Wednesday, September 19, 2012

Menyoal Drama Korea yang Bikin Galau




Saya enggak habis pikir, kenapa banyak orang (bukan cuma di Indonesia) yang suka banget nonton Drama Korea (selanjutnya disebut K-Drama). Saking sukanya, nama-nama aktor dan aktris Korea sampai “ngelotok” di luar kepala plus latar belakang kehidupan mereka, termasuk tahu siapa saja aktor atau aktris Korea yang oplas alias operasi plastik.

Saya bahkan sampai tertawa mendengar cerita seorang teman yang bisa-bisanya nonton serial K-Drama sampai jam empat pagi (enggak tahu mulai nontonnya jam berapa). Dulu, beberapa TV Indonesia memang memutar beberapa K-Drama (yang nyantol di kepala saya cuma Winter Sonata) tapi saya tidak begitu perhatian, mungkin karena nontonnya sepotong-sepotong. Tapi sekarang, beberapa tv nasional sudah memutar K-Drama, bahkan sebuah stasiun televisi yang di kalangan pecinta K-Drama disebut tivi “ikan terbang” nonstop memutar tiga judul K-Drama dari jam 12.00 siang sampai jam 18.00, dari Senin sampai Jumat, dan cuma jeda satu jam untuk acara infotainment dan berita sore.

Kata pepatah “Seeing is Believeing”. Keheranan saya kenapa banyak orang begitu menggandrungi K-Drama terjawab, setelah saya mengikuti sendiri salah satu serial K-Drama di tivi “ikan terbang”. Itu juga enggak sengaja. Ceritanya, karena sesuatu hal, selama sebulan saya terpaksa harus bekerja dari rumah. Karena bekerja dari rumah, waktunya lebih longgar dong, bisa tidur siang sebentar, dan konsentrasi nonton tivi.

Sore itu, setelah menyelesaikan kewajiban pekerjaan, saya setel tivi, pencet sana pencet sini, gak ada acara yang asyik. Sampai akhirnya tombol remote berhenti di saluran “ikan terbang” yang sedang menayangkan film yang kemudian saya tahu itu K-Drama berjudul Boys Before Flowers (BBF). Dengan tidak antusias, saya pantengin juga deh tuh “sinetron” Korea. Jujur, waktu itu seneng ajah ngeliat wajah salah satu pemainnya yang baby face dan innocent (kemudian saya tahu namanya Kim Bum, hahaha). Tapi setelah ngikutin jalan ceritanya, eh, koq menarik yah … bikin penasaran, lalu geregetan, menyentuh perasaan (hayyahhh), mengaduk-aduk emosi, ada tawa ada tangis (hahaha), sampai akhirnya saya ikutin kisahnya sampai episode terakhir.

Sampe situ. Saya sih masih biasa-biasa aja. Saya pikir, kebetulan aja kali K-Drama yang saya tonton ceritanya bagus. Setelah BBF selesai, kalo gak salah, penggantinya adalah K-Drama berjudul Bread, Love and Dreams. Saya coba ikutin lagi (karena masih kerja di rumah), hmmm koq lebih menarik yah ….

Dan akhirnya sampai sekarang, saya jadi suka dengan K-Drama, teruma yang genre-nya drama komedi, komedi romantis, saeguk (berlatar belakang sejarah), pokoknya bukan K-Drama action (kecuali City Hunter kali yah, soalnya ada Lee Min Ho hehehe).



Ada beberapa alasan kenapa saya suka dengan K-Drama, dan alasan saya hampir sama dengan para pecinta K-Drama lainnya setelah saya melakukan survey kecil-kecilan di sebuah group pecinta drama Korea/Asia di facebook. Inilah alasan-alasan kenapa K-Drama disukai banyak orang, bukan cuma di Indonesia, tapi juga di hampir seluruh negara Asia, bahkan sampai ke Timur Tengah dan AS !

1.    Materi Cerita

Dari hasil survey kecil-kecilan, sebagian besar penyuka K-Drama mengatakan kalau K-Drama itu ceritanya bagus, simple, beragam, diangkat dari kehidupan sehari-hari, dan kalau pun ada yang non-fiksi atau imajinatif, (contohnya 49 Days bercerita tentang roh yang masuk ke tubuh orang, atau Secret Garden yang bisa tukeran badan) tetap proporsional dan tidak lebay.

