. Dunia Arab dan Islam harus bersatu. Kembalilah dan siapkan persenjataan kita, bangunlah ekonomi agar dapat menghancurkan mereka!”  

Temans, sudah saatnya kita membuka mata hati . Boikot produk AS pro Zionis, bukan hanya untuk menunjukkan solidaritas kita terhadap bangsa Palestina, tapi untuk kepentingan dan kemajuan negara kita sendiri. Untuk menjadi negara yang mandiri dan tidak selalu bergantung dan bangga pada produk-produk asing. Semoga Allah meridhoi setiap langkah dan tindakan yang kita lakukan. Amiin.  

32 comments:

  1. KEREEEEEEEEEENN!!!!
    POSTINGAN KEREN!!!!!!!!!!!!!!!!

    ALLAHUAKBAAAAAAAAAARRR!!!

    ReplyDelete
  2. iya boleh copas ga mba?? harus terus dipublllish nih.
    aku juga ikut seruan boycot . postingan nya disini (tapi ga sekeren mba Lena)
    http://hannyks.multiply.com/journal/item/233/Relakah

    ReplyDelete
  3. silahkan hanny .... mudah-mudahan gerakan ini akan meningkatkan awareness terutama di kalangan Muslim Indonesia yang masih samar-samar memahami konflik Israel-Palestina ... makasih ya sudah membantu menyebarluaskan ...

    ReplyDelete
  4. Yup !! Setuju banget.. !!! Kalo mnrt aku .. malahan pergi ke Palestina tanpa ilmu dan pengetahuan apalagi pengalaman perang....boro2 perang.. megang senjata aja ga pernah, sama aja bunuh diri konyol... sekalipun itu terjadi di Palestina..

    ReplyDelete
  5. siaappp pak, boycott Israel !!!!!

    ReplyDelete
  6. TFS...
    Bgs bgt neh infonya...setuju, mari kta berjuang bersama PERANGÄ° produk2 mrk!!!!!**huhuhu walo daku fans berat mknan fastfood...**
    dEMÄ° SAudARA saudara kta di GHAZA....mari berkorban!

    ReplyDelete
  7. Selain menguntungkan zionis, produk2 fastfood mereka juga gak baik untuk kesehatan, terlalu banyak lemak, gula dan garam

    yang agak sulit menanamkan pengertian boikot ini pada anak-anak

    ReplyDelete
  8. aku setuju mbak..untuk short term..:)

    ReplyDelete
  9. iya, produk-produk fastfood sebenarnya memang tidak menyehatkan. adalah tanggung jawab orang tua untuk menyelamatkan anak-anaknya dari dampak negatif fastfood bagi kesehatan (jangan pake pendekatan boikot Zionis, karena anak-anak belum ngerti ...:))

    ReplyDelete
  10. kenapa harus short term? melihat peluangnya buat perekonomian kita, seharusnya ini adalah perjuangan jangka panjang ....

    ReplyDelete
  11. bo.. produknya apaan aja sih? well mcd KFC burger king kan.. yeah.. gitu de.. tapi yang emang bener2 strait to US-Israel geto dee.. kek daniella peled nulis gituuu..

    ReplyDelete
  12. dapet YM chain: starbuck [ini mah emang harus dihindari.. secara mengeruk keuntungan dari petani2 miskin], kitkat, apa lagi yaa..

    ReplyDelete
  13. daftar produk yang bisa diboikot, bisa dilihat di situs www.inminds.co.uk dan www.boycottisraelnow .... kan udah dikasih linknya tuh diatas, digaris miring warna merah ...:)

    ReplyDelete
  14. Setelah saya buka di beberapa site yang memuat daftar merk zionis, ternyata dari dulu saya emang jarang pake...dan insya Allah akan terus berlanjut

    ReplyDelete
  15. boleh copy yaa te' Lena... aku mau masukin milis...
    TFS

    ReplyDelete
  16. saya rasa untuk opini mba yang ini, kurang tepat.

    Pemahaman Jihad bi Nafs ( Jiwa ) yang difahami oleh para pendaftar Jihad itu menurut saya benar adanya dan sama sekali tidak salah, sebab memang demikian yang Allah dan Nabi Muhammad Perintahkan baik di Al-Qur'an dan Hadits tak terhitung nash-nash yang menyebutkan keutamaan Jihad Fi sabilillah.

