Thursday, August 9, 2012

"Oase di Pojok Kantor" dari PSK Sampai PHK





Oase di Pojok Kantor,
adalah kumpulan tulisan pendek penuh hikmah Choirul Anwar. Seorang penulis berlatar belakang pendidikan sarjana ekonomi dan insinyur sipil, manajer sebuah bank yang juga berminat dengan bidang sosial.


Saya membeli buku ini di pameran buku beberapa waktu lalu, dan sebenarnya sudah lama ingin menulis sedikit review buku ini,  untuk sekedar sharing dengan teman-teman yang mungkin belum (sempat) membacanya. Karena isi buku ini menurut saya cukup bagus dan inspiratif ( bukan promosi lho ...) terutama buat kita yang menghabiskan hampir separuh waktu kita untuk aktivitas kantor.

Tak berlebihan kalau penerbitnya, Republika, menulis bahwa buku ini bisa memberikan solusi alternatif bagi para pembacanya. Karena tema-tema tulisan yang disajikan dalam buku ini memang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Dikemas dalam gaya tulisan yang ringkas, padat dan ringan, tulisan-tulisan Pak Choirul kadang membuat saya tersenyum, miris bahkan tersindir! dan akhirnya membuat saya larut dalam introspeksi diri.

Dalam tulisan berjudul "'Nikmat' Bermasalah" misalnya, penulis mengingatkan "Penyakit kita adalah seringnya kita menghitung nikmat Allah dari materi, dari deretan angka-angka rupiah kekayaan yang bisa kita timbun .... dan lupa bahwa nikmat Allah bukan hanya kekayaan" yang bisa dilihat secara kasat mata untuk menaikkan gengsi. Padahal ada nikmat Allah yang lain, yang bersifat imateril, yang kadang kita lupa mensyukurinya. Apalah arti kekayaan dan gengsi, jika keluarga kita berantakan, jika hati dan rohani kita tak pernah merasa tenang karena ketiadaan iman, misalnya.

Pada tulisan lain berjudul "PSK" dengan gaya satir penulis menyindir kecenderungan masyarakat kita yang masih mengidam-idamkan untuk menjadi PNS dengan alasan masing-masing, meski citra PNS yang kerap 'negatif' di mata masyarakat. Padahal di luar PNS, masih banyak profesi lain yang juga membanggakan.

"Menurut Allah swt, mulianya seseorang ternyata bukan pada profesi yang digelutinya, tetapi pada bagaimana orang bersangkutan menjalankan fungsinya sebagai manusia-apapun profesinya-dalam koridor tuntutan Allah swt."

"Seorang PSK  bisa lebih mulia daripada seorang PNS nakal, jenderal yang brutal atau pejabat yang tidak amanah. PSK hanya punya satu kesalahan, menjual diri-itupun barang miliknya sendiri dan terpaksa-, sedangkan PNS nakal punya dua kesalahan sekaligus; mencuri dan menjual barang yang bukan miliknya," begitu tulis Choirul.

Penulis mengutip omongan ibunda Tom Hanks dalam film Forest Gum, "Bukankah hanya sebagian kecil dari harta kita yang kita butuhkan untuk hidup, sedangkan sisanya hanya untuk pamer ..."

Di bagian lain buku Oase di Pojok Kantor, penulis mengingatkan kita bahwa "tidak menjadi karyawan adalah resiko yang seharusnya sudah kita hitung begitu kita bergabung sebagai karyawan perusahaan, seperti begitu kita hidup maka harus siap mati. Maka, jangan pernah jatuh cinta selain pada Allah, karena engkau tak akan pernah tahu kapan mereka (baca: perusahaan, pangkat, kedudukan dll) akan mengecewakanmu dan berhenti mencintaimu."

Dalam tulisan berjudul "Siap PHK" penulis bukan hanya memberikan pencerahan bagaimana menghadapi PHK tapi juga memberi semangat bahwa "jadi karyawan seharusnya bukan segalanya." Harus ada optimisme, bekerjalah dengan smart dan hard. Artinya, menggunakan waktu dengan maksimal antara bekerja di kantor, mengembangkan potensi diri yang lain dan istirahat. Alangkah indahnya jika semua yang kita lakukan adalah dalam kerangka ibadah pada Allah swt termasuk bekerja, mencari nafkah. Sudahkah kita berpikir demikian?  
mp, 11 Januari 2008

No comments:

Post a Comment