Beda dengan sinetron Indonesia, yang kalau kisahnya soal dunia roh pasti yang muncul sosok kuntilanak, genderuwo, setan, dengan tampilan yang diseram-seramkan (bukan menyeramkan loh). “K-Drama ceritanya bermutu, biasanya ada background tertentu, misalnya tentang perhotelan, kedokteran, hallyu star, kepolisian, secret agen, dsb, yang bikin gak boring nontonnya sampai episode terakhir,” kata seorang pecinta K-Drama.  

2.    Jalan/Alur Cerita

Menurut para pecinta K-Drama, alur cerita K-Drama itu enak untuk diikutin, gak monoton, suka ada kejutan tak terduga, enggak gampang ditebak, kadang di dalam alur ceritanya juga diselipkan pesan-pesan moral (jadi bukan cuma menghibur, tapi ada unsur pendidikan dan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran).

Dan yang lebih penting lagi, K-Drama episodenya gak panjang-panjang atau dipanjang-panjangin kayak sinetron Indonesia yang suka nyeritain sampai tujuh turunan. Meski ada juga K-Drama yang episodenya panjang (rata-rata K-Drama episodenya Cuma sampai 16 atau maksimal 20 episode), tapi tetap menarik buat ditonton dan tetap ada ending-nya, gak bertele-tele dan mbulet seperti sinetron Indonesia.  

3.    Aktor dan Aktris (Peran)

Salah satu faktor yang membuat orang senang nonton K-Drama adalah aktor dan aktrisnya yang cakep –cakep (meski ada yang cakepnya hasil oplas). Tapi, tampang cakep juga diimbangi dengan kemampuan akting bagus. Sebagian besar pecinta K-Drama berpendapat para aktor dan aktris K-Drama enggak Cuma modal tampang doang.

“Mereka mampu menampilkan karakter yang kuat, aktingnya natural, enggak dibuat-buat,” kata seorang pecinta K-Drama. Peran antogonisnya enggak bikin orang bĂȘte, perannya enggak harus orang yang sejahat nenek sihir, suka marah-marah dengan mata melotot, atau cuma bisa ngomong ‘rasakan pembalasanku’”, kata pecinta K-Drama lainnya.  

4.    Busana dan Make-up

Boleh dibilang kekuatan K-Drama juga pada busana yang dikenakan para pemerannya, tapi lagi-lagi gak berlebihan, sesuai dengan perannya. Dari K-Drama bisa terlihat trend fashion di negeri Ginseng itu, dengan disain busana yang keren. Busana yang dikenakan di K-Drama sesuai tempat dan keadaan. Kalau di sinetron Indonesia, sering banget ngeliat di dapur aja pake busana kayak mau kondangan. Sama halnya dengan make-up para pemeran K-Drama, yang jarang banget saya lihat bermake-up menor.

“Coba sinteron Indonesia, mau tidur aja masih pake dandanan tebel,” kata seorang penyuka K-Drama.  

5.    Original Soundtrack

Sepertinya, para sineas Korea sangat memperhatikan masalah musik latar dan lagu-lagu yang akan dijadikan tema serialnya. Hampir semua K-Drama yang pernah saya ikuti, punya lagu-lagu tema yang keren dan enak didenger. Biasanya sih, begitu nge-denger lagu tema yang enak, langsung saya searching di internet dan donlot dehhh …hehehehe.  



Itulah lima alasan kenapa saya dan banyak orang suka dengan K-Drama. Beberapa K-Drama menarik kata lokasi syutingnya dengan mengambil lokasi-lokasi wisata yang indah di Korea Selatan. Dan kabarnya, gara-gara lokasi syuting di yang terlihat di beberapa K-Drama, mampu mendongkrak jumlah wisatawan asing yang datang ke Korea. Coba kalau sinteron Indonesia juga begitu, kan asyik.

Cuma, memang ada sisi buruk dari K-Drama, terutama untuk konsumsi masyarakat Indonesia, yaitu adegan minum-minum secara bagi masyarakat Korea minum-minum adalah hal yang lumrah. Mudah-mudahan sih itu tidak menimbulkan dampak negatif budaya asing yang masuk ke Indonesia yah. Yakin, masyarakat dan pecinta K-Drama mampu menyaring mana yang patut ditiru dan mana yang tidak. Fighting !!       

No comments:

Post a Comment