    Karena Jihad memang pada aslinya ya Jihad bin Nafs, adapun Jihad yang lain Seperti Menuntut Ilmu, Perkataan yang benar kepada Penguasa yang Dzalim, itu juga masuk kategori Jihad, tapi bukan Jihad yang sesungguhnya.

    adapun Muqotho'ah Iqtishodiyah ( Boycott Produk) seperti yang mbak bilang itu memang benar, bahkan di Zaman Rasulullah juga pernah dilakukan oleh Kafir Quraiys terhadap Muslimin Mekkah ketika itu, yang berakhir dimakan rayap perjanjiannya, dan tersisa kalimat Allah di lembaran tsb.

    jadi lebih bijaknya kita hormati keputusan saudara2 kita yang ingin menyumbang tenaga berupa nyawa untuk perang, karena Sunnguh teramat besar pahalanya di Sisi Allah, dan termasuk Ibadah yang sangat-sangat Afhdhol setelah Kalimat Syahadat bahkan Haji. demikian yang saya pelajari dari literature para ulama Islam dari Zaman dahulu sampai Skarang.

    Boycott harus kita lakukan dan kita sebarkan informasi demikian kepada masyarakat Indonesia yang masih awam.

    ReplyDelete
  17. maap mbak opini yang ini nih yg saya maksud kurang tepat, adapun yang ana kutip sebelumnya itu, betul sekali. :) i agree with it..

    ReplyDelete
  18. terimakasih Adam, penjelasan Anda memperkaya postingan ini ....

    saya bukannya tidak menghormati mereka yang mendaftarkan diri untuk berjihad, tapi setahu saya, orang yang ingin pergi berjihad itu tidak sembarangan, harus punya bekal dan persiapan, bahkan pengalaman. Dalam postingan ini saaya cuma menawarkan alternatif lain dalam berjihad .... itu saja ...

    ReplyDelete
  19. i will have to learn your language sis, or come to visit me for a while to teach me lol -

    ReplyDelete
  20. terimakasih tulisannya..sharp! boleh saya modifikasi dan diposting di blog Kajian Timur Tengah nggak? tentu tetap menyebut Lena sebagai penulis artikel asli nya...

    ReplyDelete
  21. boleh banget mbak din .... thanks yah ....

    ReplyDelete
  22. i want to repost this article in english Insya Allah and i hope we will have a discuss about this important issue ... i wish i can visit you there and share many things ... :)

    ReplyDelete
  23. opsss..harus berkali2.
    oke deh
    makasih mbak lena

    ReplyDelete
  24. Saya sangat setuju untuk boikot produk zionis & As bahkan dari thn 98..tapi sampai sekarang tetap aja israel membunuhi muslim palestina..dan sepertinya kita lupa bahwa peralatan yang kita gunakan ini juga hasil produk mereka wlaupun merk Toshiba ataw keluaran china...lebih dasyatnya lagi teknologi internet ini juga produk mereka..yang awalnya adalah memang untuk memata-matai muslim....??? sekali lagi saya sangat setuju mbak boikot ....tapi apakah itu solusi mendasarnya??? sementara saudara kita di palestina membutuhkan peralatan perang untuk mempertahankan diri,keluarga,nyawa,harta dan negeri kaum muslimin...

    ReplyDelete
  25. boikot memang bukan solusi mendasar, tapi bentuk perjuangan apapun harus kita upayakan sebagai bentuk solidaritas kita .... saya masih percaya bentuk tekanan seperti ini, apalagi dengan jumlah penduduk Muslim di sleuruh dunia yang hampir mencapai 2 milyar orang, kalau kita kompak dan ikhlas melakukannya, pasti akan berhasil ...

    ReplyDelete
  26. maaf mbak terlalu banyak nulisnya..ga apakan ?

    ReplyDelete
  27. gpp koq panjang juga, mudah-mudahan umat Islam makin banyak informasinya tentang kebiadaban zionis Israel. seperti yang saya tekankan, lakukanlah apa saja yang kita yakini benar untuk membela Palestina, yang penting ihklas menjalankannya. yang mau pergi ke Palestina silahkah, yang ingin berjuang dari sini juga silahkan ... kita hormati saja pilihan masing-masing ...

    ReplyDelete